-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar: 442 Orang Meninggal Dunia dan 402 Hilang

By On Senin, Desember 01, 2025

Kerusakan Masjid Kecamatan dan Pos TNI/Polri pascabanjir bandang di Desa Blang Meurandeh, Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, Minggu, 30 November 2025. 

JAKARTA, KabarViral79.Com Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera terus bertambah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Minggu, 30 November 2025, total 442 warga meninggal dunia dan 402 orang masih hilang.

Data tersebut merupakan akumulasi dari tiga Provinsi terdampak, yakni Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh, yang dilaporkan Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers pada Minggu malam.

Di Aceh, kata Suharyanto, korban meninggal dilaporkan bertambah menjadi 96 jiwa, sedangkan 75 orang masih dinyatakan hilang.

“Per hari ini Aceh, Aceh korban jiwa jadi 96 dan 75 hilang ya,” kata Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring.

Korban tersebut berlokasi di 11 kabupaten/kota di Aceh dari total 18 kabupaten/kota yang terdampak bencana di provinsi tersebut.

Dalam kesempatan itu, Suharyanto juga memastikan Kota Langsa yang sebelumnya menjadi sorotan, kini sudah dapat diakses dan tidak ditemukan korban meninggal.

“Dan ternyata di sana tidak ada korban jiwa ya. Jadi artinya mudah-mudahan ini berita yang baik ya,” ujarnya.

Di antara tiga Provinsi, Sumut menjadi daerah dengan korban meninggal terbanyak, yakni 217 jiwa dengan 209 orang yang masih hilang.

“Jadi, korban jiwa untuk Sumut 217 jiwa ya, yang meninggal dunia. Kemudian 209 yang masih hilang,” ujar Suharyanto.

Dia menjelaskan, korban banyak ditemukan di Kabupaten Tapanuli Selatan, seiring operasi pencarian yang terus dilakukan. Jumlah pengungsi juga melonjak menjadi puluhan ribu jiwa karena warga mulai berpindah dari pengungsian mandiri ke pengungsian resmi seiring fasilitas yang semakin memadai.

“Jadi, masyarakat yang tadinya mengungsi mandiri ini masuk ke titik-titik pengungsian. Sehingga jumlah pengungsi ini juga bertambah,” ujarnya.

Di Sumbar, korban meninggal bertambah menjadi 129 jiwa dan 118 warga masih hilang.

Namun, dia menyampaikan bahwa kondisi di provinsi tersebut mulai berangsur pulih.

“Jadi, Sumbar itu dibandingkan Sumut dan Aceh, sekarang sudah lebih pulih, sudah lebih pulih di hari ketiga ini. Apalagi sekarang sudah tidak ada hujan ya,” ujarnya.

Sebagian pengungsi di sejumlah wilayah Sumbar bahkan telah mulai kembali ke rumah pada siang hari untuk melakukan pembersihan.

Adapun Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, yakni 87 warga meninggal dan 76 warga masih hilang.

Suharyanto menegaskan, proses pencarian dan pertolongan masih berlangsung di seluruh daerah terdampak.

Selain itu, kata dia, distribusi logistik juga terus dilakukan dengan berbagai skema, bersamaan dengan upaya membuka akses transportasi darat yang masih terputus. (*/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »