-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Seorang Wartawan di Subang Jadi Korban Pengeroyokan, Ketua IWO-I Subang Desak APH Tangkap Pelaku

By On Kamis, April 10, 2025

 


SUBANG, KabarViral79.Com – Kekerasan terhadap Jurnalis kembali terjadi, kali ini menimpa Hadi Hadrian (46) wartawan media Hadejabar, yang mengalami luka serius di bagian kepala dan wajah saat hendak melakukan peliputan di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang. Rabu, (09/04/2025).

Peristiwa tragis ini terjadi saat Hadi Hadrian tengah menuju lokasi untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan pencemaran lingkungan dari salah satu kandang ayam di wilayah tersebut, namun sesampainya dilokasi Hadi Hadrian di keroyok oleh delapan orang preman diduga suruhan oknum pengusaha ternak ayam.

Dari kejadian tersebut, Hadi Hadrian mengalami luka serius, hidungnya patah dan dadanya dipenuhi memar akibat pukulan bertubi-tubi, yang di lakukan oleh para pelaku.

Kejadian ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap insan Pers, khususnya di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Menurut Hadi, berawal dari kronologi kejadian, dirinya bersama rekannya datang ke lokasi kandang ayam untuk meminta keterangan dari pihak manajemen terkait perizinan kandang ayam.

Sedangkan menurut Hadi Hadrian, kehadirannya dilokasi ini merupakan kunjungan yang kedua kalinya.

“Saya kembali ke lokasi untuk meminta konfirmasi dari manajemen, karena mendapat informasi bahwa kandang ayam ini beroperasi secara ilegal selama tiga tahun. Sebelumnya saya hanya sempat bertemu penjaga,” ujar Hadi Hadrian.

Namun, baru saja tiba dan memarkirkan mobil, dirinya dihadang oleh sebuah mobil mewah berwarna hijau yang diduga kepunyaan pemilik kandang.

Kemudian Hadi Hadrian pun, digiring ke bawah plang kandang ayam, dan saat sedang berbincang dengan pemilik mobil mewah warna hijau tersebut, tiba-tiba sekelompok pria langsung mengeroyoknya.

“Padahal saya hanya ingin menanyakan soal izin kandang ayam petelur yang jumlahnya sekitar 30 ribu ekor. Tapi saya malah dikeroyok,” ungkap Hadi Hadrian.

Sementara itu, dari kejadian pengeroyokan tersebut, kini Hadi Hadrian tengah menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Ciereng Kabupaten Subang.

Dirinyapun menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian agar pelaku segera diproses sesuai hukum yang berlaku.

Ketua Organisasi Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I) H. Dadang mengecam keras aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh delapan orang pria tersebut terhadap wartawan yang tengah melakukan tugas, H. Dadang berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mungkin melakukan penangkapan terhadap delapan orang yang di duga preman pelaku pengeroyokan.

(Suprani/rils)

Eks Napiter Mengajak Masyarakat Menggunakan Hak Pilih Sesuai Dengan Kata Hati

By On Kamis, Desember 07, 2023

 


Jawa Barat, KabarViral79.Com - Menjelang pelaksanaan pesta demokrasi 2024 mendatang. Gilang Taufiq Eks narapidana teroris (napiter) asal Tasikmalaya mengajak masyarakat untuk membantu serta mensukseskan pelaksanaan pemilu serentak 2024 dengan aman dan damai di wilayah Jawa Barat. Kamis, (7/12/23).

Sebelumnya, Gilang, beranggapan bahwa setiap pemilu merupakan salah satu ajang untuk melakukan jihad.

Biasanya mereka, kata Gilang, kerap melakukan teror dan adu domba karena pemilu salah satu moment untuk membuat negara menjadi chaos.

“Pengalaman saya dulu saat bergabung di JAD, momentum pemilu biasanya dijadikan sebagai ajang kesempatan untuk merusak. Kami sering merencanakan, bahwa ini momen yang tepat untuk membuat negara chaos, dengan bentuk adu domba, bom, fitnah dan lain lain, agar rakyat chaos dan tidak percaya,” jelasnya.

“Pemilu merupakan komitmen jihad bagi kami saat itu, dan perjuangan kami dengan amaliyat,” cetusnya.

Namun, saat ini Kata Gilang, berkat banyak melakukan diskusi dan mengikuti pembekalan akhirnya dirinya menemukan hal yang berbeda.

Karena Indonesia menggunakan sistem demokrasi, untuk itu, masyarakat harus menggunakan hak pilihnya, memilih wakil rakyat sesuai dengan keinginannya.

Menurut Gilang, dulu ia menilai bahwa demokrasi dan segala kegiatannya merupakan sesuatu yang salah.

Hal tersebut ia anggap kegiatan kufur dan cenderung kepada perbuatan syirik.

“Sekarang karena ilmu kita berubah tidak seperti dulu yang menganggap bahwa demokrasi adalah salah satu bentuk kekufuran dan perbuatan syirik,” katanya.

Lebih lanjut, kata Gilang, kini akhirnya dirinya menyadari bahwa ajang demokrasi di Indonesia, harus dijunjung tinggi dengan ikut andil didalamnya.

“Sekarang berkat hidayah, kami berpikir momen 2024 menentukan masa depan bagi Indonesia, jangan sampai kita tidak memiliki andil untuk kemajuan bangsa ini,” tegasnya.

Gilang mengaku, selama ini dirinya memiliki pandangan yang berbeda karena hanya mendapatkan pemahaman dari orang yang diinginkannya saja.

“Dulu kami tidak nyoblos karena kurang ilmu. Kami lebih eksklusif. Mencari ilmu dari orang yang kita inginkan,” ucapnya.

Gilang mengaku, sebelumnya ia pernah datang menggunakan hak pilih sebelum bergabung pada garis keras.

Setelah itu, kata Gilang membeberkan, selama bergabung di JAD dirinya tidak pernah lagi menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi di Indonesia.

Beruntung, kini Gilang kembali ke NKRI serta kerap mengikuti banyak kajian dan diskusi sehingga membuat dirinya memiliki cara pandang yang berbeda.

Sebab, melalui banyak diskusi, kata Gilang, dapat mengikis sifat eksklusif dan membuat sifat tersebut perlahan menghilang. Dengan diskusi menurutnya dapat menambah wawasan baru.

“Sekarang kami beranggapan, pemilu harus berjalan dengan lancar. Semua rakyat harus mengerti dan berpartisipasi,” cetusnya.

Ia pun berharap, teman-teman yang masih eksklusif dan tidak membuka diri, untuk terbuka dan diskusi dengan yang lain.

“Jangan lakukan teror dan kekacauan lagi, ayo membuka diri dan kembali ke NKRI,” tandasnya.

Eks Napiter Cirebon Siap Dukung Pemilu 2024 yang Aman

By On Rabu, Oktober 25, 2023



Jawa Barat, KabarViral79.Com - Komunitas eks Napiter Harapan Berkah Cirebon Jawa Barat menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai. Dukungan tersebut dideklarasikan dalam kegiatan Silaturahmi dan Pengajian dengan Ponpes Salaf Attahhiriyah pada Rabu (25/10/23).

Ustadz Gilang Taufik yang juga merupakan eks Napiter dalam ceramahnya mengatakan, Islam tidak mengharamkan sistem demokrasi. Sebab musyawarah meminta pendapat untuk mencapai tujuan yang baik justru seperti yang diajarkan dan dicontohkan junjungan Nabi besar kita, Muhammad SAW.

"Ilmu itu bersifat dinamis maka dari itu tempatkan Istiqomah di atas ilmu bukan di atas keyakinan. Jangan selalu membandingkan sesuatu hukum/hal dengan Allah SWT hukumnya akan syirik itulah kesalahan kita dahulu, seperti halnya demokrasi pada dasarnya sesuatu yang dibenturkan dengan Allah hasilnya syirik, itulah pemahaman yang salah," papar dia.

Menurutnya, sebagai umat kita harus menghindari sifat fanatik terhadap sesuatu yang bisa membuat kita buta tentang semua yang baik untuk kita dan umat.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Salaf Attahhiriyah KH. H Hasan Bisri, M.Ag menyampaikan bahwa pihaknya sebagai salah satu komponen bangsa siap untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan aman, damai dan tenteram.

Hal ini demi terciptanya kehidupan bermasyarakat yang sejahtera, berkeadilan dan bermartabat.

"Dalam rangka menjaga Kamtibmas kondusif serta menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai, maka kami menggelar silaturahmi ini. Kami sangat berharap semua pihak dapat turut berpartisipasi dengan menjaga ketertiban dan menghargai siapa pun dan apapun  pilihan politiknya," kata dia ditemui di Ponpes yang beralamat di Jalan Kiageng Tepak 99 Desa Warugede, Depok, Cirebon, Jawa Barat ini.

Agama dengan kekuasaan ibarat saudara kembar, ucapnya. "Agama sebagai dasar, kekuasaan sebagai tamengnya. Dalam menghadapi Pemilu 2024 kita harus berhati-hati dengan fitnah, hoax dan ujaran kebencian agar hajat bangsa Indonesia di 2024 mendapatkan pemimpin yang lebih baik dan berkah dapat terwujud," tegas KH Hasan.

KH Hasan Bisri berharap, forum silaturahim dapat merealisasi terjalinnya hubungan yang baik dan kokoh sesama umat Islam dan sesama manusia.



(*)