![]() |
| Satu unit rumah warga ambruk setelah diterjang banjir bandang, di kawasan Pante Baro, Juli, Bireuen. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Sebanyak 12.752 rumah di Kabupaten Bireuen dilaporkan hilang dan rusak akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada 26 November 2025.
Bencana tersebut juga menyebabkan 34 orang meninggal dunia, tiga orang masih dinyatakan hilang, serta dua lainnya mengalami luka berat.
Data tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, kepada wartawan di Meuligoe Bireuen, Jumat malam, 19 Desember 2025.
Bupati Mukhlis merinci, dari total 12.752 rumah terdampak, 546 rumah hilang tersapu banjir bandang, 2.165 rumah rusak berat, 3.361 rumah rusak sedang, 3.896 rumah rusak ringan, serta 2.784 rumah terendam banjir.
"Laporan yang kami terima, sebanyak 546 rumah masyarakat hilang akibat banjir bandang," ujar Mukhlis.
![]() |
| Satu unit rumah warga ambruk setelah diterjang banjir bandang, di kawasan Pante Baro, Juli, Bireuen. |
Rumah yang hilang tersebar di delapan kecamatan, yakni Juli sebanyak 141 unit, Kuta Blang 108 unit, Peusangan Selatan 86 unit, Jeumpa 77 unit, Jangka 75 unit, Peusangan 29 unit, Peudada 20 unit, dan Gandapura 10 unit.
Sementara itu, rumah rusak berat tercatat paling banyak di Kecamatan Peusangan dengan 1.005 unit, disusul Kuta Blang 498 unit, Samalanga 263 unit, Jeumpa 181 unit, Jangka 77 unit, Juli 50 unit, Peusangan Siblah Krueng 44 unit, Makmur 25 unit, Gandapura 17 unit, Jeunieb 3 unit, dan Kota Juang 2 unit.
Untuk kategori rusak sedang, total mencapai 3.896 unit, tersebar di Kuta Blang 1.795 unit, Peusangan 1.271 unit, Gandapura 186 unit, Makmur 95 unit, Juli 10 unit, dan Peudada 4 unit.Sedangkan rumah rusak ringan berjumlah 3.896 unit, tersebar di Samalanga 3.180 unit, Jangka 368 unit, Peusangan Selatan 135 unit, Jeumpa 101 unit, Jeunieb 43 unit, Peusangan Siblah Krueng 30 unit, Peudada 21 unit, Kuta Blang 15 unit, dan Kuala 3 unit.
Adapun rumah terendam banjir mencapai 2.784 unit, masing-masing di Simpang Mamplam 1.202 unit, Peudada 818 unit, Jeumpa 539 unit, dan Pandrah 225 unit.
Selain permukiman warga, 54 jembatan juga dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk sejumlah jembatan rangka baja yang runtuh akibat terjangan banjir bandang. Kerusakan infrastruktur tersebut menyebabkan terputusnya akses antarwilayah dan menghambat distribusi bantuan.
Bupati Mukhlis menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bireuen terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk percepatan penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
"Kami fokus pada penanganan korban, pemulihan akses, dan percepatan rehabilitasi serta rekonstruksi pascabencana," pungkasnya. (Joniful Bahri)

