-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Belum Ada Perbaikan Maksimal, Bencana Longsor Mengancam TPSA Cilowong

By On Selasa, Desember 10, 2019


SERANG, KabarViral79.Com - Pasca satu tahun longsor kemarin belum ada perbaikan yang maksimal, bencana longsor mengancam Tempat Pemerosesan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, di musim penghujan kini.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) banter dan Pemkab Serang yang juga menyumbang ratusan kubik sampah ke TPSA Cilowong ini pun tinggal diam seolah tidak peduli dengan ancaman tersebut, padahal akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu sudah merenggut nyawa penduduk sekitar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DHL) Kota Serang, Ipiyanto mengtaakan, bahwa ancaman longsor ini untuk kondisi tebing jalan Taktakan Gunung Sari, bahkan ancaman longsor juga menyasar terhadap akses jalan menuju Shelter b, dimana Shelter B ini diperuntukan untuk membuang sampah baru dari Kota Serang, Pemkab Serang dan Pemprov Banten.

"Akan tetapi di musim penghujan ini, akses jalan menuju Shelter B tersebut tidak bisa dilalui alat berat dan truk karena jalan dibuat di atas tumpukan sampah," ungkapnya, Selasa, 10 Desember 2019.

Ipiyanto menjelaskan, pengelola TPSA Cilowong dari DLH Kota Serang pun memanfaatkan Shelter C untuk membuang sampah dari tiga daerah tersebut, akan tetapi Shelter C tidak bisa digunakan dalam waktu yang panjang, karena jika terus-terusan menjadi pembungan sampah baru maka akan menyebabkan longsor, dan TPSA Cilowong tidak tertata dengan rapi.


"Kami tidak bisa berbuat banyak karena APBD Kota Serang yang terbatas. Seharusnya akses jalan menuju Shelter B dibeton dengan biaya milyaran rupiah. Kami mengharapkan bantuan keuangan dari Pemprov Banten untuk membangun akses jalan meunju Shelter B dan A , dan membuat beronjong di tebing jalan Taktakan Gunung Sari untuk mencegah terjadinya longsor," terangnya.

Sementara itu, Kasubag TU Pengolahan Sampah Cilowong, Mualimin menambahkan, pada perencanaan DED Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan akses jalan di TPSA Cilowong berkisar Rp. 5,2 milyar dan beronjong tebing untuk pencegah longsor Rp. 3,5 milyar. Akan tetapi Pemerintah Kota Serang di murni hanya bisa menganggarkan di APBD murni Tahun 2020 kurang dari Rp. 250  juta untuk membangun akses jalan sepanjang 25 meter, dari total 315 meter akses jalan. 

"Belum lagi area di TPAS Cilowong harus dipaku bumi untuk mencegah terjadinya longsor, namun anggaran tersebut nampaknya masih jauh dari harapan," tambahnya.

Saat ini, lanjut Mualimin, baik pengelola TPSA Cilowong dan DLH Kota Serang kini tidak bisa berbuat banyak untuk perbaikan-perbaikan di TPAS Cilowong yang menjadi jantung pembuangan sampah untuk penduduk di Kabupaten Serang, Pemprov Banten dan penduduk di Kota Serang. 

"Pemprov Banten dan Pemkab Serang pun kini dituntut untuk perduli dengan keberlangsungan TPAS Cilowong sebagai tempat pembuangan sampah mereka," tandasnya. (Faiz)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »