-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Cegah Penyebaran Covid-19, Pemerintah Apresiasi Peran Masyarakat Aceh

By On Senin, Mei 25, 2020

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto. 
JAKARTA, KabarViral79.Com – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengapresiasi masyarakat Aceh atas keberhasilan dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona. 

Menurutnya, kunci penyelesaian masalah Covid-19 di Bumi Serambi Makkah terletak pada masyarakatnya yang patuh dengan anjuran pemerintah dan melaksanakannya dengan baik.

“Kunci penyelesaian masalah (Covid-19) ini ada di masyarakat. Pemerintah hanya membuat pedoman, ketentuan, anjuran dan ini tidak akan ada hasilnya kalau masyarakat tidak patuh. Kalau masyarakatnya patuh pasti akan bagus. Aceh adalah salah satu provinsi yang luar biasa masyarakatnya patuh,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu, 24 Mei 2020.

Yuri juga menyoroti peran serta Tokoh Masyarakat Aceh dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19. 

Menurutnya, para tokoh masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat dan tokoh yang lain menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, sehingga dapat menerapkan apa yang menjadi langkah upaya pencegahan penularan virus corona jenis baru itu.

“Pasti ini peran dari tokoh masyarakat, bukan hanya dari peran pemerintah. Tapi tokoh masyarakat memegang peran kunci. Karena saya paham betul masyarakat Aceh itu masyarakat yang masih sangat patuh kepada tokoh-tokoh masyarakat,” pungkasnya.

Yuri mengucapkan terimakasih atas peran tokoh masyarakat Aceh karena telah berpengaruh terhadap upaya melandaikan kurva kasus Covid-19, yang telah dibuktikan melalui data landai.


“Saya sangat berterimakasih kepada para tokoh masyarakat yang ada di sana, karena apa yang telah dilakukan, buktinya ya ini, kasus terkendali, penambahan kasus dapat dikatakan tidak ada,” ujarnya.

Yuri menjelaskan, bahwa tantangan terbesar yang harus dihadapi Aceh adalah bagaimana upaya mempertahankan keberhasilan dalam melandaikan kurva dan menaklukan Covid-19. Sebab hingga saat ini masih ada potensi keluar-masuknya warga, baik dari maupun menuju Tanah Rencong itu.

“Yang menjadi tantangan adalah bagaimana mempertahankannya. Karena pasti mobilitas orang itu tidak bisa di Aceh saja. Suatu saat pasti datang juga saudara lain dari luar Aceh,” tegas Yuri.

Untuk diketahui, Provinsi Aceh menjadi salah satu wilayah yang tidak melaporkan adanya penambahan kasus Covid-19 sejak beberapa hari terakhir.

Kasus Covid-19 di Aceh per Minggu, 24 Mei 2020, ada 19 kasus, 17 sudah dinyatakan sembuh, 1 orang masih dalam perawatan, dan 1 orang meninggal dunia.

Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.013 orang, 58 masih proses pemantauan, dan 1.955 sudah selesai. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dilaporkan ada 101, sebanyak 100 orang sudah dipulangkan dalam keadaan sehat, dan 1 meninggal dunia.

Data itu terhitung sejak laporan pertama kasus Covid-19 di Aceh pada Jumat, 27 Maret sebagai kasus ke-826 secara Nasional. (okz/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »