-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Pilkada Kota Batu, Pengamat Sebut Krisdayanti Gagal Manfaatkan Popularitasnya

By On Sabtu, November 30, 2024

Krisdayanti dan Kresna Dewanata Phrosakh. 

MALANG, KabarViral79.Com – Krisdayanti dinilai telah gagal memanfaatkan popularitasnya dalam Pilkada Kota Batu 2024. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Krisdayanti yang berpasangan dengan Kresna Dewanata Phrosakh kalah dalam Pilkada Kota Batu 2024.

Demikian dikatakan Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Dr Wahyudi Winarjo kepada wartawan, Jumat, 29 November 2024.

Krisdayanti pun sudah mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat kepada pasangan calon yang unggul.

“Saya kira Krisdayanti - Kresna Dewanata Phrosakh, timnya, pendukungnya yang bergerak itu tidak bisa mengkonversi popularitas Krisdayanti itu menjadi elektoral, menjadi keterpilihan. Itu saya lihat salah satu kegagalan terbesar,” kata Wahyudi.

Wahyudi juga menilai, Krisdayanti kurang memiliki relasi yang kuat dengan warga Kota Batu. Menurutnya, Krisdayanti yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dengan salah satu daerah konstituen di Kota Batu sebelum Pilkada 2024, seharusnya sudah menjalin relasi yang berkelanjutan.

“Sesuai dengan kebutuhan, harapan rakyat, artinya ketika memang sudah pernah terpilih, tentu pernah dekat dengan rakyat, harus dipelihara relasi politiknya secara kontinuitas dan berdialektika, dalam arti tidak monoton,” katanya. 

Wahyudi juga mengatakan, Krisdayanti seharusnya memiliki orang-orang kepercayaan yang bisa mengontrol kinerja dari tim sukses dan partai pendukungnya. Selain itu, Pasangan Calon (Paslon) harus juga melihat hasil beberapa lembaga survei, tidak melulu berpatokan pada tim internal saja.

Hal-hal itu dikatakannya bisa menjadi bahan evaluasi paslon untuk mengarahkan tim sukses dan partai pendukungnya supaya dapat bekerja secara maksimal.

“Yang orang lain tidak tahu, untuk mengetahui apa sebetulnya yang dilakukan oleh para partai pendukung dan tim suksesnya di lapangan. Jadi tidak boleh menerima laporan begitu saja,” katanya.

Upaya-upaya yang dilakukan Krisdayanti bersama pasangan dan pendukungnya di Pilkada Kota Batu 2024 dinilai belum mampu mempengaruhi perilaku dominasi masyarakat untuk memilih dirinya.

“Tapi bagaimana kemudian mengkapitalisasi pengetahuan rakyat, sikap rakyat terhadap Paslon itu menjadi sebuah keputusan untuk memilih, itu yang memang harus diperjuangkan,” ujarnya.

Wahyudi mengatakan, tidak semua Paslon di Pilkada 2024 menang karena politik uang. 

Menurutnya, tidak semua masyarakat yang menerima politik uang atau hanya sebagian.

Sebagian lainnya, dikatakannya, memilih karena dipengaruhi preferensi atau pengetahuan yang dimiliki terhadap para Paslon.

“Yang menang itu adalah orang yang mampu bekerja keras, meyakinkan kepada rakyat bahwa dia adalah pilihan terbaik,” katanya.

“Jadi rakyat kita itu bisa menentukan siapa sih yang cocok untuk menjadi pemimpinnya, tentu itu di antaranya dilihat visi misi, program, track record kemudian dilihat juga mungkin ketika debat itu kan juga orang tahu,” sambungnya. (*/red)

Blusukan ke Sungai Bandulan, Cagub Risma Tawarkan Solusi Atasi Banjir

By On Minggu, Oktober 06, 2024

Cagub Risma saat blusukan ke Kampung Bandulan Gang 1, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Kamis, 03 Oktober 2024. 

MALANG, KabarViral79.Com – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timut (Jatim) Nomor Urut 3, Tri Rismaharini aktif mencari solusi dalam berbagai persoalan di Jatim. Salah satunya pada penanganan bencana banjir yang rutin menghampiri masyarakat.

Setelah Kabupaten Sampang dan Kota Pasuruan, kini giliran Kota Malang mendapat perhatian.

Risma pun blusukan ke Kampung Bandulan Gang 1, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Kamis, 03 Oktober 2024.

Risma menyusuri Kampung Bandulan Gang 1, berjalan di antara gang-gang sempit yang diapit rumah-rumah kecil.

Ia berhenti sejenak di tepi sungai yang sering meluap hingga menyebabkan banjir saat hujan deras, memandang aliran air keruh dan pintu air tua yang sudah berkarat.

Dalam kesempatan itu, Risma mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat yang terdampak banjir secara langsung.

“Setiap hujan deras, Bu. Airnya masuk ke rumah-rumah, segini Bu,” kata salah seorang warga, sambil menunjuk genangan air setinggi lutut.

Menanggapi keluhan warga itu, Risma menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi banjir akibat sungai yang meluap.

Ia menyarankan perbaikan infrastruktur pintu air dan pengerukan sedimentasi sungai yang sudah dangkal.

“Perlu normalisasi sungai, tapi yang saya pikirkan adalah bagaimana mendatangkan alat beratnya,” ujarnya.

Risma juga mengusulkan peningkatan kapasitas drainase serta penghijauan di daerah sekitar aliran sungai untuk mengurangi dampak air meluap saat hujan deras.

Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Risma untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat dan mengambil langkah nyata dalam mengatasi permasalahan yang ada di Jatim. (*/red)

Pekerja Migran Asal Malang Alami Kekerasan, PT CKS Malang Minta Biaya Rp32 Juta

By On Minggu, Juni 16, 2024

Pihak keluarga Sunarsih, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malang, Jawa Timur (Jatim) yang mengalami kekerasan di Singapura, saat di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang. 

MALANG, KabarViral79.Com – Sungguh malang nasib seorang pejuang Devisa Negara atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malang, Jawa Timur ini. Berniat untuk membantu keluarga mencari rejeki di negeri orang di Singapura, alih-alih bisa sukses seperti para PMI yang lainnya. Seperti kata peribahasa, malang tidak dapat ditolak dan untung tidak bisa diraih. 

Sunarsih, PMI asal Kabupaten Malang itu diketahui berangkat menjadi PMI melalui PT Central Karya Semesta (PT CKS) Malang. Melalui perusahaan penyalur tenaga kerja itu, Sunarsih diberangkatkan ke Negara Singapura menjadi PMI. 

Namun, baru bekerja kurang lebih empat bulan, Sunarsih mendapat kekerasan fisik, luka, sampai terjadi trauma serius akibat penganiayaan majikan barunya tersebut.

Sunarsih pun langsung menghubungi pihak agensi atau perwakilan dari PT CKS yang berada di Singapura. Namun, pihak agensi tidak melindungi Sunarsih, malah menyalahkan dan menahan Sunarsih di tempat agensi yang berada di Singapura, dan menyita semua dokumen penting milik Sunarsih.

Atas kejadian tersebut, Sunarsih mengubungi pihak keluarganya yang berada di Indonesia, untuk meminta bantuan dengan kondisi yang sangat serba ketakutan dan trauma yang serius akibat perbuatan majikannya terhadapnya.

Akhirnya pihak keluarga Sunarsih mendatangi PT CKS Malang dengan meminta konfirmasi dan penjelasan terhadap keluarganya yang berada di Singapura. Namun, pihak keluarga tidak mendapatkan informasi kejelasan tentang keadaan Sunarsih di sana. Bahkan, pihak PT CKS Malang menyodorkan biaya yang harus dilunasi kepada keluarga Sunarsih.

“Kurang lebih yang harus dibayar oleh keluarga kepada PT CKS Malang sebesar Rp32 juta,” ujar Sri utami, Kakak kandung Sunarsih.

Bahkan, kata Sri Utami, pihak keluarga meminta kejelasan untuk apa biayanya sebesar itu, pihak menejemen PT CKS Malang tidak mau memberikan keterangan detailnya.

Atas kejadian tersebut, kata Sri Utami, pihak keluarga pun langsung melaporkan ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) yang berada di Malang, dan diterima Pimpinan BP2MI Malang, Diaz Ridho.

“Semua kejadian yang menimpa adik kami sudah disampaikan ke Pak Diaz Ridho. Kami berharap, bisa ditangani dengan cepat, dan adik kami Sunarsih bisa selamat, berkumpul dengan keluarga kembali,” harapnya.

Saat itu, kata Sri Utami, Diaz Ridho menyampaikan bahwa pihaknya akan memanggil dan memintai ketarangan dari pihak PT CKS.

“Ya akan kami panggil dan akan kami mintai keterangan terkait masalah ini. Seharusnya PT CKS bertanggungjawab. Karena Sunarsih mengalami tindakan kekerasan fisik yang dilakukan majikannya, bukan malah membebankan semua biaya terhadap keluarga,” kata Sri Utami menirukan ucapan Diaz Ridho.

Sri Utami berharap, pemerintah pusat dan daerah ataupun dari APH segera turun untuk membantu permasalahan Sunarsih.

“Kami berharap, BP2MI dan Disnaker Malang memberi sangsi terhadap PT CKS yang tidak bertanggungjawab atas keselamatan dari keluarga kami. Bukannya membantu malah kami disuruh membayar Rp.32 juta,” ujarnya.

Bahkan, kata Sri Utami, sebelum berangkat ke Singapura, tidak ada persetujuan dari keluarga, dan pihak keluarga tidak pernah dimintai persetujuan atau tanda tangan dari pihak PT CKS.

“Ya tau-tau Sunarsih sudah berada di Singapura bekerja sebagai PMI. Sedangkan Sunarsih tidak bisa berbahasa Inggris ataupun berbahasa Singapura,” ucapnya.

Sementara itu, pihak menejemen PT CKS berinisial K saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman atas informasi terkait permasalahan Sunarsi. 

“Sabar mas, kami masih mendalami informasi ini,” ujarnya. (*/red)

Satres Narkoba Polres Malang Gerebek Home Industry Sabu di Pandaan, Tiga Orang Diamankan

By On Sabtu, April 20, 2024


MALANG, KabarViral79.Com – Polres Malang menggerebek home industry sabu di wilayah Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim). Tiga orang berhasil diamankan dalam penggerebekan itu.

Kasatres Narkoba Polres Malang, AKP Aditya Permana mengatakan, pengungkapan produsen sabu merupakan pengembangan kasus yang telah ditangani sebelumnya. Penggerebekan terjadi pada Rabu, 17 April 2024.

Tiga orang yang diamankan berinisial NK (40), IW (29), dan MS (27). Ketiganya kini diperiksa secara intensif karena diduga sebagai produsen sabu.

“Kami berhasil membongkar jaringan pemasok di atasnya, yang ternyata merupakan jaringan produksi mandiri secara home industry,” ujar Aditya kepada wartawan, Jumat, 19 April 2024.

Dalam operasi tersebut, Tim Satres Narkoba Polres Malang menemukan puluhan peralatan serta bahan baku pembuatan sabu di sebuah rumah yang berada di Desa Petungsari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

“Kami juga mengamankan puluhan peralatan dan sekaligus bahan baku untuk pembuatan sabu di rumah tersebut,” ujarnya.

Aditya menjelaskan, peran tersangka NK dan MS bertanggung jawab atas proses pembuatan sabu. Sementara tersangka IW merupakan penanggung jawab dan membagi tugas kepada kedua tersangka lainnya.

Sementara dari hasil pemeriksaan diketahui, para tersangka tidak memiliki latar belakang pendidikan terkait ilmu kimia. Mereka belajar secara autodidak dalam proses pembuatan sabu.

Mereka memperoleh bahan-bahan tersebut secara daring atau online, dan merupakan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku. Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman dengan melakukan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka.

“Masih kita kembangkan, dalam waktu dekat akan kita sampaikan hasil press rilisnya,” ucapnya. (*/red)

Polisi di Malang Sujud Massal, Mirip Dogeza di Jepang!

By On Rabu, Oktober 12, 2022


MALANG, KabarViral79.Com – Beredar video sejumlah Polisi di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), melakukan sujud massal, sebagai bentuk permohonan ampun kepada Tuhan dan masyarakat Malang atas tragedi Kanjuruhan.

Dalam video tersebut, tampak seluruh jajaran Polresta Malang Kota mengikuti aksi sujud massal atas Tragedi Kanjuruhan.

Aksi sujud massal itu dipimpin Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin, 10 Oktober 2022.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk permohonan maaf kepada korban dan keluarganya serta Aremania.


Aksi tersebut sekaligus memanjatkan doa kepada seluruh korban Tragedi Kanjuruhan.

Aksi sujud massal tersebut mirip Dogeza yang merupakan salah satu norma dan etika di Jepang.

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai aksi sujud massal ini penting untuk mengobati luka di hati masyarakat.

"Mengingatkan saya pada aksi simpatik serupa yang dilakukan oleh personel polisi pasca tewasnya George Floyd," kata Reza.


Sekilas tindakan yang dilakukan oleh sejumlah Polisi untuk memohon ampun dan minta maaf atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut mirip dengan salah satu norma dan etika Jepang bernama Dogeza.

Dogeza merupakan tindakan saat seseorang berlutut dan meletakkan kedua tangan dan dahi di tanah layaknya gerakan sujud. Tindakan ini biasa digunakan untuk mengekspresikan rasa permintaan maaf yang mendalam.

Secara filosofis, gagasan utama di balik Dogeza adalah memohon ampun dan maaf dengan cara paling intens. Sebab gerakan ini dinilai oleh masyarakat Jepang sebagai bentuk total atas tindakan buruk yang dilakukan sebelumnya.

Diketahui, Pertandingan Liga 1 antara Arema FC Malang melawan Persebaya pada 1 Okt lalu menewaskan 132 orang akibat terinjak-injak dan berdesak-desakan usai Polisi menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang. (*/red)

Prajurit Yonif 511/DY Raih Juara 2 di Lomba Fitnes Piala Pangdivif 2 Kostrad

By On Minggu, Desember 19, 2021

MALANG, KabarViral79.Com – Setiap hari selama kurun waktu enam bulan kedua prajurit Badak Hitam, yaitu Koptu Eryk Anton dan Praka Aries Prasetyo berlatih fitnes dengan arahan pelatih Pak Agus di Aula Bikarsa Yonif 511/DY Jl. Maluku No. 14 Kota Blitar

Di bulan Desember 2021 ada perlombaan Mens Junior Body Fitnes Piala Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad dalam rangka HUT Kostrad. Koptu Eryk dan Praka Aries mengikuti perlombaan tersebut bertempat di Hotel Amarta Hills, Malang, Sabtu 18 Desember 2021.

Lomba Fitnes tersebut dengan tema "Bersinergi Untuk Mengolahragakan Masyarakat Melawan Pandemi".

Tahap demi tahap perlombaan Fitnes kelas Mens Junior Body Fitnes telah di ikuti dengan semangat dan pantang menyerah oleh Koptu Eryk dan Praka Aries untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Dengan kerja keras selama latihan dan perlombaan, Koptu Eryk mendapatkan juara 2. Sedangkan Praka Aries mendapatkan juara 5 bersaing dengan 25 orang peserta.

Danyonif 511/DY, Letkol Inf Rully Noriza, S.I.P., M.I.P mengucapkan terima kasih kepada kedua prajurit yang telah mengharumkan satuan dengan cara terhormat di perlombaan Mens Junior Body Fitnes Physique TNI - Polri.

“Semoga ke depan kedua prajurit tersebut bisa mengukir prestasi yang lebih baik di perlombaan berikutnya dan ada generasi penerus yang akan datang,” harapnya.

Usai perlombaan, Koptu Eryk mengatakan, apa yang telah diraih saat ini bisa menjadi motivasi untuk juniornya.

“Selalu belajar untuk disiplin latihan, konsisten dan semoga ke depan bisa berbuat yang terbaik untuk satuan,” ujarnya.


Sumber: Penrem 081/DSJ

Kronologi Pembunuhan Wanita Pemandu Lagu Karaoke di Malang

By On Minggu, Maret 28, 2021

Polisi telah menetapkan dua orang pria sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan wanita pemandu lagu berinisial SN (21) yang ditemukan tewas dalam kondisi setengah tanpa busana di semak-semak di pinggir jalan Raya Pepen Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), pada Selasa sore, 23 Maret 2021.

MALANG, KabarViral79.Com – Polisi telah menetapkan dua orang pria sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan wanita pemandu lagu berinisial SN (21) yang ditemukan tewas dalam kondisi setengah tanpa busana di semak-semak di pinggir jalan Raya Pepen Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), pada Selasa sore, 23 Maret 2021.

Dua pria tersebut memiliki peran yang berbeda. Seorang pria merupakan mantan kekasih korban.

Sementara satu pria lainnya ditugaskan untuk memastikan kondisi korban setelah terjatuh dan terkena roda truk.

Kronologis tewasnya wanita pemandu lagu yang mayatnya ditemukan dalam kondisi setangah telanjang tersebut ternyata cukup rumit.

Baca juga: Sosok Wanita Pemandu Lagu Karaoke yang Ditemukan Tewas di Semak-semak

Sebelumnya muncul motif asmara segi empat yang melatarbelakangi dugaan kasus pembunuhan itu. Kini kronologis dan motif sebenarnya terungkap lebar ketika dua pria ditangkap.

Faktor alkohol, kisah putus cinta dan dua pria ada di balik peristiwa tewasnya pemandu lagu yang memiliki nama lengkap Setia Nurmiati alias Ayu (21) itu.

Sementara Dalbo adalah teman Wahyudi yang juga biasa berada di lokasi kafe tempat Ayu bekerja.

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan, korban tidak meninggal dunia karena ditusuk atau dianiaya.

Namun demikian, korban diperkosa sebelum akhirnya tewas. Pelaku pemerkosaan terhadap korban adalah Dalbo.

Kapolres menjelaskan, kejadian mengenaskan ini bermula ketika Wahyudi (39) asyik minum-minum dengan seorang wanita berinisial A pada Senin malam, 22 Maret 2021.

Keduanya asyik menanggak minuman alkohol di sebuah cafe di pinggir jalan Raya Pepen Pakisaji.

Setelah putus dengan Ayu (korban), Wahyudi yang bekerja sebagai supir truk itu menjalani hubungan asmara dengan cewek berinisial A.

Saat itu, Wahyudi melanjutkan dengan tidur bersama A di dalam truk yang diparkir tak jauh dari lokasi kafe.

Namun, pria asal Kabupaten Tuban ini tiba-tiba mendapati sesuatu yang mengagetkan. Korban, Ayu datang ke truk yang terparkir di pinggir cafe yang juga tempat karaoke itu.

Ayu yang emosi menggebrak pintu truk dengan melontarkan kata-kata kasar. Saat itu, Ayu diduga tak terima dengan keputusan Wahyudi yang memutuskannya secara sepihak.

“Sebelumnya memang sering terjadi pertengkaran antar keduanya (Ayu dan Wahyudi). Akhirnya Wahyudi tidak betah dan meninggalkan Ayu,” jelas Hendri.

Ayu mendatangi truk yang dikendarai Wahyudi itu pada Selasa, 23 Maret 2021, sekitar pukul 01:00 dinihari.

“Ayu turun mendatangi truk tersebut. Lalu ia bilang 'Yudi turun, turun (sambil mengumpat)',” kata Kapolres saat gelar rilis di Mapolres Malang, Kamis, 25 Marey 2021.

Kesal dan tak ingin meladeni pertengkaran dengan Ayu, Wahyudi kemudian menghidupkan truk yang ia kendarai. Truk diarahkan Wahyudi berjalan ke arah kanan menuju arah Utara.

Ayu yang masih berusaha membuka pintu truk kemudian terjatuh. Tiba-tiba tubuh Ayu terpelanting dan sempat mengenai roda belakang truk tersebut.

“Roda truk yang belakang mengenai si korban dan akhirnya berdampak pada tulang ekor dan paha. Lalu ada pendarahan juga namun korban tegeletak namun masih hidup,” kata Kapolres.

Tak lama kemudian, Wahyudi menghubungi rekannya, Dalbo. Wahyudi meminta Dalbo, untuk memastikan kondisi Ayu yang terjatuh tersebut.

Dalbo yang sedang mabuk kemudian menuruti permintaan Wahyudi. Dalbo diketahui bekerja sebagai tukang parkir di tempat karaoke favorit Wahyudi itu.

Dalbo kemudian menyeret tubuh Ayu yang sedang sekarat ke pinggir sebuah bangunan warung yang telah tutup. Warung tersebut tak jauh dari tempat karaoke ia bekerja.

Terpengaruh alkohol dan tak kuat menahan nafsu, Dalbo kemudian tega merudapaksa Ayu yang sedang sekarat.

“Korban yang tak berdaya kemudian dirudapaksa,” pungkasnya.

Usai birahinya terlampiaskan, Dalbo kemudian meninggalkan Ayu di semak-semak tempat ia menyetubuhi gadis belia itu.

Ayu yang lemas dan tak berdaya kemudian akhirnya tewas. Mayatnya ditemukan tukang sampah pada sore hari.

“Ditemukan ada tanda-tanda kekerasan berupa punggung sampai paha biru lalu tulang ekor dalam keadaan retak,” paparnya.

Baca juga: Kisah Fientje de Feniks, PSK Primadona Batavia yang Dibunuh Petinggi Belanda

Kronologis ini sekaligus mematahkan dugaan awal adanya luka tusukan pada tubuh korban cewek pemandu lagu asal Desa Tengguluwulungan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang .

Tak lama kemudian, Tim Buser Polres Malang berhasil menangkap Wahyudi.

Wahyudi ditangkap saat tim Buser Polres Malang melakukan pengejaran di daerah Kepulungan, Kabupaten Pasuruan pada Selasa malam sekitar pukul 23:00 Wib.

Sedangkan Dalbo diamankan di Polsek Pakisaji saat ia awalnya diperiksa sebagai saksi pada hari yang sama.

Akibat perbuatannya, Wahyudi disangkakan Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 KUHP. Sedangkan untuk tersangka Dalbo disangkakan Pasal 286 KUHP.

“Kedua tersangka berkasnya akan kita pisah. Tersangka 1 (Wahyudi) terkait pembunuhan dan penganiayaan mengakibatkan kematian. Sedangkan tersangka 2 (Dalbo) adalah pemerkosaan terhadap orang yang tidak berdaya,” tutup Hendri. (*/red)