-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Kemenlu Sebut Tidak Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Iran

By On Senin, April 28, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com Kementerian Luar Negari (Kemenlu) RI menyebut, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan pelabuhan di Iran yang terjadi pada Jumat, 26 April 2025. 

“KBRI Tehran melaporkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan WNI menjadi korban ledakan tersebut,” kata Juru Bicara Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 27 April 2025.

Pria yang akrab disapa Roy itu mengatakan, saat ini, terdapat 385 WNI berada di Iran, sebagian besar mahasiswa tinggal di Qom dan banyak WNI lainnya tinggal di Tehran, Ibu Kota Iran, dan tidak ada WNI tinggal di Bandar Abbas.

Menurutnya, Bandar Abbas merupakan daerah pelabuhan penting di Iran yang berbatasan dengan Qatar dan Persatuan Emirat Arab (PEA).

Ia mengatakan, tahun lalu, terdapat dua WNI yang menjadi ABK di Bandar Abbas, tetapi keduanya sudah kembali ke Indonesia.

“KBRI Tehran telah berkoordinasi dengan Otoritas di Iran dan komunitas WNI di berbagai wilayah di Iran untuk memastikan keselamatan mereka,” ujarnya.

Kemenlu dan KBRI Tehran akan terus memantau kondisi WNI di Iran secara berkala.

“Bagi WNI yag membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline KBRI Tehran melalui nomor +989024668889,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, ledakan di pelabuhan Iran yang belum diketahui penyebabnya, menewaskan 14 orang dan menyebabkan sekitar 750 korban luka-luka hingga Minggu, 27 April 2025.

Insiden pada Sabtu, 26 April 2025 itu terjadi di Shahid Rajaee, Provinsi Hormozgan, Iran selatan, yang merupakan pelabuhan peti kemas tercanggih di negara itu.

“Sejauh ini, 14 orang tewas dan 750 orang terluka dalam ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas,” kata Menteri Dalam Negeri Iran, Eskandar Momeni di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.

Kebakaran kian memburuk sampai membuat semua sekolah dan kantor di Bandar Abbas, ibu kota Provinsi Hormozgan, ditutup di area dengan radius 23 kilometer dari lokasi kebakaran.

Stasiun televisi Pemerintah Iran melaporkan, langkah ini diambil agar pihak berwenang dapat memfokuskan upaya mereka pada penanganan darurat.

Sekitar 10 jam setelah ledakan awal terjadi, intensitas kebakaran dilaporkan terus meningkat. Asap tebal yang menyesakkan udara menyebar ke seluruh kawasan pelabuhan dan sekitarnya.

Angin kencang turut memperparah situasi dengan menyulitkan upaya pemadaman api, menurut keterangan reporter TV pemerintah di lokasi.

Shahid Rajaee merupakan pelabuhan komersial terbesar di Iran, terletak strategis di dekat Selat Hormuz, jalur vital yang dilalui sekitar seperlima produksi minyak dunia.

Jaraknya lebih dari 1.000 kilometer di selatan Teheran dan merupakan pelabuhan peti kemas paling maju di Iran.

Hingga kini, penyebab ledakan belum diketahui secara pasti. Namun, kantor bea cukai pelabuhan dalam pernyataan yang disiarkan TV pemerintah menduga ledakan dipicu oleh kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia dan material berbahaya (hazmat).

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengungkapkan simpatinya kepada para korban. Ia mengeluarkan perintah untuk menyelidiki situasi dan penyebabnya, serta menugaskan Mendagri Momeni untuk segera turun ke lokasi. (*/red)

Terseret Arus Sungai, Warga Pante Baro Juli Bireuen Ditemukan Satu Hari Pasca Hilang

By On Sabtu, April 26, 2025

Tim SAR, BPBD dan Tim gabungan serta masyarakat saat mengevakuasi jasad korban Mulyadi, warga Pante Baro, Juli yang hilang terseret arus sungai Peusangan, Juli Bireuen.

BIREUEN, KabarViral79.Com - Mulyadi Bin Abdullah (50), warga Gampong Pante Baro, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, yang dilaporkan hilang terseret arus sungai Krueng Peusangan, pada Kamis sore, 24 April 2025 berhasil ditemukan.

Jasad korban ditemukan oleh warga dalam kondisi meninggal dunia, pada Jum’at sore, 25 April 2025, sekira pukul 18.00 WIB, bersama tim gabungan di Leubok Tiga, perbatasan Gampong Pante Baro, Kecamatan Juli, dan Darul Aman, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireuen.

Pasca hilang terseret arus sungai, tim SAR dan BPBD telah melakukan upaya penyisiran hingga ke hulu sungai. Bahkan hingga Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka, yang tembus ke laut dan berjarak sekitar 25 kilometer dari lokasi kejadian.

Komandan Pos (Danpos) SAR Kabupaten Bireuen, M. Rizal, didampingi Komandan Tim (Dantim) Indra Budiman menerangkan, pasca ditemukannya jasad korban, tim SAR bersama warga langsung mengevakuasi ke darat menggunakan Rubber Boat SAR ke Pante Baro, Juli, Bireuen.

Jasad korban Mulyadi, warga Pente Baro Juli, Bireuen saat akan dibawa pulang dengan mobil ambulance pasca ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia. 


“Awalnya korban ditemukan dalam posisi tersangkut di jaring dan tersangkut seutas tali sepanjang 100 meter di badannya saat hanyut. Lalu dibantu warga untuk menarik tali tersebut secara paksa agar korban yang tersangkut di batu dan jaring dalam air bisa lepas dan bisa dievakuasi ke darat," katanya.

Sebelum jasad korban ditemukan, pihaknya sudah melakukan pencarian hingga beberapa titik lokasi, lalu anggota tim memperoleh informasi dari warga, kalau korban telah ditemukan dan posisi badan korban tersangkut tali.

Usai mendapatkan informasi itu, tim langsung bergerak ke lokasi titik temuan korban, dengan dibantu warga akhirnya korban bisa ditarik hingga bisa dievakuasi," sebutnya.

Selanjutnya, jenazah korban langusng dibawa pulang ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulence. (Joniful Bahri)

Sempat Menghilang, Warga Makmur Bireuen Ditemukan dalam Kondisi Meninggal di Areal Persawahan

By On Selasa, April 22, 2025

Jasad korban, Lukman M. Yunus saat ditemukan warga di areal persawahan kawasan Lapehan Masjid, Makmur, Bireuen. 

BIREUEN, KabarViral79.Com Seorang warga Desa Lapehan, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Aceh, Lukman M. Yunus (68), ditemukan meningga dunia di areal persawahan kawasan Desa Lapehan Masjid, Selasa, 22 Maret 2025, sekira pukul 03.00 WIB.

Korban Lukman M. Yunus awalnya sempat dikabarkan menghilang sejak enam hari lalu.

Jasad korban awalnya ditemukan oleh Iskandar, warga Ulee Gle, Makmur saat sedang mencari burung pukul 03.00 WIB.

Menurutnya, dirinya sempat mencium bau menyengat, ketika sedang melintas di areal kawasan itu.

“Saat itu saya berusaha menyenter ke lokasi arah bau tadi, dan terlihat seperti ada sosok mayat yang tergeletak di pematang sawah tersebut,” ujarnya. 

Jasad korban saat dievakuasi oleh tim gabungan pasca ditemukan dalam kondisi meningal dunia, di kawasan Lapehan Masjid, Makmur, Bireuen. 

Selanjutnya Iskandar langsung pulang dan ikut memberitahukan kepada warga lain terkait temuan sosok mayat tersebut dan laporan itu kembali diteruskan ke Polsek Makmur.

Mendapat laporan itu, tim gabungan, baik personel Polsek Makmur, Koramil, PMI Makmur, dan Puskesmas, langsung menuju lokasi dan langsung mengevakuasi mayat tersebut. 

Kapolres Bireuen, AKBP Tuschad Cipta Herdani, S.I.K, M.Med.Kom melalui Kapolsek Makmur, AKP M. Nasir menjelaskan, berdasarkan keterangan dari anak korban, sejak Kamis, 17 April 2025, korban keluar rumah dan setelah itu tak pulang-pulang. Ini sudah sering dilakukan korban, dan biasanya ia nongkrong di warung kopi di kampung. 

“Terakhir, anak korban menerima kabar, kalau ayahnya telah meninggal dan ditemukan di areal persawahan. Bahkan ia mengakui kalau ayahnya menderita sasak nafas dan sering kambuh,” terang Kapolsek Makmur. (Joniful Bahri)

11 Jasad Pendulang Emas Korban Pembunuhan KKB Ditemukan di Lima Lokasi

By On Senin, April 14, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com Sebelas jenazah pendulang emas korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan ditemukan di lima lokasi berbeda.

Diduga pelakunya adalah dari KKB Elkius Kobak.

Berdasarkan laporan, sebanyak 16 korban tewas dalam serangan mendadak yang dilakukan oleh kelompok bersenjata OPM di wilayah terpencil tersebut.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol Faizal Ramadhani mengatakan, satu jenazah ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang, dan dua jenazah ditemukan di Camp 22.

“Lalu satu jenazah ditemukan di Muara Kum. Lima jenazah ditemukan di dua titik di Kampung Binki, dan dua jenazah ditemukan di Tanjung Pamali,” kata Faizal melalui keterangan resminya, Minggu, 13 April 2025.

Saat ini, kata Faizal, Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai selesai melakukan otopsi terhadap tiga jenazah yang telah dievakuasi.

“Dari hasil identifikasi, dua korban berhasil dikenali, pertama atas nama Wawan dari TKP Camp 22, kedua atas nama Stenli dari TKP Muara Kum,” ujarnya.

Sementara, kata Faizal, satu jenazah lainnya dari lokasi yang sama masih dalam proses pencocokan data antemortem.

Faizal mengatakan, bila tidak ada keluarga yang menjemput jenazah teridentifikasi dalam waktu dekat, maka pemakaman akan dilakukan di Yahukimo.

“Karena kondisi jenazah yang semakin membusuk dan mengeluarkan cairan,” tutupnya. (*/red)

Hilang Dua Hari, Bocah Terseret Arus Sungai di Tangsel Ditemukan Meninggal

By On Senin, April 07, 2025


TANGERANG, KabarViral79.Com Seorang bocah berinisial AAI (5), yang dilaporkan hilang karena diduga hanyut terbawa arus sungai di Pondok Karya, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya ditemukan.

Bocah tersebut ditemukan meninggal dunia di aliran kali dekat pintu air Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

“Jenazah almarhumah AAI (5) diketemukan warga sekitar pukul 16.00 WIB di aliran kali Jl PIK Penjaringan Jakarta deket pintu air Penjaringan,” kata Danton BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan, dalam keterangannya, Senin, 07 April 2025.

Menurut Dian, jenazah AAI ditemukan sore kemarin, dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Jakarta Timur, lalu dibawa ke kontrakan orang tua korban.

“Jenazah sampai di kontrakan rumah duka pada pukul 00.15 WIB (malam tadi-red),” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, BPBD Kota Tangsel menerima laporan AAI hilang di sungai sejak Sabtu, 05 April 2025, dari orang tua korban, Lilis. AAI diduga hilang saat sedang bermain dengan temannya.

Salah satu saksi mata bernama Tukiran sempat melihat AAI bersama temannya sedang bermain menggunakan payung.

Saat itu, Tukiran mengaku AAI dan temannya berjalan mengikutinya yang saat itu ingin ke warung.

“Pas mau pulang, Pak Tukiran hanya melihat seorang anak tanpa melihat korban,” kata Danton BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan, dalam keterangannya, Minggu, 06 April 2025.

Kemudian, Lilis, ibu dari AAI bersama sang suami pun segera melakukan pencarian setelah mengetahui anaknya hilang.

Namun, Lilis bersama sang suami hanya menemukan payung yang terakhir kali dipakai oleh anaknya sebelum hilang.

“Lalu bapak korban bersama ibu korban mencari bersama-sama dan hanya menemukan payung korban yang tertinggal di pinggiran kali di jembatan Masjid Padang kurang lebih satu kilometer dari rumah korban,” pungkasnya. (*/red)

Kemensos Segera Salurkan Bantuan untuk 10 Korban Longsor di Mojokerto

By On Minggu, April 06, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com Kementerian Sosial (Kemensos) akan melakukan penyerahan santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal dunia dalam musibah bencana alam tanah longsor di akses Jalan Mojokerto - Kota Batu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), pada Kamis, 03 April 2025.

Diketahui, bencana yang menimpa dua mobil dan satu sepeda motor itu mengakibatkan 10 korban jiwa.

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto - Batu telah membantu proses evakuasi korban meninggal bersama tim SAR, Dinas Sosial, dan relawan.

Saat ini, kata dia, korban telah didata dan diverifikasi.

“Tagana Mojokerto beserta unsur lainnya telah mendirikan dapur umum di lokasi untuk memenuhi kebutuhan makanan relawan yang mencari korban,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 05 April 2025.

Menurut Gus Ipul, pihaknya telah mendistribusikan bantuan dapur umum yang mampu memasak hingga 500 porsi. Proses evakuasi dihentikan setelah semua korban telah ditemukan pada Jumat, 04 April 2025.

“Kemensos berkoordinasi dengan pihak terkait untuk rencana penyerahan santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal dunia,” ujarnya.

Berikut 10 korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di akses Jalan Mojokerto - Kota Batu:

Masjid Zatmo Setio (31), laki-laki, sopir Innova warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabuapaten Sidoarjo.

Rani Anggraeni (28), perempuan, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6), laki-laki, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Putri Qiana Ramadhani (2), perempuan, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

H. Wahyudi (71), laki-laki warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Hj. Jainah (61), perempuan, warga RT 10 RW 2, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Saudah (70), perempuan, warga Desa Suruh, RT 18 RW 5, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

Fitria Handayani (27), perempuan, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Ahmad Fiki Muzaki (28), laki-laki, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Mikaila FZ (3,5), perempuan, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto


(*/red)

Gegara Ikuti Maps, BMW Terjun dari Ujung Tol di Gresik

By On Minggu, April 06, 2025


GRESIK, KabarViral79.Com Gegara sang sopir mengikuti petunjuk Google Maps, satu unit mobil jenis BMW dikabarkan terjun dari ujung Tol Krian - Gresik (KLBM), Sabtu, 05 April 2025, sekira pukul 22.00 WIB.

Diketahui, penumpang mobil itu bernama Moch Rudie Heru Komandono (62) warga Benomo, Surabaya, dan Endang Sri Wahyuni (48), warga Babatan Mukti Wiyung Surabaya.

Keduanya selamat dari peristiwa itu, dan mengalami luka ringan.

Kasat Lantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi saat mobil BMW yang dikemudikan Heru berjalan dari arah Krian menuju Bunder (selatan ke utara).

Saat berada di lokasi kejadian, Heru mengikuti petunjuk dari Google Maps yang mengarahkan untuk terus lurus.

“Meski ada barrier, pengemudi menerobos karena ada celah yang cukup dimuat satu mobil,” kata Rizki kepada wartawan, Minggu, 06 April 2025.

Menurut Rizki, karena mengikuti Google Maps mobil tersebut masuk ruas tol Krian Gresik yang belum tersambung atau belum terhubung dengan jalan Tol Manyar.

Mobil tersebut sempat terjun dan terbang sekitar 10 meter melewati dua ruas jalan yang ada di bawahnya.

“Mobil tersebut terjun dari ruas tol yang belum tersambung. Terhempas sekitar 12 meter,” ujarnya. (*/red)

Wisatawan Asal Bogor Hilang di Pantai Goa Langir Lebak, Diduga Terseret Ombak

By On Jumat, April 04, 2025


LEBAK, KabarViral79.Com Seorang wisatawan asal Kabupaten Bogor dikabarkan hilang diduga terseret ombak saat berenang di Pantai Goa Langir, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. 

“Satu wisatawan dilaporkan hilang saat berenang di Pantai Goa Langir pagi hari ini,” kata Kepala Subseksi Siaga dan Operasi Basarnas Banten, Rizky Dwianto kepada wartawan, Kamis, 03 April 2025.

Menurut Rizky, korban laki-laki berinisial RP (20). Peristiwa itu tersebut terjadi pada Kamis pagi, 03 April 2025, saat korban bersama tiga orang temannya bermain di sekitar pantai.

Ketiga temannya sempat melihat korban terseret ombak dan mencoba menolong. Namun, korban terus terbawa ombak hingga hilang.

“Korban tergulung ombak dan terseret ke tengah laut yang mengakibatkan korban tenggelam,” ujarnya.

Laporan itu, kata Rizky, ditindaklanjuti tim gabungan dengan melakukan pencarian di darat dan laut. Hingga sore hari, korban belum ditemukan dan pencarian akan dilanjutkan Jumat,  04 April 2025.

“Penyisiran darat dilakukan sejauh dua kilometer ke arah timur Pantai Goa Langir, Pantai Sawarna dan Pantai Tanjung Layar. Sedangkan pencarian di laut dilakukan ke arah barat Pantai Karang Bokor,” pungkasnya. (*/red)

Warga Cot Girek Bireuen Temukan Sosok Mayat Tergeletak di Lapak Penjualan Air Tebu

By On Rabu, April 02, 2025

Tim Identifikasi Satreskrim Polres Bireuen melakukan olah TKP terkait temuan mayat, di pinggir Jalan Lintasan Medan Banda Aceh, Desa Cot Girek, Peusangan, Bireuen, Selasa, 01 April 2025. 

BIREUEN, KabarViral79.ComWarga dihebohkan dengan temuan sosok mayat yang telah dikeremunin lalat di atas kursi sebuah lapak jualan air tebu, di pinggir Jalan Lintasan Medan Banda Aceh, Desa Cot Girek, Peusangan, Kabupaten Bireuen, Selasa, 01 April 2025, sekira pukul 10.00 Wib. 

Menurut informasi, sosok mayat tersebut awalnya ditemukan oleh sorang pencari rumput ternak yang melintas di kawasan itu.

Selanjutnya warga ikut melapor temuan mayat tanpa identitas itu ke pihak Kepolisian, dan selanjutnya personel Polres Bireuen langsung turun ke lokasi untuk memastikan laporan tersebut.

Setelah dilakukan olah TKP oleh Tim Identifikasi Satreskrim Polres Bireuen di bawah kendali Pamapta Polres Bireuen, Ipda Ridwan, SE, jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen. 

Terakhir diketahui, korban bernama Sofyan, warga Desa Pulo Kiton, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen dan belakangan korban memiliki riwayat  ganguan jiwa.

Menurut seorang warga Cot Girek Peusangan, Bireuen, Tgk Jamaluddin kepada wartawan menyebutkan, awalnya jasad korban ditemukan oleh seorang pencari rumput dan melihat korban dikerumin lalat. 

Tim Identifikasi Satreskrim Polres Bireuen melakukan olah TKP terkait temuan mayat, di pinggir Jalan Lintasan Medan Banda Aceh, Desa Cot Girek, Peusangan, Bireuen, Selasa, 01 April 2025. 

“Berdasarkan keterangan pencari rumput tersebut, saat itu kondisinya diduga sudah tidak bernyawa lagi, sudah mulai dikurumunin lalat,” terangnya.

Wakapolres Bireuen, Kompol Fauzi, SE, S.I.K melalui Tim Identifikasi Satreskrim, di bawah kendali Pamapta Polres Bireuen Ipda Ridwan, SE  mengatakan, saat ditemukan Sofyan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Setelah dilakukan olah TKP, mayat laki-laki tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Fauziah untuk divisum,” sebutnya.

Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr H Mukhtar MARS membenarkan terkait temuan sosok mayat yang bernama Sofyan, warga Pulo Kiton. 

Berdasarkan keterangan keluarganya, Almarhum Sofyan sudah beberapa hari belakangan ini tidak pulang ke rumah dan almarhum Sofyan semasa hidupnya mengalami penyakit ODGJ.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak temukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban, dan jenazah almarhum sudah dibawa pulang ke rumah duka oleh pihak keluarganya,” sebutnya. (Joniful Bahri)

Pemudik Dibegal di Bypass Mojoagung, Uang Rp 8 Juta dan Ponsel Raib

By On Minggu, Maret 30, 2025

Lokasi pembegalan. 

JOMBANG, KabarViral79.Com Seorang pemudik, Dwi Nur Iman (24), menjadi korban pembegalan di Bypass Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu malam, 29 Maret 2025.

Saat insiden itu terjadi, warga Dusun Kandangan, Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben itu tengah dalam perjalanan mudik dari Malang menuju rumah orang tuanya.

Akibat insiden itu, uang hasil kerjanya sebanyak Rp 8 juta dan ponsel miliknya raib. Korban juga dibacok pelaku.

Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas mengatakan, Dwi dibegal enam orang yang identitasnya belum diketahui.

“Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut agar bisa segera mengungkap ciri-ciri pelaku,” kata Yogas kepada wartawan, Minggu, 30 Maret 2025.

Yoga mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta memeriksa keterangan dari saksi-saksi dan korban.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah memeriksa rekaman kamera pemantau atau CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.

Yogas juga menuturkan, korban yang sehari-harinya bekerja di pabrik plywood di Malang itu sempat mampir ke sebuah ATM di wilayah Kecamatan Mojoagung untuk mengambil uang tunai.

“Ya, infonya korban bekerja di Malang, hendak pulang ke Carangrejo (Kecamatan Kesamben). Dalam perjalanan pulang, korban mampir di ATM Mojoagung,” ujarnya.

Setelah mengambil uang, kata Yogas, korban melanjutkan perjalanan mudik. Namun, saat di jalan, ia dibuntuti dua kendaraan sepeda motor.

“Setelah ambil uang, korban dibuntuti dua kendaraan sepeda motor. Pelaku merampas tas berisi uang Rp 8 juta dan Hp yang harganya kurang lebih Rp 2 jutaan,” kata Yogas.

Akibat insiden tersebut, Dwi tidak hanya kehilangan uang tunai dan handphone baru, tetapi juga mengalami luka di bagian tangan dan kaki.

Ia sempat menjalani perawatan di Puskesmas Mojoagung setelah insiden yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB itu.

Pihak Kepolisian terus berupaya mengejar para pelaku dan mengungkap kasus ini. (*/red)

Dua Penumpang Jatuh ke Laut di Pelabuhan Merak, Berhasil Diselamatkan

By On Sabtu, Maret 29, 2025



MERAK, KabarViral79.Com - Sebuah insiden terjadi di Dermaga 1 Pelabuhan Merak pada Sabtu, 29 Maret 2025, sekitar pukul 00.25 WIB. Dua penumpang pejalan kaki terjatuh ke laut saat proses muat melalui garbarata menuju KMP Eirene, kapal milik PT Surya Timur Lines (STL) yang melayani rute Merak-Bakauheni.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa petugas ASDP segera bertindak cepat untuk menyelamatkan korban.

“Saat insiden terjadi, petugas operator garbarata dari ASDP segera merespons dengan melemparkan pelampung ke arah kedua penumpang yang jatuh dan langsung melakukan evakuasi,” ujar Shelvy dalam keterangan resminya.

Setelah berhasil dievakuasi, kedua penumpang tersebut langsung dibawa ke Posko Kesehatan Dermaga V untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Hingga saat ini, kondisi keduanya dalam keadaan stabil.



Menurut keterangan Kepala Cabang PT Surya Timur Lines (STL) Merak, Erwin Risahondua, insiden terjadi ketika kedua penumpang berjalan melalui garbarata, yaitu jembatan penghubung antara terminal dan kapal. Saat hendak masuk ke dalam KMP Eirene, diduga terjadi ketidakseimbangan akibat desakan penumpang lain yang juga sedang menaiki kapal.

“Saat itu, garbarata dalam kondisi operasional normal. Namun, akibat adanya dorongan dari belakang, dua penumpang tersebut kehilangan keseimbangan dan jatuh ke laut,” ujar Erwin.

Petugas di lokasi yang melihat kejadian tersebut segera melemparkan pelampung dan mengaktifkan prosedur penyelamatan. Proses evakuasi berlangsung cepat, dan kedua penumpang berhasil diangkat ke dermaga dalam kondisi selamat.

Pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden ini, termasuk pengecekan prosedur keamanan saat proses naik ke kapal.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar selalu berhati-hati saat proses muat ke kapal, tidak berdesakan, dan mengikuti arahan petugas demi kelancaran serta keselamatan bersama,” tambah Shelvy.

Hal serupa juga disampaikan oleh PT Surya Timur Lines. Erwin menegaskan bahwa PT STL akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna meningkatkan sistem keamanan, termasuk memperketat pengawasan dan menambah petugas di titik-titik rawan saat proses muat penumpang.

“Kami senantiasa memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ujar Erwin.

Sebagai operator penyeberangan nasional, PT ASDP dan PT STL berkomitmen untuk meningkatkan standar operasional serta fasilitas agar pengguna jasa dapat menikmati perjalanan yang lebih aman dan nyaman.

(Red) 

Warga Yahukimo Diserang OPM, Satu Orang Tewas dan Enam Luka-luka

By On Selasa, Maret 25, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan penyerangan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat, 21 Maret 2025.

Akibat peristiwa tersebut satu orang meninggal dunia, dan enam orang mengalami luka-luka, bahkan fasilitas penyidikan pun terbakar.

Kapuspen TNI, BrigjenTNI Kristomei Sianturi mengatakan, saat ini pihaknya telah mengevakuasi tenaga pengajar dan kesehatan di distrik tersebut.

Dia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk selalu melindungi masyarakat, terutama tenaga pendidik dan kesehatan yang bertugas di daerah terpencil.

“Kami telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca tindakan biadab dan pengecut dari OPM,” kata Kristomei kepada wartawan, Minggu, 23 Maret 2025.

Menurut Kristomei, serangan itu diduga dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak, yang sebelumnya meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar. 

Namun karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat.

“Sebagai respons cepat, TNI bersama aparat terkait telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura,” ujarnya.

“Selain itu, kami juga meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan ini,” imbuhnya.

Kristomei menjelaskan, keberadaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Papua sangat penting bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan terus mendukung perlindungan mereka, serta memastikan keamanan di wilayah yang berpotensi mengalami gangguan keamanan. 

“Kami tidak akan tinggal diam terhadap aksi-aksi biadab dan pengecut yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua,” pungkasnya. (*/red)

Oknum TNI AL Pelaku Utama Pembunuhan Agen Mobil di Aceh Utara

By On Rabu, Maret 19, 2025

Tim medis dan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Lhokseumawe saat mengevakuasi jenazah korban ke RSUCM Buket Rata Lhokseumawe. 

BIREUEN, KabarViral79.Com Sempat dinyatakan hilang beberapa hari, Hasfiani alias Imam warga Gampong Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, ditemukan meninggal mengenaskan, Senin, 17 Maret 2025, di Kilometer 30, Jalan KKA, Kawasan Gunung Salak, Aceh Utara.

Hasfiani sempat hilang saat melakukan tes drive satu unit mobil Toyota Innova di Komplek Perumahan PT Asean, pada Jum’at, 14 Maret 2025, dengan calon pembeli, dan merupakan Oknum TNI Angkatan Laut (AL).

Terakhir terungkap, oknum TNI AL berpangkat Klasi Dua berinisial DI diduga ingin menguasai mobil Toyota Innova milik Hasfiani.

Lalu, pada Senin, 17 Maret 2025, jasad korban Hasfiani ditemukan di sekitar kebun warga dan telah dibungkus dengan karung goni, atau di pinggir Jalan Lintas Takengon, Lhokseumawe, Kawasan Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.

Tim medis dan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Lhokseumawe saat mengevakuasi jenazah korban ke RSUCM Buket Rata Lhokseumawe. 

Dandenpomal Lanal Lhokseumawe, Mayor Laut (PM) Anggiat Napitupulu menyebutkan, sesuai hasil keterangan, motif pelaku diduga ingin menguasai barang milik orang lain, yakni mobil Toyota Innova warna hitam BL 1539 HW.

“Menyangkut kasus ini, saya pastikan pelaku itu hanya satu orang. Motifnya untuk menguasai kendaraan mobil saja, dan tidak ada motif lain,” terang Napitupulu didampingi Pelaksana Lanal Lhokseumawe, Letkol Laut (H) R. Johan Edy Syahputra dan Komandan Unit Kapten Laut (P) Eko. 

Menurutnya, TNI AL akan terus menangani kasus ini secara transparan dan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku.

Sesuai arahan pimpinan TNI AL, proses hukum ini akan disampaikan secara terbuka dan tidak ada yang ditutupi. 

“Kami berjanji bahwa terduga pelaku nantinya akan diberikan sanksi dan hukuman seberat-beratnya sesuai perbuatan yang dilakukan,” sebutnya. 

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf kepada keluarga korban. 

“Atas nama institusi TNI AL, kami mengucapkan belasungkawa dan permohonan maaf kepada pihak keluarga atas kejadian ini,” ujarnya. (Joniful Bahri)

Gerebek Judi Sabung Ayam, Tiga Polisi di Lampung Tewas Ditembak

By On Selasa, Maret 18, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com Tiga anggota Polres Way Kanan, Lampung, dikabarkan meninggal dunia karena ditembak saat menjalankan tugas menggerebek perjudian sabung ayam. Ketiga korban itu diduga ditembak oleh pemilik tempat sabung ayam.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 16.50 WIB.

Ketiga korban itu, di antaranya Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, serta Bripda Ghalib. Mereka diduga ditembak oleh pelaku di bagian kepala hingga meninggal dunia.

Atas insiden itu, Polri langsung melakukan autopsi terhadap ketiga jenazah.

“Ketiga korban tersebut saat ini telah di evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, dalam rangka autopsi dan pengusutan lebih lanjut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin, 17 Maret 2025.

“Sejauh ini, Polda lampung dan Polres Way Kanan telah memberikan dukungan dan bantuan terhadap Polsek tersebut,” imbuhnya.

Menurut Trunoyudo, pihaknya sangat berduka atas peristiwa yang menggugurkan tiga personel Korps Bhayangkara tersebut. Terlebih, kata dia, ketiga anggota Polri itu gugur ketika sedang melakukan tugasnya.

“Polri berduka mendalam atas gugurnya personel-personel terbaiknya dalam menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai abdi masyarakat,” ucapnya. (*/red)

Hari Keempat Pencarian, Jasad Korban Mardiana yang Terseret Air Bah di Jalan Bireuen Takengon Ditemukan

By On Selasa, Maret 11, 2025

Tim Gabungan mengevakuasi jasad korban, Mardiana ke RSUD dr. Fauziah Bireuen setelah berhasil ditemukan pasca pencarian selama empat hari. 

BIREUEN, KabarViral79.Com Upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan di hari keempat, jasad korban Mardiana (17), warga Blang Rakal, Pinto Rime Gayo yang terseret air bah di lintasan Jalan Bireuen - Takengon Km 24 Krueng Simpo, Juli, Kabupaten Bireuen, akhirnya ditemukan, Selasa, 11 Maret 2025, sekira pukul 15.00 WIB. 

Jasad korban Mardiana ditemukan tidak jauh dari posisi adik korban, Rina Fitri (11) yang duluan ditemukan pasca kejadian, Sabtu, 8 Maret 2025. Saat kejadian itu, keduanya dinyatakan hilang dibawa arus air bah.

Baca juga: Kakak Beradik di Krueng Simpo Bireuen Hanyut Terseret Luapan Air Bah, Adiknya Meninggal dan Kakaknya Belum Ditemukan

Tim gabungan, baik Basarnas, BPBD, RAPI, TNI, Polri, Relawan, dan masyarakat setempat telah berupa keras melakukan pencairan korban sajak kajadian.

Bahkan, Bupati Bireuen, H. Mukhlis ST ikut mengerahkan beberapa alat berat untuk fasilitas upaya pencarian terhadap jasad korban Mardiana yang hilang dan belum ditemukan pasca kejadian. 

Korban Mardiana saat ditemukan tim gabungan di antara tumpukan kayu tak jauh dari temuan adiknya, Rina Fitri. 

Upaya pencairan terus dilakukan, meskipun tidak membuahkan hasil, mengingat kondisi medan lokasi yang dipenuhi batang kayu, serta lumpur tebal yang menutupi aliran alur sungai di lokasi kejadian. 

Jasad korban pertama dilihat oleh Iwan, relawan asal Blang Rakal yang terus berupaya melakukan pencarian dan menelusuri alur sungai. Terakhir, Ia melihat banyak lalat  di antara tumpukan kayu, dan keyakinan terjawab. Ternyata jasad korban Mardiana berada di antara himpitan batang kayu dan telah berlumuran lumpur.

Baca juga: Hingga Hari Ketiga, Kakak Korban yang Terseret Air Bah di Krueng Simpo Bireuen Belum Ditemukan

Terakhir jasad Mardiana langsung dievakuasi oleh tim gabungan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Fauziah untuk dilakukan autopsi dengan ambulans Takabeya Peduli.

Sementara itu, Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST saat berada di RSUD Fauziah Bireuen ikut menyampaikan berlasungkawa kepada keluarga korban dan berharap keluarga korban tabah dengan cobaan ini. (Joniful Bahri)

Hingga Hari Ketiga, Kakak Korban yang Terseret Air Bah di Krueng Simpo Bireuen Belum Ditemukan

By On Senin, Maret 10, 2025

Tim SAR dan personel Brimob serta tim gabungan lainnya terus melakukan pencairan terhadap kakak korban, Mardiana yang terseret arus air bah, di Jalan Bireuen Takengon, Krueng Simpo, Juli, Bireuen. Hingga hari ini jasad korban belum juga ditemukan. 

BIREUEN, KabarViral79.Com Hingga hari ketiga, Mardiana (17), warga Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, yang terseret arus air bah yang terjadi di jalan nasional Bireuen - Takengon Km 25, Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, belum juga ditemukan, Senin, 10 Maret 2025.

Upaya pencarian akan dilanjutkan kembali pada Selasa, 11 Maret 2025 dengan menyelusuri beberapa titik lokasi lain termasuk sekitar lokasi kejadian. 

Pencarian terhadap korban Mardiana terus dilanjutkan oleh tim SAR Brimob dan tim gabungan masih terus dilakukan hingga tadi sore, namun belum juga membuat hasil.

Komandan Tim (Dantim) SAR Bireuen, Indra mengatakan, pencarian yang dilakukan sejak pagi hingga sore hari belum membuahkan hasil. Pencarian dibagi menjadi dua tim. Satu tim fokus di kawasan titik ditemukannya adik korban, sekitar 2 km dari lokasi awal terseretnya korban.


“Upaya pencarian difokuskan pada alur sungai Km 25 Bireuen hingga aliran sungai Krueng Simpo untuk menemukan jasad korban Mardiana,” katanya. 

Di samping itu, tim gabungan juga ikut membersihkan area yang dicurigai sebagai lokasi keberadaan korban. Tumpukan sampah di area tersebut cukup banyak, sehingga diperlukan kerja keras.

“Tim gabungan juga telah melanjutkan pencarian dengan melakukan penyisiran alur sungai  yang bermuara ke Sungai Krueng Simpo, Juli. Tapi hingga sore hari korban belum juga ditemukan,” katanya. 

Diberitakan sebelumnya, dua remaja kakak beradik dengan menggunakan sepeda motor terseret air bah, di lintasan Jalan Bireuen - Takengon di Kilometer 25, Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Sabtu, 09 Maret 2025.

Berdasarkan Infomasi, kedua remaja ini terseret air bah dan diduga di bawa arus ke dalam jurang dengan kedalaman sekira enam meter. (Joniful Bahri)

Kakak Beradik di Krueng Simpo Bireuen Hanyut Terseret Luapan Air Bah, Adiknya Meninggal dan Kakaknya Belum Ditemukan

By On Senin, Maret 10, 2025

Basarnas dan BPBD Bireuen dan TNI-Polri berserta masyarakat, masih melakukan pencarian terhadap kakak korban, Mardiana, di lintasan Jalan Bireuen - Takengon Km 25. 

BIREUEN, KabarViral79.Com Dua remaja, kakak beradik dengan menggunakan sepeda motor terseret air bah, di lintasan Jalan Bireuen - Takengon di Kilometer 25, Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Sabtu, 09 Maret 2025.

Berdasarkan Infomasi, kedua remaja ini terseret air bah dan diduga dibawa arus ke dalam jurang dengan kedalaman sekira enam meter. 

Kedua korban yang naas itu bernama Mardiana (17) yang masih menduduki kelas 3 SMA, dan adiknya Rina Fitri (11) pelajar kelas 5 MIN, berhasil ditemukan sekira pukul 22:15 WIB dengan kondisi telah meninggal dunia. Informasi awal, keduanya warga Desa Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka, Bireuen. 

Berdasarkan keterangan warga setempat, musibah bencana longsor disertai luapan air bah dari arah atas bukit ke atas badan jalan. 

Rina Fitri, korban yang terseret air bah di lintasan Bireuen Takengon, Km 25 berhasil ditemukan sekira pukul 22:15 WIB dengan kondisi telah meninggal dunia. 

“Diduga saat  itu mereka menerobos dil okasi kejadian dari arah Bireuen ke Takengon dengan sepeda motor. Keduanya terseret arus air bah,” ujar warga di lokasi kejadian. 

Sekira pukul 00.25 WIB, korban Rina Fitri berhasil dievakuasi oleh tim SAR dan masyarakat tak jauh dari lokasi kejadian. 

Pasca ditemukan, jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Fauziah Bireuen didampingi orang tuanya dengan menggunakan ambulance. 

Sementara itu, Mardiana, kakak korban yang terbawa arus air bah di Jalan lintas Bireuen - Takengon di Kilometer 25, Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, hingga Minggu, 10 Maret 2025 sore belum berhasil ditemukan.

Bahkan hingga saat ini, Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen dan TNI-Polri berserta masyarakat, masih melakukan pencarian  terhadap korban lagi yang belum ditemukan. (Joniful Bahri) 

Polisi Sebut Dua Pendaki Wanita yang Tewas di Puncak Cartensz karena Hipotermia

By On Senin, Maret 03, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com – Dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono dikabarkan meninggal dunia saat mendaki Puncak Jaya, Papua, atau Piramida Carstensz. Korban diduga meninggal karena hipotermia.

“Iya, benar (dugaan sementara karena hipotermia),” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Minggu, 02 Maret 2025.

Menurutnya, para korban juga diduga mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau kondisi yang terjadi saat pendaki berada atau bermalam di ketinggian tertentu.

Dia menjelaskan, para pendaki berangkat dari bandara Timika menuju Yelow Valley dengan menggunakan Helikopter pada Rabu, 26 Februari 2025, pukul 07.00-09.50 WIT.

Lalu, pada Jumat, 28 Februari 2025, diinformasikan bahwa dua orang dari rombongan korban mengalami gejala AMS.

“Tepat pada hari Jumat, 28 Februari 2025, para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean, dan informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit atau puncak dan ada dua orang Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak (teras besar), sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean,” tuturnya.

Benny juga mengatakan, salah seorang pendaki dari grup korban bernama Nurhuda tiba di basecamp sendirian dengan gejala hipotermia dan langsung meminta bantuan.

Saat itu, kata dia, Guide Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency, mulai sleeping bag, fly sheet, hingga air panas.

“Dengan cepat, satu orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan, dan pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu,” ujarnya.

Saat itu, kata Benny, salah seorang pendaki mencoba membantu korban Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono di Teras Dua yang sedang mengalami AMS. Namun nahas, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.

“Pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa, dua orang ibu-ibu tersebut yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia. Pendaki Huda naik kembali ke teras dua untuk mencoba membantu pendaki Egi, dan teman-teman di Summit Ridge,” pungkasnya.

Sementara itu, Tim SAR sebelumnya mengungkap ada 13 orang lainnya dalam rombongan pendakian tersebut. SAR mengungkap mereka dipastikan selamat.

“Sementara (pendaki lain) dalam keadaan baik,” kata Kepala Kantor SAR Mimika, Wayan Suyatna kepada wartawan, Minggu, 02 Maret 2025.

Wayan mengatakan, dari rombongan tersebut, termasuk penyanyi Fiersa Besari. Dari data yang diterima, ada tiga orang Warga Negara Asing (WNA) yang ikut serta dalam rombongan tersebut.

“Ya infonya begitu (Fiersa Besari ada dalam rombongan). Karena saya belum ketemu langsung,” ujarnya.

Wayan juga mengatakan, proses evakuasi terhadap korban meninggal ataupun pendaki lainnya dihentikan sementara lantaran masalah cuaca. Para pendaki saat ini tengah berada di basecamp Lembang Kuning.

“Dihentikan sementara dikarenakan cuaca yang tidak mendukung dan rencana pelaksanaan evakuasi dilanjutkan pada besok hari,” ujarnya. (*/red)

Mafia Tramadol Mengamuk! Wartawan Dianiaya dengan Samurai dan Stik Golf di Jakarta Timur

By On Rabu, Februari 26, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com – Dunia jurnalistik kembali berduka. Sebuah investigasi mendalam terkait peredaran gelap Tramadol di Jakarta Timur (Jaktim) berubah menjadi mimpi buruk ketika seorang wartawan menjadi korban kebrutalan mafia obat keras.

Tak hanya mengalami luka robek akibat sabetan samurai, sang jurnalis juga kehilangan ponsel yang dihancurkan oleh para pelaku. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 25 Februari 2025, sekira pukul 23.30 WIB, di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Bukannya menjawab tudingan, para pelaku justru memilih cara biadab dengan menyerang dengan senjata!

Ketika Wartawan Jadi Sasaran, Hukum Diam?

Menurut sumber di lokasi, wartawan tersebut sedang mendokumentasikan aktivitas ilegal toko obat keras yang diduga menjual Tramadol tanpa izin. Tak butuh waktu lama, pemilik usaha ilegal itu naik pitam.

“Awalnya mereka hanya mengusir, tapi tiba-tiba menyerang dengan stik golf dan samurai. Saya lihat darah berceceran,” ujar saksi mata yang enggan disebut namanya.

Korban mengalami luka robek di punggung akibat sabetan senjata tajam dan sempat tersungkur akibat pukulan benda tumpul. Namun, yang lebih mengejutkan adalah reaksi kepolisian yang seolah lambat menangani kasus ini!


Kenapa mafia obat keras ini begitu berani? Apakah mereka merasa dilindungi?

Tramadol: Bisnis Haram yang Dilindungi Oknum?

Tramadol adalah obat daftar G yang hanya boleh dijual dengan resep dokter. Namun, kenyataannya, obat ini dijual bebas di pasar gelap—bahkan di toko-toko yang beroperasi terang-terangan!

Tramadol kerap digunakan sebagai narkotika murah oleh remaja dan pekerja dengan efek yang membuat mereka fly dan kecanduan. Siapa yang bertanggung jawab atas peredaran ini?

Warga sekitar mengaku, bisnis ini telah beroperasi cukup lama tanpa tersentuh hukum. Apakah ada oknum yang bermain? Jika benar, maka wajar jika para pelaku berani menyerang wartawan secara brutal—karena mereka merasa tak tersentuh hukum!

Undang-Undang Pers dan Kegagalan Aparat?

Serangan terhadap wartawan bukan sekadar kriminal biasa. Ini adalah upaya membungkam kebebasan pers dan kebenaran. Padahal, Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers Pasal 18 ayat (1) jelas menyatakan bahwa menghalangi kerja jurnalistik dapat dipidana hingga 2 tahun penjara dan denda Rp500 juta.

Namun pertanyaannya, apakah aparat akan benar-benar menegakkan hukum? Ataukah kasus ini akan dibiarkan seperti kasus-kasus lainnya yang berakhir tanpa kejelasan?

Tantangan untuk Penegak Hukum

Kami menuntut kepolisian segera menangkap pelaku penganiayaan dan mengusut siapa dalang besar di balik bisnis haram ini.

Jika aparat masih diam, maka jelas bahwa peredaran Tramadol ini bukan sekadar bisnis gelap biasa, tetapi bisnis yang memiliki pelindung kuat di balik layar!

Jika wartawan yang mencoba membongkar kebenaran saja bisa diserang tanpa konsekuensi, lalu bagaimana dengan masyarakat biasa?

Kami tidak akan diam!


(*/red)

Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Sidoarjo Terendam Banjir

By On Selasa, Februari 25, 2025


SIDOARJO, KabarViral79.Com – Akibat curah hujan yang tinggi selama lima jam pada Senin, 24 Februari 2025, dua sungai di Kecamatan Kota Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

Ratusan rumah di beberapa desa dan kelurahan pun dikabarkan terendam banjir. Dua sungai yang meluap tersebut, yakni Sungai Pucang dan Sungai Kutuk. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi beberapa ruas jalan, di antaranya Jalan Kutuk Barat di Kelurahan Sidokare dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 35 cm.

Sejumlah jalan lainnya seperti Jalan Bluru Kidul, Jalan Kartini, dan Jalan Rangkah juga terdampak. Pengendara motor yang tidak menguasai medan berisiko mengalami mogok, terutama di Jalan Desa Bluru Kidul, RT 4 RW 8, di mana ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

“Banjir di Desa Bluru Kidul ini karena Sungai Pucang meluap. Akibatnya, ratusan rumah kebanjiran,” kata warga sekitar, Zaenuri (60) kepada wartawan, Selasa, 25 Februari 2025.

Menurutnya, banjir sudah menjadi langganan setiap tahun, bahkan bisa terjadi hingga tiga kali dalam puncak musim hujan.

“Saat curah hujan tinggi, bisa dipastikan Bluru Kidul banjir. Tiga tahun belakangan ini, banjirnya semakin parah. Akibatnya, saya tidak bisa berjualan bakso, padahal itu adalah penghasilan utama untuk keluarga,” imbuh Zaenuri.

Hal serupa disampaikan Sukiran (60), warga Bluru Kidul. Ia mengatakan, banjir mulai terjadi sejak Senin malam setelah hujan deras reda. Sekitar pukul 18.00 WIB, air Sungai Pucang mulai meluap.

“Akibatnya, jalan desa kebanjiran, bahkan air sungai masuk ke rumah warga. Warga berharap bantaran Sungai Pucang ditinggikan agar air sungai tidak mudah meluap,” ujar Sukiran.

Sementara itu, Heni (34), warga Kelurahan Sidokare mengatakan, banjir di wilayahnya terjadi akibat meluapnya Sungai Kutuk.

“Banjir di Sidokare ini sudah menjadi langganan setiap tahun, terutama saat curah hujan tinggi di Kota Sidoarjo dan sekitarnya. Bisa dipastikan Sidokare akan banjir,” ujar Heni.

“Warga berharap tanggul sepanjang Sungai Kutuk di Sidokare bisa ditinggikan agar tidak mudah banjir,” pungkasnya. (*/red)