-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Eks Napiter ini Sebut Pemilu 2024 Rawan Ditunggangi Kelompok Radikal dan Intoleran

By On Jumat, September 29, 2023



KUDUS, KabarViral79.Com – Eks Ketua Mantiqi III kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Abu Tholut menilai Pemilu 2024 rawan ditunggangi kelompok berpaham radikalisme dan intoleransi yang berpotensi memecah belah kesatuan bangsa.

Untuk itu, pria yang pernah ditangkap Densus 88 pada 10 Desember 2010 di kediamannya di Desa Cendono, Kecamatan Bae tersebut mengimbau seluruh umat muslim serta seluruh masyarakat pada umumnya untuk tidak mempercayai isu atau hoaxs yang dapat membuat situasi tidak kondusif.

“Saya mengimbau kepada masyarakat, umat Islam, rekan-rekan eks Napiter jangan sampai terpangaruh isu yang tidak benar hoaks atau yang mempengaruhi kondusivitas,” kata pria yang pernah menjadi orang nomor satu di jaringan JI wilayah Indonesia, Filipina dan Australia tersebut kepada wartawan, Senin (25/9).

Abu Tholut yang pernah divonis 8 tahun penjara dan bebas pada Oktober 2015 ini memang dikenal sebagai salah satu Napiter yang sudah menyatakan ikrar kesetiannya pada NKRI. Dia pun sering terlibat dalam berbagai kegiatan deradikalisasi bersama Densus 88.

Lebih lanjut, Abu Tholut mengatakan, gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024 dimungkinkan akan membuat eskalasi dan situasi konflik akan meningkat. Hal ini terjadi karena berbagai bentuk kepentingan dari kelompok yang terlibat Pemilu.

“Dengan situasi ini, tentu banyak kelompok-kelompok tertentu yang akan memanfaatkan situasi. Biasanya dari pendukung yang lebih fanatik dari tokohnya sendiri,” ujarnya.

Namun, yang cukup diwaspadai adalah jika konflik tersebut justru dimanfaatkan oleh kelompok radikalisme dan intoleran yang bertujuan memecah belah bangsa.

Kesuksesan Pemilu

Sementara, terkait sikap dari para eks Napiter terhadap pelaksanaan Pemilu, kata Abu, khusus bagi eks Napiter yang sudah menyatakan ikrar ke NKRI, tentu siap mendukung pelaksanaan pesta demokrasi. Apalagi, para eks Napiter yang sudah menjalani proses deradikalisasi, tentu kini sudah membaur dengan masyarakat dan mengikuti apa yang terjadi di masyarakat.

Dia menyebut, hanya sebagian kecil rekannya sesama eks Napiter yang masih memiliki pemikiran bahwa Pemilu adalah sesuatu yang tidak berfaedah.

“Mungkin masih ada yang memiliki pemahaman Pemilu adalah hal yang tidak berfaedah dan bahkan ingin mengacaukan atau menggagalkan. Tapi saya rasa kelompok ini sudah melemah,” tukasnya.

Abu juga menyinggung tentang pentingnya pergantian kepemimpinan nasional. Meski dia melihat pemimpin yang ada saat ini masih jauh dari ideal, namun dia menyebut keberadaan pemimpin bangsa masih sangat penting.

Abu juga menyitir hadist Nabi yang menyebut bilamana ada tiga orang sedang safar (berpergian), maka hendaklah salah satu diantaranya dijadikan pemimpin.

“Islam mengajarkan pentingnya ada pemimpin. Hadist Nabi tersebut mencontohkan pentingnya pemimpin dalam skala terkecil pun,” tandasnya.

Sedangkan terkait dengan kelompok politik yang mengatasnamakan agama, menurut Abu Tholut, hal tersebut sudah tidak relevan lagi. Sebab, situasi saat ini partai-partai yang berbasis agama pun sudah menyebar dukungannya.

“Seperti PKS, PKB, PPP hingga Partai Umat yang merupakan pecahan dari PKS, dukungannya pun sudah menyebar. Jadi, saya kira tidak ada lagi yang bisa mengklaim mengatasnamakan agama,” pungkasnya.

(Red)

Cek Penanganan Covid-19 di Kudus, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB Perintahkan Ini

By On Minggu, Juni 06, 2021

KUDUS, KabarViral79.Com – Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di tiga kabupaten di Jawa Tengah (Jateng), yaitu Kabupaten Blora, Ciacap dan Pati, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Ganip Warsito meninjau Kabupaten Kudus yang terkonfirmasi Covid-19 paling tinggi di Jateng, Minggu pagi, 06 Juni 2021. 

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Gubenur Jateng Ganjar Pranowo yang diwakili Sekda Provinsi Jateng, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pandam IV Kodam Diponegoro Mayjend TNI Rudianto, Pejabat Utama Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro. 

Kapolri mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya Covid-19 di Kabupaten Kudus. Dia meminta kepada semua pihak, termasuk TNI dan Polri agar lebih intensif dalam penanganan Covid-19.

Dari data yang diterima, Sigit mengungkapkan jumlah yang terkonfirmasi Covi-19 berjumlah 7.975 orang. Sedangkan sembuh 5.918 orang, dan meninggal dunia 659 orang. Hal ini menjadi perhatian khusus dirinya bersama Panglima dalam menangani Covid-19 di Kabupaten Kudus.

“Hal ini memang menjadi perhatian kami, dengan adanya ketersediaan tempat tidur di tujuh Rumah Sakit di Kabupaten Kudus yang semakin menipis, dari 393 tempat tidur isolasi sudah terisi 359 tempat tidur (91%). Sementara ruang ICU dari jumlah 41 tempat tidur, sudah terisi 38 tempat tidur (92%),” jelas Mantan Kapolda Banten ini.

Menurut Sigit, dengan kondisi tersebut membuat Kabupaten Kudus dalam kondisi yang kurang baik, apalagi jika terjadi penambahan kasus aktif di wilayah sekitarnya. Untuk itu, dia meminta semua intansi, baik TNI dan Polri, bersama-sama menangani Covid-19 di Kabupaten Kudus agar kembali pulih seperti semula.

“Masalah Covid-19 merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah, TNI atau pun Polri saja. Tetapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memutus mata rantai Covid-19, karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Oleh karena itu, kita semua harus bergerak bersama,” terangnya. 

Dikatakan Sigit, saat ini pemerintah, TNI dan Polri membutuhkan peran serta masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19. Minimal, kata dia, semua saling mengingatkan untuk disiplin terhadap Protokol Kesehatan (Prokes), yaitu 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan). 

Mantan Kabareskrim Polri ini menambahkan, Polri bersama dengan TNI telah menyiapkan delapan water canon untuk dilakukan penyemprotan secara massal di semua tempat di Kabupaten Kudus.

“Water Canon ini akan berjalan tiga hari sekali di Kabupaten Kudus untuk melakukan penyemprotan disinfektan, dengan cara pola berjalan sesuai dengan arah. Pertama untuk menyehatkan situasi. Kedua, memberikan wawasan kepada masyarakat. Ketiga, PPKM mikro harus lebih maksimal dalam penangan Covid-19 di Kudus ini. Jika masih kurang, kita akan tambah lagi water canon,” kata Kaplolri.

Kapolri juga menyampaikan, pihaknya telah memerintahkan Kapolda Jateng untuk lebih fokus menangani enam desa yang terpapar Covid-19 untuk menerjukan satu SSK pasukan Brimob menjaga desa tersebut. Sehingga, tidak ada warga yang keluar kemana pun selama isolasi mandiri ini.

“Selain itu, semua pasukan, baik dari Babinsa, Bahbinkamtibmas, Bataliyon dan Brimob serta tenaga kesehatan, semuanya kita floting di Kabupaten Kudus, dengan harapan kita ingin Kabupaten Kudus kembali ke semula. Target kita, Covid-19 harus hilang dari Kabupaten Kudus,” pungkasnya. (*/red)