JAKARTA, KabarViral79.Com – Dalam kesempatan dialog pada saat sesi diskusi dengan warga Rusunawa Marunda menjadi mengerucut pada permasalah warga yang sedang memperjuangkan haknya untuk menghirup udara bersih dan sehat tanpa polusi batu bara.
Dalam kesempatan dialog pada kegiatan Ngaji Literasi dan Budaya dengan mengangkat tema “Budaya dan Peradaban” yang diinisiasi Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Cabang Kota Jakarta Utara (Jakut), kepada warga Rusunawa Marunda Cilincing, Jakut.
Warga Rusunawa Marunda sudah melakukan ikhtiar menuntut keadilan hingga terpaksa melakukan aksi turun ke jalan (demo) kembali pada hari ini, Senin, 28 Maret 2022, ini di depan Istana Presiden.
“Kami ada di perbatasan ujung Jakarta, tapi hak kami untuk menghirup udara terbebas dari polusi debu batu bara, anak-anak dan 11.000 warga terabaikan,” tutur salah salah satu RW setempat yang memberikan keluh kesah pada saat dialog berlangsung pada Sabtu, 26 Maret 2022.
Gus Isfandiari Putra Mahbub Djunaidi yang juga sebagai Wasekjen PBNU menghadiri dan memberikan dukungan kepada warga Rusunawa Marunda yang terkena dampak paparan polusi debu batu bara.
“Saya mencatat dan langsung menginformasikan hal tersebut kepada jajaran pengurusan PBNU termasuk Sekjend PBNU melalui komunikasi pesan singkat saya kirim langsung apa yang Bapak Ibu keluhkan, kita berharap PBNU turut membantu mengadvokasi terkait persoalan ini,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Didi Suwandi selaku Ketua Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (F-MRM) menginformasikan, warga mengeluhkan pencemaran debu batu bara yang terjadi sejak 2019 di wilayah Pelabuhan Marunda yang dikelola oleh PT Karya Citra Nusantara (PT KCN) di bawah Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Marunda.
Didi menyebutkan, berdasarkan catatannya, masyarakat merasakan sejumlah efek buruk terhadap kesehatan akibat pencemaran batu bara tersebut. Penyakit yang dirasakan masyarakat Marunda meliputi gatal-gatal, iritasi mata, hingga peningkatan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), terus bermunculan.
“Sanksi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah diberikan, tapi aktifitas bukan terhenti malah semakin masif dilakukan seakan tidak mengindahkan sanksi yang telah diberikan, kami meminta PBNU turut turun membantu kami,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Gus Nur Hadi Lodji mengungkapkan, memanusiakan manusia itu harus menjadi konsen semua pihak, termasuk Nahdlatul Ulama.
Narasumber lainnya, Apek Saiman selaku Dewan Kebudayaan Lesbumi Jakarta Utara dan sebagai aktivis 98 yang selalu menjadi motor Gerakan di Jakarta Utara dalam penyampaiannya, kumpul-kumpul seperti ini bukan hanya kumpul biasa. Tetapi juga menjaga harkat dan martabat kemanusiaan, mulai dari kepedulian di sekitar dengan membuat tim advokasi bersama.
“Tim advokasi ini guna menentukan dan melakukan langkah-langkah ke depannya. Sebagai bagian memperkuat barisan perjuangan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula KH Ahmad Mukhlis Fadil (Pengasuh Ponpes Ash Sholihin Al-Abror), KH Miftahul Falah (PCNU Jakarta Utara), Gus Malfyk (Ketum PP Zasni & Forum Filsafat Muda Indonesia), dan dimoderatori oleh Tunggul Saka Adiddya atau disapa (Adit) dan Fatwa Banu Alkaf.
Menurut Adit, kegiatan ini tidak berubah dalam semangat awal Ngaji Literasi dan Budaya.
“Ini merupakan implementasi dari yang kita bicarakan itu sendiri. Saya mengutip kata-kata dari sosok Mahbub Djunaidi dalam memperjuangkan hak sama saja memperjuangkan sepiring nasi, dan itulah yang masih ditularkan semangat pergerakan oleh putranya Gus Isfandiari. Semoga ini cepat selesai,” tutupnya.
Sementara, Ketua Lesbumi Jakarta Utara, Cak Rokhim berharap, pelaksanan road show Ngaji Literasi dan Budaya yang diselenggarakan Lesbumi NUJU ini bisa menjadi pemantik awal dalam ikut serta mewujudkan cita-cita luhur bangsa.
“Menuju pada satu tatanan masyarakat yang lebih bermartabat. Lebih hidup jiwa raganya dalam menyalurkan kepedulian dimulai dari sekitar kita rumah ataupun kamar kita dimana penghuni kamar punya tanggung jawab menjaga kamar dan rumahnya. Agar selalu rapi, nyaman, aman, sejuk dan harmoni, di sesi akhir bentuk komitmen kami hadir di tengah masyarakat dan sekitar kita bentuk Tim Advokasi bersama Forum Masyarakat Rusunawa Marunda, kita akan kawal terus,” tutupnya. (*/red)