-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Siswa SMPN 1 Bireuen Dibekali Pelatihan Program Roots Indonesia

By On Kamis, Oktober 14, 2021

Siswa di SMPN 1 Bireuen dibekali pelatihan agen perubahan Program Roots Indonesia, Anti Perundungan (bullying) di lingkungan sekolah setempat. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Sedikitnya 30 siswa di SMPN 1 Bireuen dibekali pelatihan agen perubahan Program Roots Indonesia, Anti Perundungan (bullying) di lingkungan sekolah setempat.

Pelatihan tersebut kerjasama Kemendikbud dan UNICEF, guna memerangi perundungan di kalangan pelajar, khususnya siswa sekolah SMP dan SMA.

Kepala SMPN 1 Bireuen, Ibrahim Harun, SPd, M.SM kepada awak media ini, Kamis,14 Oktober 2021 mengatakan, pelatihan ini akan dilaksanakan selama sepuluh hari dengan melibatkan dua guru, yakni Dara Jatul Ulya, SPd guru Mapel Bahasa Inggris, dan Sri Nurhayati, SPd, guru Bimbingan Konseling yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset (Kemendikbudristek) melalui online selama sebulan lebih.

“Ke 30 siswa ini terpilih sebagai Duta Perundungan Sekolah melalui mekanisme pemilihan yang telah diatur sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam program roots. Selama pelatihan ini, anak-anak dibekali pengetahuan terhadap dampak dari pada perundungan yang akan terjadi di sekolah. Salah satunya cara penanganan bully (perundungan) di lingkungan sekolah,” katanya.

Dijelaskan Ibrahaim Harun, nantinya mereka (duta perundungan-red) menjadi penengah bagi rekan-rekannya di sekolah, bila terjadi pembullyan antar siswa di sekolah.

“Tugas mereka akan memberi bimbingan serta nasehat, sehingga pembullyan tersebut tidak terjadi di lingkungan sekolah, khususnya di SMPN 1 Bireuen,” terang Ibrahim Harun.

Misalnya bila ada anak yang dibully oleh rekan-rekannya itu sehingga si anak tersebut tidak nyamanan selama pembelajaran, maka tugas duta perundungan harus ikut membina siswa yang terlibat bully tersebut.

Sebab, sambung Ibrahim Harun, bila peristiwa pembullyan ini terjadi di sekolah, tentu sangat berdampak terhadap psikiologi anak, sehingga mereka tidak merasa nyaman selama di sekolah.

“Guna mengantisipasi sedini mungkin peristiwa ini, pihak turut sekolah melakukan gebrakan, yakni membentuk atau memilih agen perundungan dari kalangan siswa sekolah itu sendiri,” ungkapnya.

Usai pelatihan tersebut, tugas duta ini ikut mengimplementasikan kepada siswa lain, dan ini berlaku untuk seluruh kelas di SMPN 1 Bireuen ini.

“Harapan kita, agen perubahan ini dapat berperan memprakarsai serta menggalakkan untuk menyebarkan, menanamkan nilai-nilai kebaikan, sehingga tidak terjadi kekerasan di lingkungan sekolah,” harap Ibrahim Harun. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »