-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Geram Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, IMC Lanjutkan Aksi Soroti Infrastruktur Rusak di Lebak

By On Minggu, Desember 14, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com - Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan menyuarakan aspirasi masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Lebak.

Menyusul aksi demonstrasi yang telah dilakukan di depan Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Lebak pada 02 Desember 2025 lalu, IMC merencanakan langkah lanjutan yang lebih fokus,langkah tersebut berupa aksi tinjau langsung di titik-titik vital kerusakan.

IMC berencana menyambangi langsung lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan parah, meliputi sejumlah ruas jalan poros Kabupaten, jalan Desa, serta jembatan penghubung yang kondisinya memprihatinkan di beberapa area strategis Kabupaten Lebak.

Aksi lanjutan ini merupakan bagian krusial dari upaya IMC untuk mendesak Pemda Lebak agar segera memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan demi menjamin keselamatan dan kenyamanan publik.

“Kami ingin memastikan bahwa aspirasi masyarakat tidak berhenti di kantor Pemda, melainkan direspons dengan tindakan nyata. Kerusakan pada poros jalan Kabupaten, Desa, dan jembatan penghubung yang parah ini bukan sekadar isu teknis, tetapi sudah menjadi penghambat ekonomi dan ancaman serius terhadap keselamatan warga,” tegas Hendrik Arrizqy, Ketua CC IMC, pada Minggu (14/12/2025).

Hendrik Arrizqy menambahkan bahwa respon Pemda pada aksi 02 Desember 2025 lalu dinilai belum cukup klimaks dan tidak memberikan solusi konkret atas persoalan yang disuarakan.Kondisi ini mendorong IMC untuk mengambil langkah-langkah lanjutan guna menjaga konsistensi gerakan.

“Sebelumnya kami sudah menyampaikan poin-poin tuntutan secara komprehensif, termasuk laporan informasi mengenai aspirasi masyarakat yang kami sampaikan langsung baik kepada Bupati maupun Ketua DPRD Lebak. Kami menuntut respon yang terukur dan implementatif,” lanjut Hendrik.

IMC secara terbuka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergabung dan mendukung aksi lanjutan ini. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Lebak dapat segera merespons tuntutan perbaikan infrastruktur dengan langkah-langkah yang nyata dan terukur di lapangan.

(Cup/Uday)

Dukung Ketahanan Pangan, Kapolsek Panggarangan Panen Jagung Hibrida di Desa Situregen

By On Jumat, Desember 12, 2025


LEBAK, KabarViral79.Com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Kapolsek Panggarangan, Iptu Acep Komarudin SH bersama petani memanen jagung hibrida di Blok Nagrak, Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten.

Kapolsek Panggarangan, Iptu Acep Komarudin mengatakan, hasil panen jagung jenis hibrida tersebut mencapai 2,2 ton dari hasil tanam pada akhir bulan Agustus 2025 dengan luas lahan tiga per empat hectare.

"Alhamdulilah meski luas lahan yang ditanami hanya tiga per empat hektare, tapi hasilnya sangat maksimal, yakni 2,2 ton," kata Iptu Acep Komarudin, Kamis, 11 Desember 2025.


Menurutnya, penanaman jagung hibrida tersebut akan ditingkatkan untuk mendukung program Presiden Prabowo dalam mendukung ketahanan pangan.

"Kami berharap, program penanaman jagung ini mendapat dukungan dari semua pihak, mengingat keterbatasan anggaran demi mendukung program Asta Cita, baik yang di wilayah Kecamatan Panggarangan, maupun Kecamatan Cihara," pungkasnya. (Cup)

DPD Perank Indonesia Kabupaten Lebak Berikan Sosialisasi P4GN Tentang Bahaya Narkoba SMAN 1 Wanasalam Kabupaten Lebak

By On Rabu, Desember 10, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perank Kabupaten Lebak, Ra Didi Suharyadi, menjadi pemateri di acara sosialisasi P4GN tentang bahayanya narkoba di SMAN 1 Wanasalam Kabupaten Lebak, Rabu 10 Desember 2025.

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh 100 siswa-siswi dilakukan oleh DPD Perkumpulan Anti Narkotika Indonesia (Perank Indonesia) Kabupaten Lebak. Ra Didi Suharyadi selaku pemateri yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

“Alhamdulillah kegiatan sosialisasi tentang bahayannya narkoba tersebut berjalan dengan lancar dan sukses, dan para siswa dan siswi sangat bersemangat dan senang saat diberikan pemahaman P4GN tentang bahaya narkoba,” kata Rd. Didi Suharyadi.

Menurut Rd. Didi Suharyadi dalam kegiatan sosialisasi P4GN tentang bahaya narkoba, untuk mengajak BNNP Banten, Polres, BNK dan setiap para sekolah, SMA/SMK dan masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten,” ujarnya.

Ra Didi juga menyampaikan bahwa acara sosialisasi P4GN tersebut disambut oleh pihak sekolah dengan baik sampai berjalan dengan lancar. Kegiatan sosialisasi P4GN tersebut diselenggarakan oleh KCD Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Lebak beserta beberapa sekolah.

Saya ditunjuk/mengundang selaku Ketua DPD Perank Indonesia Kabupaten Lebak sebagai pemateri di acara kegiatan sosialisasi P4GN di sekolah SMAN 1 Wanasalam Kabupaten Lebak dan pihak sekolah sangat menginginkan sekali jika pihak Dinas Pendidikan selalu mengadakan kegiatan sosialisasi P4GN tentang bahaya narkoba di setiap sekolah, karena kegiatan tersebut sangat dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk mencegah bahaya narkoba dan menyelamatkan para generasi muda penerus bangsa dan agama,” pungkasnya.

(Cup)

Beras Bansos Bahan Pangan Jelek, Kadis Ketapang Mengatakan Agar Bulog Segera Mengganti. Kepala Bulog Lebak Enggan Berkomentar

By On Selasa, Desember 09, 2025

 


Lebak, KabarViral79.Com – Perihal jeleknya kualitas beras Program Bantuan Pangan yang disalurkan oleh Perum Bulog, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Banten, Imam Rismahayadin mengatakan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Bulog Cabang Lebak.

Imam mengaku dirinya sudah berkomunikasi dengan Kepala Cabang Bulog Lebak, untuk segera mengganti beras jelek yang diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Kami setuju kualitas beras harus yang bagus sesuai dengan spesifikasi teknis kelas beras medium. Dengan adanya kejadian ini kami sudah berkoordinasi dengan kantor cabang Bulog dan akan segera diganti secepatnya,” ujar Imam ketika dihubungi melalui sambungan WhatsApp beberapa hari lalu.

Imam juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melaporkan temuan lapangan perihal kualitas beras tersebut.

Sebelumnya, dikatakan oleh Kepala Gudang Malingping, Fajar Lesmana, dirinya mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengganti beras yang diterima oleh KPM.

Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah beras yang jelek dan dikeluhkan oleh KPM, karena pihaknya belum melakukan pendataan, evaluasi dan monitoring lapangan.

Pihaknya membuka keran bagi semua pihak untuk melakukan koreksi dan masukan terkait penyaluran beras Program Bantuan Pangan.

“Setiap beras yang tidak layak akan diganti. Jadi jangan ragu untuk melapor jika menemukan kualitas bantuan yang kurang baik,” ujarnya.

Sementara, Kepala Bulog Cabang Lebak ketika dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp belum memberikan tanggapan perihal kualitas beras yang disalurkan oleh pihaknya.

(Cup/Tim/Red)

Keuntungan Dianggap Kecil, Kios Pupuk di Kecamatan Cihara Akui Jual Pupuk Bersubsidi Diatas HET

By On Minggu, Desember 07, 2025

 ‎


Lebak, KabarViral79.Com – Sejumlah petani di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten mengeluhkan harga pupuk bersubsidi di tingkat kios mahal, diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Minggu, (7/12/2025).

‎Petani di Kecamatan Cihara, harus mengeluarkan uang sebesar Rp 220.000,- sampai Rp 250.000,- untuk mendapatkan satu set pupuk bersubsidi, yaitu 1 zak Phonska dan 1 zak Urea.

‎Hal ini diketahui, setelah wartawan melakukan penelusuran ke beberapa desa di Kecamatan Cihara.

‎Seorang petani warga Desa Citepuseun mengatakan bahwa dirinya membeli langsung ke Kios pupuk Sahabat Tani, milik Haji Ujang di Kampung Sukahujan.

‎”Saya beli pupuk di kios Haji Ujang. Urea 1 zak, Phonska 1 zak, harganya Rp 220.000,-,” ujar petani yang enggan disebutkan namanya.

‎Senada di katakan oleh Usman, Warga Desa Brunai. Dirinya membeli pupuk ke kios pupuk Rahayu Sejahtera yang ada di pasar Sukahujan.

‎”Saya beli 1 zak Phoska, harganya Rp 120.000,” ujar Usman.

‎Kondisi yang sama juga di alami oleh petani warga Desa Panyaungan. Dirinya mengatakan membeli pupuk di kios milik Huri seharga Rp 220.000,-, untuk 1 zak Phonska dan 1 zak Urea.

‎”Saya ambil sendiri ke kios, harga satu setnya Rp 220.000,-“, ungkapnya.

‎Tak jauh beda dengan yang di alami oleh petani sebelumnya, petani warga Desa Karangkamulyan pun mengaku membeli pupuk di kios pupuk Barokah, milik Haji Odih di Kampung Cibobos.

‎”saya beli 1 zak Urea dan 1 zak Phonska, seharga Rp.250.000,-,” ungkapnya.

‎Terpisah, pemilik kios ketika dijumpai wartawan di kiosnya masing – masing tidak membantah kalau pihaknya menjual pupuk bersubsidi diatas HET yang telah ditentukan pemerintah.

‎”Saya jual di kios 1 zak Urea dan 1 zak Phonska seharga Rp 200.000,-“ ujar Haji Ujang, Pemilik Kios Pupuk Sahabat Tani.

‎”Iya saya jual pupuk satu setnya itu Rp 220.000,-,” ujar Yuli, pemilik kios pupuk Rahayu Sejahtera.

‎”Kalau saya jual satu set Rp 220.000,- itu tidak benar. Saya jualnya Rp 200.000,- per set,” kata Huri, pemilik kios pupuk Afwan Tani.

‎”Iya saya pernah jual pupuk satu setnya Rp 250.000,- per set, karena itu stok lama, ketika belum ada perubahan harga. Kalau sekarang saya jual urea Rp 105.000,- per zak dan Phonska 110.000 per zak nya”, ungkap H. Odih.

‎Pemilik kios mengaku dirinya terpaksa menjual harga pupuk diatas HET yang ditentukan pemerintah karena keuntungan yang diterimanya hanya sebesar Rp 7.200,- untuk satu karung pupuk bersubsidi.

‎Mereka mengaku keuntungan sebesar itu tidak bisa menutupi biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh dirinya.

‎Keuntungan Rp 7.200- per zak pupuk terang pemilik kios, terlalu kecil. Lantaran tidak cukup untuk membayar gaji karyawan, sewa tempat dan ongkos bongkar dan biaya operasional lainnya.

‎”kami juga harus membayar biaya bongkar sebesar Rp 200.000,- sampai Rp 250.000,- per satu kali pengiriman pupuk,” ujar salah satu pemilik kios pupuk.

‎Untuk diketahui, pemerintah telah menurunkan HET pupuk bersubsidi, sebagaimana diatur melalui surat keputusan Menteri Pertanian No. 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian No. 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 tentang Jenis, Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.

‎Dalam surat keputusan tersebut, HET untuk Urea sebesar Rp 90.000,- per zak dan Phonska Rp 92.000,- per zak.

‎(Uday/US/red)

Ini Penjelasan Bulog Perihal Beras Bansos Program Bahan Pangan yang Bercampur Kuning dan Apek

By On Sabtu, Desember 06, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Menanggapi jeleknya kualitas beras Program Bantuan Pangan yang disalurkan oleh Perum Bulog, Fajar Lesmana, Kepala Gudang Bulog Malingping, memberikan penjelasan.

Ketika dijumpai, Jumat 5/12/2025, Fajar mengatakan bahwa beras yang disalurkan oleh pihaknya merupakan stok beras yang sudah lama tersimpan di Gudang Bulog Malingping.

“Sesuai instruksi pimpinan, beras yang kemarin distribusikan untuk Program Bantuan Pangan adalah beras stok lama, yaitu stok yang sudah 9 bulan,” katanya.

Pada prinsipnya, terang Fajar, selain umur penyimpanan, kualitas beras juga dipengaruhi oleh kondisi bahan baku gabah pada saat awal pembelian dari petani.

Bulog, papar Fajar, diinstruksikan oleh pemerintah untuk menyerap gabah petani dengan kondisi apa pun.

Mekanismenya, terang Fajar, pihaknya menggandeng mitra-mitra Bulog untuk pengadaan gabah, yang kemudian digiling di penggilingan milik mitra.

“Bisa jadi kualitas gabah yang digiling tersebut ada yang belum matang sempurna atau gabahnya jelek karena terendam banjir, atau ada gabah yang jelek akibat serangan hama dan penyakit.

Sehingga, terang Fajar, berimplikasi kepada kualitas beras, apalagi disimpan dalam jangka waktu yang lama di gudang.

“Ketika masuk ke gudang, kondisi beras bagus: putih, bersih, dan tidak berbau apek. Namun karena bahan baku gabahnya jelek dan proses penyimpanan terlalu lama, maka terjadi penurunan kualitas,” katanya.

Kalau di lapangan ada beras yang jelek, papar Fajar, bisa dikembalikan atau ditukar. Itu mekanisme resmi yang disiapkan agar masyarakat penerima tetap mendapatkan bantuan pangan sesuai standar.

Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah beras yang jelek dan dikeluhkan oleh KPM, karena pihaknya belum melakukan pendataan, evaluasi, dan monitoring lapangan.

Pihaknya membuka ruang bagi semua pihak untuk melakukan koreksi dan masukan terkait penyaluran beras Program Bantuan Pangan.

“Setiap beras yang tidak layak akan diganti. Jadi jangan ragu untuk melapor jika menemukan kualitas bantuan yang kurang baik,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, KPM penerima beras Bantuan Pangan di beberapa kecamatan seperti Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, Cibeber, dan Cilograng mengeluhkan kualitas beras yang jelek.

Selain banyak bulir kuning dan ditemukan batu-batu kecil, aroma nasinya apek dan tidak enak dimakan.

KPM bukan tidak bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah, namun mereka berharap beras yang disalurkan kualitasnya bagus dan enak ketika dikonsumsi.

(Cup/red)

Hak Pasien yang Diabaikan, Pasien RS Adjidarmo Keluhkan Atas Dugaan Pelayanan Perawatan Kurang Baik

By On Jumat, Desember 05, 2025

 


Lebak, KabarViral79.Com – Soal keluhan warga masyarakat Lebak terkait pelayanan Rumah Sakit Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menjadi sorotan publik. Pasalnya, salah seorang yang bernama Nani Wijaya Pasien yang di rawat di Rumah Sakit Adjidarmo mengeluhkan terkait pelayanannya, Jum’at (5/12/2025).

Nanik Wijaya kampung Solear Rt.O5/01 desa Sindang Mulya, Kecamatan Maja, Lebak salah satu pasien setelah dirawat selama 3 hari pasien akan dipulangkan, setelah adanya perdebatan antara pihak keluarga dan Rumah Sakit akhirnya menjadi 4 hari dirawatnya, ujar salah satu keluarga pasien.

Padahal menurut keluarga keterangan pasien iapun belum sehat dan perlu perawatan yang intensif dan pasien pun merasa belum sehat. Alasannya jelas keluarga merasa panik karena pasien mengalami muntah darah setelah pulang dari rumah sakit.

Dan keluhan yang lain, pihak rumah sakit tidak memberikan hasil rontgen. Yang menjadi pertanyaan besar tidak adanya plastik polietilen tereftalat (PET) atau plastik film untuk rontgen dan tidak diberikan kepada keluarga pasien dengan alasan tersebut.

Yang kita ketahui pasien berhak mendapatkan salinan ringkasan rekam medis mereka, yang mencakup hasil rontgen. Rumah sakit yang tidak memberikan hasil tersebut dengan dalih apapun dapat dikenakan sanksi administratif hingga denda, karena dianggap melanggar kewajiban dan hak pasien.

Menurut hukum di Indonesia, pasien memiliki hak untuk mengakses dan memperoleh salinan ringkasan rekam medis yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang diterimanya. Hasil rontgen adalah bagian integral dari rekam medis pasien.

Pihak yang berhak mendapatkan ringkasan rekam medis meliputi: Pasien itu sendiri, Keluarga pasien (dalam kondisi tertentu atau dengan persetujuan pasien) dan atau orang yang diberi kuasa oleh pasien atau keluarga pasien.

Sanksi bagi Rumah Sakit yang menolak memberikan hasil rontgen atau ringkasan rekam medis kepada pasien dapat dianggap melakukan pelanggaran, yang dapat berujung pada sanksi, seperti: Teguran lisan atau tertulis, Denda, atau pencabutan perizinan rumah sakit.

Anwar Sopian Pimpinan Media Kabardaerah Group menyampaikan dasar hukum. “Kalau kita baca bahwa berdasarkan peraturan yang berlaku (misalnya, Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis), pasien berhak atas ringkasan rekam medis.

Saat dikonfirmasi pihak rumah sakit Dr. Adjidarmo yang diwakili, dr. Anne kepala Bagian Pelayanan dan jajarannya, serta bagian perawat. Dr. Anne mengatakan, pasien dipulangkan atas dasar diagnosa para dokter dan dinyatakan sudah membaik kesehatannya jadi bisa pulang. Adapun terkait hasil rontgen iapun mohon maaf atas hal tersebut dan menjadi masukan bagi Rumah Sakit Adjidarmo.

Anwar Sopian Ketua Kabardaerah Group menegaskan ke depan meminta agar pelayanan pasien dan hak pasien agar ditingkatkan dan diberikan demi kesehatan dan kemajuan Rumah Sakit Adjidarmo kabupaten Lebak. “Kami akan melaporkan terkait keluhan ini pada Dinas, kementerian terkait dan pemangku kebijakan di kabupaten Lebak ini,” pungkas Anwar Sopian.

Seorang Ibu Paruh Baya di Desa Cimandiri Dilaporkan Hilang, Keluarga dan Warga Lakukan Pencarian

By On Jumat, Desember 05, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Seorang warga Kampung Cipeundeuy Dua, Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, dilaporkan telah meninggalkan rumah sejak hari Jum’at 28 November 2025 dan hingga kini belum kembali.

Pihak keluarga, dibantu oleh perangkat desa setempat, telah memulai upaya pencarian, wanita paruh baya tersebut diidentifikasi bernama Sacih, berusia sekitar [36] tahun.

Menurut keterangan Suheri dari suami korban, dan Ketua RT setempat, Ridwan Barkowi, mengatakan bahwa istrinya terakhir terlihat meninggalkan rumah pada 28 Nopember 2025.

Disebutkan ciri-ciri saat meninggalkan rumah:

Pakaian: Mengenakan baju tangan panjang bermotif kotak-kotak (hitam dan putih), membawa sepeda motor jenis Yamaha Mio Z berwarna biru muda, membawa telepon seluler (HP) milik suaminya.

Saat ini, Suheri bersama Ridwan Barkowi (Ketua RT-red) dan beberapa warga lainnya secara aktif melakukan penyisiran di sekitar wilayah Panggarangan dan sekitarnya.

Pihak keluarga Suheri (Suami) mengkhawatirkan kondisi ibu tersebut mengingat kepergiannya tanpa alasan yang untuk menjemput temannya, sampai saat ini belum kembali ke rumah.

“Mau jemput temannya dari Jakarta, ke Cimandiri Laut (Pertigaan Jalan Nasional), namun semenjak itu tidak ada kembali ke rumah,” ungkap Suheri.

Keluarga dan warga berharap agar masyarakat yang mungkin melihat atau memiliki informasi mengenai keberadaan Sacih, dapat segera melapor.

“Kami memohon bantuan dari seluruh masyarakat. Jika ada yang melihat ibu dengan ciri-ciri tersebut, terutama yang membawa motor Mio Z, mohon segera hubungi kami. Kami sangat mengkhawatirkan kondisinya,” ujar Ridwan Barkowi.

Bagi masyarakat yang memiliki informasi relevan, dimohon untuk menghubungi kontak di bawah ini:

Nama Kontak: Ridwan Barkowi (0813-8925-1069).

(Cup)

Akibat Curah Hujan Tinggi, Ujung Jembatan Gantung Penghubung Dua Desa di Kecamatan Panggarangan Tertutup Longsor

By On Kamis, Desember 04, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Akibat curah hujan tinggi dan berkepanjangan pada hari Kamis 4 Desember 2025, ujung jembatan gantung penghubung dua desa yaitu Desa Sogong dan Desa Gununggeude, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, total tertutup longsor.

Selain tertutupnya jembatan gantung penghubung dua desa tersebut, nampak puluhan lumbung padi milik warga Desa Sogong, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, nyaris tergerus longsor yang menutupi jembatan gantung tersebut.

Menurut keterangan Kepala Desa (Kades) Sogong, Hasanudin, kejadian longsor tersebut terjadi karena hujan berkepanjangan pada hari Kamis 4 Desember yang mengakibatkan ujung jembatan gantung yang menghubungkan ke Desa Gununggeude tertutup longsor, dan puluhan lumbung padi milik warga Desa Sogong terancam tergerus longsor.

“Longsor yang menutup ujung jembatan gantung itu masuk ke Desa Sogong yang menghubungkan ke Desa Gununggeude sekitar jam 4 Sore,” kata Hasanudin kepada wartawan.

Dengan adanya kejadian tersebut, Kepala Desa Sogong, Hasanudin, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada mengingat saat ini intensitas hujan sangat tinggi sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan dan banjir bandang,” ungkapnya.

(Cup)

Perihal Kualitas Beras Bantuan Pangan Jelek, Anggota DPRD Lebak Samboja Uton Witono Angkat Bicara

By On Kamis, Desember 04, 2025

 

Anggota DPRD Lebak Samboja Uton Witono (Ama Dewan)

LEBAK, KabarViral79.Com – Anggota DPRD Lebak Samboja Uton Witono dari fraksi Partai Gerindra yang juga menjabat Sekretaris Komisi IV DPRD Lebak angkat bicara perihal bantuan beras pada Program Bahan Pangan yang disalurkan Perum Bulog di Lebak Selatan, yang banyak dikeluhkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), karena beras tersebut jelek.

Samboja Uton Witono yang akrab disapa Ama Dewan mengatakan bahwa Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang merupakan pemilik program tentunya harus memiliki standar kualitas yang telah ditentukan.

“Jika beras yang disalurkan tersebut kualitasnya jelek jangan diterima oleh KPM, dan pemerintah desa bisa mengadukan hal ini kepada Bapanas atau Perum Bulog sebagai penyalur yang ditunjuk pemerintah,” kata Samboja Uton Witono kepada awak media melalui voice note, Kamis 4 Desember 2025.

Lanjut Samboja, semua pihak berhak untuk mengawasi program tersebut agar tujuan dari program ini berhasil. Dan kalau memang benar kualitas berasnya jelek maka harus ada peneguran kepada pihak Bulog agar ke depan dalam penyaluran beras tidak terjadi kembali kualitasnya jelek seperti yang saat ini sedang ramai,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, KPM penerima beras Bantuan Pangan di beberapa kecamatan di Lebak Selatan mengeluhkan kualitas beras yang jelek.

Selain banyak bulir kuning dan ditemukan batu-batu kecil, aroma nasinya apek dan tidak enak dimakan.

KPM bukan tidak bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah, namun mereka berharap beras yang disalurkan kualitasnya bagus, agar enak ketika dikonsumsi.

(Cup/Tim/Red)

Gen Z Cilangkahan Akan Gelar Demo, Tagih Janji APDESI Panggarangan

By On Rabu, Desember 03, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Kecewa dengan janji yang tak pernah dipenuhi oleh Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Panggarangan, Generasi Z (Gen Z) Cilangkahan akan menggelar aksi protes, Rabu, (3/12/2025).

Gen Z Cilangkahan kecewa dengan komitmen APDESI Kecamatan Panggarangan yang beberapa bulan lalu berjanji akan membantu untuk pembangunan gedung juang Gen Z Cilangkahan.

Erot Rohman, yang merupakan pengurus Gen Z Cilangkahan, menjelaskan bahwa dalam pertemuan beberapa bulan lalu antara Gen Z Cilangkahan dengan APDESI Kecamatan Panggarangan yang dilakukan di kantor Aula Kecamatan Panggarangan, saat itu APDESI berjanji akan memberikan sumbangan untuk pembangunan gedung juang Cilangkahan sebesar Rp 20.000.000,-.

Namun, lanjut Erot, hingga saat ini janji APDESI Kecamatan Panggarangan tidak pernah terealisasi.

“Kami kecewa dengan sikap APDESI yang mengingkari janjinya,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya akan menggelar aksi demonstrasi atas ketidakpercayaan terhadap komitmen APDESI Kecamatan Panggarangan.

“Kami beserta ratusan Gen Z akan menggeruduk aksi demonstrasi ke Kantor Kecamatan Panggarangan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Gen Z Cilangkahan merupakan perkumpulan para pemuda dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berada di Calon Daerah Otonom Baru (DOB) Cilangkahan.

Sebagai wadah konsolidasi kepemudaan di DOB Cilangkahan, Gen Z Cilangkahan sering dan telah melakukan aksi-aksi diplomatis untuk mendorong agar percepatan DOB Kabupaten Cilangkahan segera terwujud.

Beberapa bulan lalu, bersama Badan Koordinasi Pembentukan Kabupaten Cilangkahan (BAKOR PKC) dan unsur masyarakat lainnya, mereka menggelar aksi demonstrasi ke DPR-RI menuntut agar DOB Kabupaten Cilangkahan segera terwujud.

(Tim/Red)

Petani di Desa Mekarsari Disibukan Menunggu Tanaman Padi Akibat Serangan Hama Burung Pipit, Pihaknya Berharap Ada Solusi dari Pemerintah

By On Rabu, Desember 03, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Para petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Cihara, Kabupaten Banten, kini tengah menghadapi tantangan serius yang mengancam hasil panen mereka, serangan masif hama burung pipit, Rabu 3 Desember 2025.

Serangan ini terjadi saat tanaman padi memasuki fase berbuah, periode krusial penentu keberhasilan panen. Menurut laporan dari petani setempat, burung pipit menyerbu lahan persawahan setiap pagi, mematuk dan memakan bulir-bulir padi.

Salah satu petani, Duriah, menyampaikan keluhannya. “Setiap hari kami harus meluangkan waktu ekstra, mulai dari matahari terbit, untuk menunggu dan mengusir burung-burung ini. Kalau tidak dijaga, dalam waktu sebentar saja, kerugian yang kami derita bisa sangat besar,” ujarnya.

Aktivitas ini bukan hanya menguras tenaga, tetapi juga menyita waktu produktif petani yang seharusnya bisa digunakan untuk mengurus hal lain di sawah atau keluarga.

Para petani Mekarsari kini menggunakan berbagai cara tradisional, mulai dari memasang jaring, membuat orang-orangan sawah, hingga memukul kaleng dan bambu untuk mencoba meminimalisir kerusakan.

Serangan hama ini diperkirakan dapat menurunkan hasil panen hingga 20 persen dari potensi normal jika tidak segera dikendalikan. Penurunan hasil panen ini tentu akan berdampak langsung pada pendapatan petani dan stabilitas ekonomi masyarakat desa.

“Kami sangat berharap ada solusi atau bantuan dari pemerintah daerah, khususnya dari Dinas Pertanian, untuk mengatasi masalah hama burung pipit ini,” kata Mamat, petani warga Desa Mekarsari saat menunggu padinya.

Lebih lanjut ia mengatakan, para petani khususnya petani di Desa Mekarsari, metode pengendalian hama saat di musim tanam seperti saat ini sangat dibutuhkan dari dinas terkait.

“Kami membutuhkan metode pengendalian hama yang lebih efektif dan berkelanjutan, bukan hanya mengandalkan jaga manual setiap pagi,” pungkas Mamat.

(Cup)

Pemuda Desa Karangkamulyan Kecamatan Cihara Mendapatkan Penghargaan di Hari Jadi Kabupaten Lebak Ke-197

By On Rabu, Desember 03, 2025

 


Lebak, KabarViral79.Com – Suasana meriah menyelimuti acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Lebak ke-197 yang digelar di Pendopo Kabupaten Lebak. Kegiatan ini dihadiri tokoh, akademisi, dan masyarakat se-Kabupaten Lebak. Pada momentum tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan penghargaan kepada pemuda/pemudi berprestasi di Kabupaten Lebak, Selasa 2 Desember 2025.

Salah satu penerima penghargaan pemuda berprestasi adalah Irfan Budiono asal Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara. Penghargaan tersebut diberikan oleh Bupati Lebak H. Mohammad Hasby Jayabaya, S.H sebagai kategori pemuda berprestasi peraih juara 1 Pemuda Pelopor Desa tingkat nasional bidang lingkungan.

“Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan dan dukungan Pemerintah Kabupaten Lebak atas kontribusi pemuda dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Lebak,” kata Irfan Budiono kepada wartawan.

Irfan berharap ke depan penghargaan ini dapat menginspirasi pemuda Lebak lainnya, “ujarnya.

Diketahui, penyerahan berlangsung di panggung utama, disaksikan oleh tamu undangan dan masyarakat yang hadir.

(Sanusi)

KPM di Beberapa Desa Keluhkan Kualitas Beras Bantuan Bulog di Lebak Selatan, Harga dan Kondisi Fisik Jauh Berbeda

By On Selasa, Desember 02, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Kualitas beras Program Bantuan Pangan yang disalurkan oleh Perum Bulog di wilayah Lebak Selatan ditemukan kurang berkualitas. Di beberapa desa, selain ditemukan bulir beras kuning, terdapat batu-batu kecil, dan aromanya apek, juga disinyalir mengandung dedak.

Atas kondisi beras seperti ini, banyak penerima manfaat yang merasa kecewa atas kondisi beras yang disalurkan oleh Perum Bulog Lebak.

Penerima bantuan bukan tidak bersyukur atas bantuan yang telah diberikan pemerintah, namun penerima berharap kualitas berasnya yang disalurkan adalah beras yang bagus, yang enak enak dikonsumsi.

Penelusuran wartawan di beberapa desa, beras yang disalurkan tersebut merupakan beras dengan kualitas medium. Hal ini dibuktikan dengan tulisan pada karung kemasan yang berlogo Perum Bulog, tertulis Beras Medium dengan berat 10 kg.

Pantauan wartawan di Pasar Bayah, Selasa, 2/12/2025, dengan membawa sampel beras Bantuan Pangan yang disalurkan oleh Perum Bulog kemudian dibandingkan dengan beras medium yang beredar di pasar, nampak terlihat perbedaan yang menonjol.

Beras medium yang dijual pedagang beras, secara fisik nampak berwarna bersih. Warnanya putih, tidak terdapat bulir beras kuning, tidak terdapat batu kecil dan tidak tercium aroma apek.

Dari sisi harga, nampak perbedaan yang mencolok, antara beras medium yang dijual di pasar dengan beras medium yang disalurkan Perum Bulog untuk program Bantuan Pangan.

Tatang, seorang penjual beras di Pasar Bayah mengatakan, beras medium yang ia jual berkisar antara Rp 12.000,- sampai Rp 14.000,- per kg.

“Kalau beras yang seperti Bulog ini, paling Rp 8.000,- per kg nya. Tapi saya gak jual. Karena gak laku”, ucapnya.

Sama halnya dengan Ratna, yang juga penjual beras di Pasar Bayah mengungkapkan, jika beras seperti yang Bulog salurkan dirinya tidak menyediakan. Karena tidak laku.

Kalau beras Bulog ini terang Ratna banyak bulir kuning dan gabah, banyak bulir patah, aromanya juga sudah bau.

“Sepertinya ini mah beras stok lama, berasnya juga udah rusak. Aromanya sudah apek. Kita pegang juga banyak kotoran yang nempel di telapak tangan seperti dedak,” ujar Ratna.

(Cup/Tim/Red)

Kelompok Tani Malangnengah Desa Citepusen Kecamatan Cihara Ucapkan Terima Kasih Adanya Program Damparit

By On Senin, Desember 01, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Pembangunan Damparit di Blok Cukang Akar Desa Citepusen Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Tahun 2025 untuk pengelolaan lahan dalam rangka peningkatan pemanfaatan lahan non rawa disambut baik oleh warga. Senin, 1 Desember 2025.

Selain itu, pembangunan program Damparit tersebut dengan pagu anggaran Rp 115.000.000 (seratus lima belas juta) yang bersumber dari APBN-TP Tahun Anggaran (TA) 2025 melalui Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian mendapat ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya dari Ketua Kelompok Tani Malangnengah, Ujang Suhendar sebagai penerima program.

“Saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian dengan adanya program Damparit di Kelompok Tani Malangnengah Desa Citepusen Kecamatan Cihara. Dan alhamdulillah pengerjaan Damparit tersebut sudah 100 persen dikerjakan,” kata Ujang Suhendar.

Dan kami masyarakat petani akan merawat pembangunan Damparit di kelompok kami agar bisa bertahan lama sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, apalagi luas hamparan yang kami kelola sekitar 25 hektare, jadi kami harus bisa menjaganya,” ungkapnya.

Selain itu, kata Ujang, kami berharap kepada pihak pemerintah melalui Dinas Pertanian agar ke depannya bisa memberikan bantuan program Jalan Usaha Tani (JUT), mengingat di musim panen kami (para petani) sangat kewalahan untuk memikul hasil panen karena belum bisa masuk kendaraan roda 4 sehingga harus mengeluarkan upah pikul yang kadang tidak terjangkau,” harapnya.

(Cup)

KPH Banten Bersama Muspika Kecamatan Bayah Pasang Portal Akses Pengangkut Batu Bara di Kawasan Perhutani KRPH Bayah Selatan

By On Senin, Desember 01, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Guna mencegah ilegal maining/penambangan batu bara ilegal di wilayah Perum Perhutani wilayah KRPH Bayah Selatan, KPH Banten, petugas Perhutani dari KPH Banten dan jajaran bersama Muspika Kecamatan Bayah melakukan pemasangan portal secara permanen.

Hal tersebut dilakukan untuk menutup seluruh akses jalan yang selama ini menjadi akses pengangkut batu bara yang berada di kawasan Perhutani wilayah KRPH Bayah Selatan.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp, Danru KPH Banten Iip Fauzi mengatakan bahwa atas perintah pimpinan, pemasangan portal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya ilegal maining di kawasan Perum Perhutani.

“Pemasangan portal ini dilakukan dengan cara permanen untuk mencegah adanya ilegal maining/penambangan/batu bara di kawasan Perum Perhutani wilayah KRPH Bayah Selatan,” kata Iip Fauzi, Senin 1 Desember 2025.

Iip Fauzi menambahkan bahwa hari Selasa 2 Desember 2025 besok, rencana akan melakukan pemasangan portal secara permanen/penutupan kembali di daerah Cisujen untuk meneruskan kegiatan yang kemarin,” terangnya.

Terpisah, Asper Bayah Lukcyta Sakagiri saat dikonfirmasi awak media ini di Kantor Perhutani Bayah mengatakan bahwa pemasangan portal tersebut agar tidak ada lagi kendaraan pengangkut batu bara yang menggunakan jalan di kawasan Perhutani.

“Iya kami bersama dari KPH Banten bersama Muspika Kecamatan Bayah telah memasang portal secara permanen di depan Karang Bokor dan Pamubulan,” kata Luckyta Sakagiri.

Dan rencana, lanjut Asper Bayah Lucyta Sakagiri, pihak Perhutani juga akan melakukan kegiatan yang serupa di akses-akses jalan yang berada di kawasan milik Perum Perhutani,” pungkasnya.

(Cup/Tim)

Program Bantuan Pangan Tercoreng: PPWI Soroti Lemahnya Pengawasan Bulog Lebak

By On Minggu, November 30, 2025



LEBAK, KabarViral79.Com – Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Lebak melayangkan kritik keras kepada Perum Bulog Lebak terkait buruknya kualitas beras Bantuan Pangan Pemerintah (BPP) pagu Oktober–November 2025 yang diterima oleh ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Lebak Selatan.

Melalui kajian resmi dan permintaan klarifikasi yang dikirim kepada Bulog Lebak, PPWI menilai adanya indikasi kegagalan pengawasan mutu dalam penyaluran bantuan beras dan minyak goreng yang seharusnya menjadi penopang ketahanan pangan masyarakat kurang mampu.

Dari informasi yang dihimpun wartawan di sejumlah desa seperti Ciparahu, Cimancak Bayah, hingga Bayah Timur, KPM mengaku menerima beras dalam kondisi yang jauh dari layak konsumsi. Selain berwarna kuning dan penuh dedak, warga juga menemukan batu-batu kecil di dalam karung beras. Bahkan, saat dimasak, nasi terasa pera dan mengeluarkan aroma apek.

“Iya nih berasnya kuning, kotor, seperti banyak dedak, apek lagi,” ujar Ani, warga Desa Ciparahu, kepada wartawan.

Keluhan senada disampaikan Ujang, warga Desa Cimancak, Kecamatan Bayah. “Berasnya kuning, setelah dimasak pera,” ucapnya.

Di Desa Bayah Timur, seorang KPM bernama Mia berharap pemerintah memberikan bantuan yang layak. “Beras itu bersumber dari anggaran negara. Mestinya yang diberikan beras bagus. Kami bukan tidak bersyukur, tapi seharusnya yang layak,” ungkapnya.

Kesamaan keluhan dari berbagai desa menunjukkan bahwa persoalan ini bukan insiden kecil, melainkan masalah sistemik dalam tata kelola stok dan distribusi barang.

Ketua PPWI Lebak menegaskan bahwa program Bantuan Pangan Pemerintah memiliki tujuan yang sangat mulia—mengurangi beban masyarakat, menekan angka stunting, mengatasi kerawanan pangan, dan menjaga stabilitas harga. Namun, kata dia, “Program yang bagus bisa terlihat buruk jika pengelola di lapangan lalai dan tidak menjalankan SOP dengan penuh tanggung jawab.”

Dalam kajian yang disampaikan PPWI, ditemukan beberapa dugaan penyebab menyebarnya beras berkualitas buruk, di antaranya:

Pengawasan mutu atau Quality Control (QC) yang lemah

Kemungkinan bercampurnya stok lama dan baru

Penyimpanan yang tidak memenuhi standar

Minimnya verifikasi kualitas sebelum distribusi

Ketiadaan respons cepat ketika wartawan meminta penjelasan

“Sikap tidak ada jawaban dari pihak Bulog membuat keresahan semakin besar. Publik butuh transparansi,” tegas PPWI.

Sebagai tindak lanjut, PPWI Lebak mengirimkan surat resmi kepada Kepala Perum Bulog Cabang Lebak. Dalam surat itu, PPWI meminta klarifikasi mengenai:

1. Prosedur Quality Control beras pagu Oktober–November 2025

2. Asal gudang dan rotasi stok

3. Alasan beras rusak bisa lolos ke tangan KPM

4. Rencana penarikan (recall) dan penggantian beras tidak layak

5. Langkah perbaikan agar kejadian serupa tidak berulang

PPWI juga meminta Bulog Lebak bersedia menggelar audiensi resmi untuk membuka data, menjelaskan persoalan, dan mencari solusi perbaikan.

Dalam kajiannya, PPWI merekomendasikan agar Bulog Lebak segera melakukan:

Pemeriksaan ulang seluruh stok beras bantuan

Penarikan (recall) beras yang rusak atau tidak layak konsumsi

Audit internal terhadap gudang dan alur distribusi

Peningkatan SOP pengawasan mutu

Keterbukaan informasi ke publik

“Beras bantuan adalah wajah negara. Tidak pantas masyarakat kecil menerima beras kuning, apek, dan bercampur batu. Ini bukan soal tidak bersyukur, tapi soal kelayakan dan tanggung jawab pengelola program,” ujar PPWI Lebak dalam kajiannya.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan KabarViral79.Com belum menerima konfirmasi resmi dari perwakilan Perum Bulog Cabang Lebak terkait temuan dan rekomendasi PPWI tersebut.

Sikap diam Bulog dinilai dapat memperlebar ketidakpercayaan masyarakat terhadap program bantuan pangan yang seharusnya menjadi instrumen perlindungan sosial.

(Tim/Red)

KPM Lebak Keluhkan Bansos Beras Bulog 20 Gg Bercanpur Warna Kuning

By On Minggu, November 30, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com - Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bansos beras dan minyak goreng keluhkan kondisi beras yang kuning, dan ditemukan batu-batu kecil. Selain itu, setelah di masak, rasa nasinya pera dan mengeluarkan aroma apek.

Bantuan beras dan minyak goreng yang disalurkan Perum Bulog ini untuk pagu bulan Oktober dan November 2025. Setiap KPM mendapatkan 20 kg beras dengan kualitas medium dan minyak goreng kemasan sebanyak 4 liter.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan dari beberapa desa di Lebak Selatan, kondisi beras yang diterima KPM hampir sama, yaitu banyak ditemukan bulir kuning, ada batu-batu kecil, rasanya pera dan aroma nasinya apek.

“Iya nih berasnya kuning, kotor, seperti banyak dedak, apek lagi,” ujar Ani, KPM di Desa Ciparahu.

“Berasnya kuning, setelah di masak pera” ujar Ujang, KPM di Desa Cimancak, Kecamatan Bayah.

“Beras yang diberikan itu bersumber dari anggaran negara. Meskinya memberikan bantuan beras yang bagus,’ ujar Mia, KPM di Desa Bayah Timur.

“Kami bukan tidak bersukur atas bantuan ini, namun meskinya pemerintah memberikan bantuan beras yang bagus,” ungkap Mia.

Untuk diketahui, bantuan ini merupakan bagian dari program penguatan ketahanan pangan nasional yang dikawal oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan disalurkan melalui Perum Bulog.

Bantuan pangan yang diberikan oleh pemerintah untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam upaya untuk mengurangi beban pengeluaran penerima, sekaligus sebagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan, penanganan kerawanan pangan, menanggulangi kekurangan pangan dan gizi, menurunkan stunting, mengendalikan gejolak harga pangan dan inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen.

Sementara, Wahyu, petugas dari Perum Bulog Lebak, ketika di minta tanggapan tidak memberikan respons.

(Cup/Red)

KPM di Desa Citepusen Kecamatan Cihara Keluhkan Beras Bansos Bulog Berwarna Kuning dan Ada Batunya

By On Jumat, November 28, 2025

 

Foto Beras Bansos Bulog di Desa Citepusen Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak

LEBAK, KabarViral79.Com – Pemerintah resmi menyalurkan dua bantuan penebalan Bantuan Sosial (Bansos) yang disalurkan oleh Perum Bulog untuk periode Oktober dan November 2025.

Sejumlah daerah telah menyalurkan bantuan tersebut, salah satunya di Desa Citepuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.

Bantuan ini merupakan bagian dari program penguatan ketahanan pangan nasional yang dikawal oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan disalurkan melalui Perum Bulog.

Dua jenis bantuan tersebut berupa beras medium sebanyak 20 kilogram dan minyak goreng sebanyak 4 liter untuk setiap KPM yang tergabung dalam kelompok penerima BPNT atau Kartu Sembako.

Namun disayangkan, berdasarkan pantauan di Desa Citepuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, beras yang didistribusikan pada Kamis, 27 November 2025 kemarin oleh Perum Bulog ditemukan bulir beras banyak yang berwarna kuning.

Rian, salah seorang KPM penerima bantuan di desa tersebut mengungkapkan, setelah dikonsumsi, rasanya tidak enak dan banyak batu kecil.

“Berasnya kuning, setelah dimasak aromanya bau, kayak beras stok lama. Ketika dikunyah ada batu-batu kecil,” ungkap Rian.

Terpisah, Sangsang, Sekretaris Desa Citepuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten membenarkan perihal ditemukan beras bantuan tersebut berwarna kuning.

Sangsang menegaskan, sebanyak 368 KPM hampir semua kondisi berasnya sama, yaitu banyak ditemukan bulir kuning.

“Banyak sih KPM yang komplen, karena banyak bulir kuning,” ungkapnya.

Sampai berita ini dilansir, wartawan masih berupaya mengkonfirmasi Perum Bulog.

(US/Red)

SSB Putra Cibobos Ikut Memeriahkan Open Turnamen Futsal UDI CUP 2025 Tingkat SD di Acara Hari Jadi Desa Pamubulan Ke-16

By On Jumat, November 28, 2025

 


LEBAK, KabarViral79.Com – Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Desa Pamubulan Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak yang Ke-16, AKA CELLAgen BRILink milik Jamal Ruhiyat, memboyong Team Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Cibobos untuk mengikuti Ajang Turnamen Ugi CUP, sebuah Open Turnamen Futsal Tingkat Sekolah Dasar yang digelar di lapangan Mini Soccer Dulur Kang Ugi (Ujang Giri), Kamis 27 November 2025.

Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari Dewan Ugi Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi Partai NasDem, dan mendapat apresiasi atas terselenggaranya turnamen tersebut. Acara tersebut diikuti oleh berbagai Sekolah dan SSB serta masyarakat sekitar Desa Pamubulan.

Saat dikonfirmasi awak media ini, Jamal Ruhiat selaku pengusaha Agen BRILINK dan pemilik usaha sembako, sekaligus Menejer AKA CELL, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggara kegiatan olahraga di Desa Pamubulan, apalagi didukung Anggota DPRD Lebak dari Komisi IV.

“Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah untuk melihat potensi generasi anak-anak muda di dunia sepak bola,” kata Jamal Ruhiat.

Menurut Jamal, dukungan terhadap kegiatan Open Turnamen Futsal tingkat SD dan SMP ini merupakan bentuk komitmen (AKA CELL) dalam mendorong perkembangan olahraga dan pembinaan bakat sepak bola anak-anak muda,” ujarnya. (SANUSI)