-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Putra Bireuen, Abiya Doktor Terima Anugerah Guru Besar Bidang Pendidikan Islam di Jakarta

By On Jumat, Februari 09, 2024

Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Islam dari Bodhisastra University Florida, Amerika Serikat, di Jakarta Rabu, 7 Februari 2024. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Islam (Islamic Education) dari Bodhisastra University Florida, Amerika Serikat, di Jakarta Rabu, 07 Februari 2024.

Penyerahan anugerah tersebut ikut dihadiri langsung oleh Rektor Bodhisastra University Prorida, yaitu Prof. Dr. Sak Prasendee serta jajaran Senat Akademik Bodhisastra University Florida 

Turut hadir, Ketua Umum Konsorsium Pendidikan Tinggi Indonesia dan Cendikian Nusantara, yakni Prof. Dr, H.Supari Muslim, M.Pd serta undangan lainnya.

Disamping Saifullah, Bodhisastra University ikut mengukukuhkan Prof. Dr. H. Amir Junaidi, Rektor Universitas Islam Batik Surakarta.

Tahun sebelumnya, Bodhisastra University juga telah mengukuhkan sejumlah guru   besar ternama lainnya,  seperti halnya Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, Mantan Rektor Universitas Cendrawasih dan Kini Menjabat Gubernur Provinsi Papua Selatan, lalu Dr.   H. E. Khiev Kanharith, Menteri Informasi dan Komunikasi Kamboja.

Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd atau kerap disapa Abiya Doktor dalam pidato ilmiahnya dengan mengusung tema, “Restorasi Pendidikan Islam Menuju Indonesia  Berkemajuan di Era Society 5.0”.

Kata Saifullah, praktik pendidikan Islam di Indonesia sekarang ini masih sangat   memprihatinkan. Survei Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2019, menempatkan Indonesia diposisi yang sangat rendah, yakni ke-74 dari 79 negara lainnya.

“Lebih memprihatinkan lagi kalau kualitas pendidikan Indonesia dilihat dari sisi karakter,    marak terjadi korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, tawuran, kekerasan, begal, judi dan lainya,” papar Abiya Doktor.

Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd saat pidato ilmiahnya ketika dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Islam dari Bodhisastra University Florida, Amerika Serikat, di Jakarta Rabu, 7 Februari 2024. 

Sejatinya, sambung Saifullah, Indonesia perlu segera “Merestorasikan” sistem pendidikan, terutama pendidikan Islamnya dengan cara, membumikan pendidikan karakter, membumikan faham moderasi dalam pendidikan.

Seharusnya pendidikan Islam berorientasi kemasa depan (Future Oriented),  Pendidikan Islam Harus Berbasis Digital;. Pendidikan Islam Harus Bebas Dichotomic.

“Profesionalisme guru merupakan kunci Restorasi dan pendidikan Islam harus mampu memecahkan masalah sosial kekinian,” sebutnya.

Berdasarkan catatan, Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd merupakan sosok intelektual  kelahiran di Nanggroe Aceh Darussalam, 7 Oktober 1973.

Abiya Doktor menikah dengan seorang gadis asal Gandapura, Bireuen bernama Hj. Fauzah bin Jafar, S.KM dan telah dikaruniai tiga orang anak.

Ketiga anaknya yakni, Cut Tina Levia, yang kini menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Anas Arrazi, sedang menempuh pendidikan di Al-Ahqaf University Republik Islam Yaman dan Cut Miranda Ulfa, sedang menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Ummulqura Bireuen.

Sementara karirnya, Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd tercatat sebagai Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Almuslim Peusangan selama dua periode (2001 s.d 2009).

Tak hanya itu, Ia diangkat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim Kabupaten Bireuen (2010-2014) dan terpilih secara aklamasi sebagai Rektor Institut Agama Islam Almuslim (AIA) Aceh selama dua periode 2014-2022 dan kini menjabat sebagai Ketua Senat Akademik di Institut Agama Islam Almuslim Aceh periode 2023-2027.

Almuslim terjadi peningkatan statusnya yang luar biasa saat dia tangani, yaitu mulai dari STIT Almuslim Peusangan menjadi STAI Almuslim Bireuen dan kini menjadi Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh.

Saifullah juga pernah menjadi Kepala Dinas Syari’at Islam dan Kepada Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen dan berbagai jabatan sosial lainnya.

Di samping sebagai birokrasi dan akademisi, dia juga aktif sebagai penulis. Tidak kurang dari 11 buku ber-ISBN Nasional telah dipublikasikan.

Karangan bukunya yang berjudul, “Pembaruan Pendidikan Islam di Aceh” telah mendapat Hak Kekayaan Intelktual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tahun 2023 yang lalu.

Sementara itu, Rektor Bodhisastra University menyebutkan, tujuan dari penganugerahan profesor tersebut adalah memberikan apresiasi kepada para tokoh yang telah berprestasi dan mendedikasikan dirinya dalam berbagai bidang.

Agar para tokoh penting tersebut akan terus nengukir prestasi dan dan mendedikasikan ilmunya kepada masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka mencetak sumber daya insani sebagai generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi atau generasi emas.

“Disamping itu, agar para tokoh penting yang memperoleh anugerah Profesor tersebut sebagai contoh dan teladan,” sebutnya. (Joniful Bahri)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »