JAKARTA, KabarViral79.Com – Awal tahun 2020 ini menjadi tahun yang membanggakan bagi rakyat Aceh. Dai muda asal Aceh ini berhasil membuat sebuah karya aplikasi Islami yang viral, dan mendapat perhatian dari masyarakat.
Pasalnya, aplikasi ini telah didownload lebih dari satu juta pengguna di aplikasi Android. Bagi anda pengguna android, bisa mengecek dan download aplikasi muslimlife di link ini: bit.ly/muslimlifeandroid. Sedangkan bagi anda pengguna IOS, aplikasi Muslimlife bisa didownload di link ini: bit.ly/muslimlifeios.
Founder aplikasi muslimlife, Ustad Tri Wahyudi mengatakan, aplikasi Muslimlife adalah aplikasi lifestyle muslim yang melayani kebutuhan edukasi, ibadah, dan charity bagi muslim modern.
Menurut Tri Wahyudi (TW) yang juga alumni Pelajar Islam Indonesia (PII), aplikasi ini isinya diantaranya, melayani pembelajaran Tajwid Gratis, reminder waktu shalat sesuai jadwal Kemenag RI, arah kiblat, dan layanan Asuh Hafiz, sebuah gerakan mengajak pengguna Muslimlife untuk menjadi orang tua asuh, bagi para yatim yang sedang menghafal Al-Quran.
Karena itu aplikasi Muslimlife, tambah TW, umurnya baru berusia 1 tahun lebih ini telah mendapat liputan dari dua televisi nasional yakni, program Halal Living Net TV, dan Inspirasi Ramadhan Metro TV di tahun 2019 ini, dan menjadi satu-satunya aplikasi asal Aceh yang lulus dalam program inkubasi Indigo yang merupakan akselarator startup dari PT.Telkom di tahun 2019.
“Akhir tahun 2019 ini, kami melaunching layanan Asuh Hafiz, untuk memudahkan para pengguna agar bisa berdonasi menjadi orang tua para yatim di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua yang sedang berjuang menghafal alquran, para yatim ini sudah diseleksi melalui yayasan tempat mereka dinaungi, dan telah menandatangani komitmen mereka untuk menyelesaikan hafalan sampai 30 juz. Kemudahan bagi para donatur juga adalah akan ada fitur update perkembangan hafalan bagi tiap yatim yang diasuh para donatur yang akan kami update awal tahun 2020 ini,” ujar Ustadz TW.
Ditambahkan Ustaz TW yang ketika kuliah di Undip menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda ESQ 165 Jawa Tengah ini, layanan ASUH HAFIZ ini dibangun untuk membantu para donatur agar tiap minggu mereka bisa mengupdate perkembangan hafalan anak asuhnya, dan mengetahui report pengeluaran dana untuk para yatim asuhan mereka.
Sementara menurut Vice President (VP) Network And Community Muslimlife, Muhammad Harry Naldi mengatakan, bahwa dalam rangka menyongsong tahun 2020, Muslimlife telah mempersiapkan penambahan layanan yang diharapkan sangat bermanfaat untuk masyarakat, dan membangun komunitas di setiap daerah di Indonesia untuk membantu percepatan pertumbuhan pengguna aplikasi Muslimlife mencapai 5 juta downloader di tahun 2021.
Muslimlife, kata Naldi, akan melaunching layanan pembelajaran Tajwid lengkap bernama Klinik ALfatihah, yang merupakan layanan yang menghubungkan orang yang ingin menguji bacaan alfatihahnya, apakah sesuai dengan tajwid yang benar, yang dihubungkan dengan para guru alquran dan guru TPQ yang memiliki sanad, atau sertivikasi di bidang Tajwid.
“Intinya, tahun 2020 ini tahun kolaborasi. Kami ingin membantu para guru TPQ maupun guru honorer di bidang quran, agar mendapatkan pendapatan yang lebih baik, sesuai kebutuhan pengguna Muslimlife. Kami juga berusaha membantu mereka agar mereka juga para guru quran tersebut bersemangat untuk disertifikasi, sebagai bagian dari komitmen kita melayani para pembelajar alquran agar mendapat ilmu Tajdwid yang standar, sesuai Tajwid Imam Hafs yang menjadi patokan ilmu Tajwid di Indonesia,” kata Naldi yang juga penggerak Lembaga Ekonomi Ummat (LEU) MUI.
Ketika ditanya tentang proses menuju 1 juta user, founder aplikasi Muslimlife kelahiran Kota Langsa ini menyebutkan, bahwa yang terpenting bagi para founder startup adalah berusaha konsisten untuk fokus berusaha mencari celah membesarkan startup mereka secara efektif, dan mengawal progress dari setiap rencana yang dibuat oleh tim manajemen.
Ketika ditanya tentang motif membangun Muslimlife, sebut TW, bahwa ini adalah salah satu bentuk keinginannya dalam berkontribusi untuk perkembangan Islam di Aceh dan Indonesia.
“Saya berasal dari Aceh, yang disebut sebagai negeri syariat, maka saya berikhtiar agar Islam dan segala kebaikannya bisa dirasakan lebih banyak melalui layanan Muslimlife yang tidak hanya sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mulia, juga memiliki dampak sosial yang positif bagi Aceh dan seluruh Indonesia. Karena saya sepakat bahwa Islam rahmatan lil ‘alamiin,” demikian kata Da’i Muda yang pernah menjadi finalis nasional Da’i Muda ANTV 2012, dan Da’i Muda Indonesia tahun 2013 ini. (rls/red)