TANGERANG, KabarViral79.Com – Polresta Tangerang memberikan pembinaan kepada belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di Mapolresta Tangerang, Selasa, 27 Juli 2021.
Belasan mahasiswa HMI itu diamankan karena memaksakan menggelar aksi unjuk rasa di tengah pandemi Covid-19 yang masih tinggi di Kabupaten Tangerang.
Belasan mahasiswa HMI itu kemudian diajak mengunjungi pemakaman khusus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buniayu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Tujuannya, agar dapat menggugah bahwa Covid-19 nyata dan sudah banyak korban meninggal. Berdasarkan catatan, saat ini di lokasi pemakaman khusus Covid-19 sudah dimakamkan sebanyak 1.401 orang.
“Di Kabupaten Tangerang angka positif Covid-19 masih tinggi. Mari kita doakan agar tidak ada lagi masyarakat kita yang meninggal dunia karena Covid-19. Kita juga doakan semoga para Nakes, TNI, Polri dan para pejuang Covid19 senantiasa diampuni dosanya, diterima segala amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat yang layak di sisi Tuhan YME. Mari kita sama-sama berjuang agar pandemi Covid-19 segera berakhir,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.
Mahasiswa dari HMI juga kemudian diajak singgah di RSUD Balaraja. Di RSUD Balaraja, terjadi dialog dengan perwakilan RSUD Balaraja yang menjelaskan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat kebanyakan saturasinya sudah dibawah 90 dan harus diberikan bantuan oksigen.
“Diajaknya rekan-rekan mahasiswa ke pemakaman khusus Covid-19 dan ke RSUD Balaraja agar dapat disadari, Covid-19 sudah menelan korban dan saat ini masih ada saudara kita yang berjuang untuk sembuh karena terpapar Covid-19,” terang Wahyu.
Wahyu menerangkan, mahasiswa memiliki peran strategis dalam upaya bersama penanganan dan penanggulangan pandemi Covid-19.
Menurutnya, mahasiswa sebagai agent of change dapat berperan mengedukasi masyarakat untuk disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes), dan mengikuti program vaksinasi.
“Kami beri pembinaan agar rekan-rekan mahasiswa dapat mengerahkan potensinya terutama potensi intelektual untuk bersama mengedukasi masyarakat agar memahami pentingnya disiplin Prokes sebagai salah satu upaya terhindar dari Covid-19,” ucapnya.
Sebagai kelompok terpelajar, kata Wahyu, mahasiswa tentu dapat menganalisis bahwa kebijakan Pemerintah terkait PPKM digulirkan untuk melindungi masyarakat dari paparan Covid-19. Meski konsekuensi diberlakukannya PPKM adalah adanya pembatasan aktivitas masyarakat, namun pada saat yang sama Pemerintah juga mendistribusikan Bantuan Sosial (Bansos) untuk masyarakat yang terpapar atau terdampak pandemi Covid-19.
“Kita sadari, masyarakat mengalami kesulitan. Oleh karena itu, kami setiap hari mendistribusikan Bansos untuk masyarakat. Di sini rekan-rekan mahasiswa dapat ikut berperan dengan membantu masyarakat,” terangnya.
Ia mengajak elemen mahasiswa untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Pandemi Covid-19, dan mengajak mahasiswa untuk menggalang semangat kepedulian kepada masyarakat. (*/red)