-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Hujan Deras, Tiga Kecamatan di Jember Terendam Banjir

By On Senin, Januari 20, 2025


JEMBER, KabarViral79.Com – Akibat hujan deras, tiga Kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), terendam, pada Minggu, 19 Januari 2025.

Tiga kecamatan itu, yaitu Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, dan Rambipuji. Bahkan, satu mobil hanyut karena terbawa arus banjir genangan di depan kampus Universitas Terbuka.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo Julianto mengatakan, hujan deras mengguyur Jember sejak pukul 12.30 WIB.

“Air meluap ke permukiman warga serta menyebabkan kemacetan pada akses jalan,” kata Widodo.

Menurutnya, penyebab meluapnya air yaitu penyempitan selokan yang disebabkan oleh material tanah atau sampah serta banyaknya saluran yang tertutup bangunan.

“Banjir terjadi di Jalan Kaliurang, 25 rumah warga terendam dengan ketinggian hingga 40 cm,” kata dia.

Selain itu, banjir luapan berdampak ke jalan dengan ketinggian hingga 60 cm, banyak sepeda motor yang mati, dan satu mobil terseret arus. Banjir juga terjadi di Perumahan Mastrip. Di sana, 30 rumah warga tergenang dengan ketinggian antara 10 sampai 30 cm.

Lalu, di Kecamatan Kaliwates, banjir juga merendam 50 rumah milik warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Mangli. Kemudian, 14 rumah milik warga Lingkungan Condro, Kelurahan Kepatihan, dengan ketinggian air hingga 60 cm. Banjir juga melanda Dusun Dukusiah, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji.

“Ada 41 KK yang terdampak banjir dengan ketinggian air hingga 40 cm. Banjir luapan juga menggenangi jalan hingga ketinggian 70 sampai 100 cm,” ujarnya. 

Widodo mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyedotan air di sejumlah rumah warga yang tergenang air.

“Air sudah mulai surut di beberapa titik. Warga mulai membersihkan rumahnya,” ujarnya. (*/red)

Pengelola Glodok Plaza Sebut 650 Toko Terdampak Kebakaran, Kerugian Ratusan Juta

By On Senin, Januari 20, 2025


JAKARTA, KabarViral79.Com – Meski belum bisa memerinci total kerugian dari kebakaran yang melanda, pihak Glodok Plaza menyebut sejauh ini semua toko yang ada sebanyak 650 terdampak karena tidak bisa beroperasi.

“Pastinya sih di atas ratusan juta ya, karena kita punya toko itu sampai 650 toko. Ya semua kegiatan dari lantai LGF sampai lantai 7 ya, jumlahnya segitu,” kata pihak Marketing Glodok Plaza, Angga Aditya, kepada wartawan di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Minggu, 19 Januari 2025.

Menurut Angga, semua toko itu terdampak karena tak bisa beraktivitas. Meskipun tidak terbakar, toko tetap tidak bisa diakses

“Semuanya terdampak. Semua tidak bisa beraktivitas. Meskipun toko dia tidak ada kerusakan sama sekali, tapi kan dia juga tidak bisa beroperasional,” ucapnya.

Angga mengatakan, lantai bawah gedung mulai dibersihkan. Pembersihan lantai bawah ditargetkan selesai hari ini.

“Hari ini kita targetkan untuk LGF 1 dan 2 akan selesai hari ini. Pembersihan untuk puing-puing besarnya. Untuk air karena masih banyak tetesan, mungkin bertahap. Cuma kalau puing-puing besar kita targetkan selesai hari ini,” ujarnya.

Diketahui, peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu malam, 15 Januari 2025. Sebanyak tujuh korban telah lebih dulu dievakuasi dari kejadian tersebut.

Para korban tersebut masih diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati. Sementara itu, hingga Jumat, 17 Januari 2025, ada 14 orang yang ditanyakan hilang akibat kebakaran di Glodok Plaza. (*/red)

Ini Kata Pakar Hukum soal Pemilik Bus Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Kota Batu

By On Senin, Januari 20, 2025


KOTA BATU, KabarViral79.Com – Pihak Kepolisian telah menetapkan pemilik bus sekaligus pemilik PT Sakhindra Cemerlang Wisata, RW (30) sebagai tersangka kecelakaan maut bus pariwisata Sakhindra Trans di Kota Batu.

Ditetapkannya RW sebagai tersangka menyusul setelah pengemudi bus berinisial MAS ditetapkan tersangka terlebih dulu.

Menurut Pakar Hukum Pidana Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof I Nyoman Nuryana, penetapan pemilik bus sebagai salah satu tersangka memang memenuhi beberapa unsur hukum.

Meski pada kenyataannya RW tidak memiliki keterlibatan secara langsung dalam kecelakaan pada 8 Januari 2025 lalu.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, diketahui bahwa uji KIR bus Sakhindra trans nopol DK 7949 GB dan surat izin angkutan telah mati sejak lama.

Tidak hanya soal administrasi, tapi dari hasil pemeriksaan Dishub dan KNKT didapatkan bahwa sistem pengereman bus tidak dapat difungsikan dengan baik.

“Kalau dari kronologi mulai awal, sebelum berangkat itu pengemudi sudah bilang kepada pemilik bahwa ada masalah pada pengeraman. Tetapi (meski mengetahui ada masalah pengereman) pemilik memaksakan dan memerintah pengemudi tetap menjalankan,” kata Nyoman kepada wartawan, Minggu, 19 Januari 2025.

“Perjalanan yang dilalui cukup jauh dari Bali ke Jawa Tengah terus ke Jawa Timur. Hasil penyelidikan yang saya ketahui selama perjalanan sudah beberapa kali memeriksa rem dan melakukan perbaikan hingga klimaksnya di Kota Batu mengalami rem blong,” sambungnya.

Dari kronologi tersebut, Nyoman menilai bahwa RW dalam kasus ini memiliki keterlibatan karena dengan sengaja serta mengetahui kemungkinan akan terjadi kecelakaan dan tetap memaksakan bus yang tidak laik jalan untuk tetap digunakan.

Menurut Nyoman, unsur kesengajaan ini yang menjadi dasar Kepolisian menjerat tersangka RW dengan pasal 311 ayat 2, 3, 4, 5 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan atau 359 atau 360 KUHP, dengan ancaman hukuman pidana 12 tahun penjara.

“Oleh karena kesengajaan dihubungkan dengan Undang-Undang 311. Kemudian karena kelalian menyebabkan luka berat dihubungkan dengan KUHP 360 dan menyebabkan matinya orang KUHP 359,” ujarnya.

Sementara untuk MAS diancam Pasal 311 atau ayat 3,4,5 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ dalam hal perbuatan dengan sengaja mengemudikan kendaraan yang membahayakan keselamatan orang lain dan mengakibatkan kerugian materiil luka ringan, berat dan meninggal dunia dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. (*/red)

GRIB JAYA PAC Panggarangan Gelar Gotong Royong Bantu Warga Bersihkan Longsor di Kampung Karangsewu

By On Minggu, Januari 19, 2025

 

Ketua GRIB JAYA PAC Panggarangan beserta Humas dan anggotanya berfoto bersama Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan, Empud Saepudin, di lokasi jalan poros desa yang terdampak longsor di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten

LEBAK, KabarViral79.Com – Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB JAYA) PAC Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, melaksanakan aksi gotong royong membantu warga membersihkan jalan poros desa yang tertutup longsor. Longsor tersebut terjadi akibat hujan deras pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 01.00 WIB di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak.

Kegiatan sosial ini berlangsung pada Minggu (19/1/2025) dan melibatkan anggota Ormas GRIB JAYA serta masyarakat setempat. Ketua GRIB JAYA PAC Panggarangan, Ujang Bowong, menyampaikan bahwa pihaknya hadir di lokasi bersama warga Desa Sindangratu dan Desa Hegarmanah untuk membersihkan jalan yang terdampak longsor.

“Kami dari Ormas GRIB JAYA PAC Panggarangan sengaja hadir untuk membantu membersihkan jalan poros desa yang tertutup longsor. Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap masyarakat, khususnya di Kecamatan Panggarangan,” ujar Ujang Bowong kepada awak media.

Anggota GRIB JAYA PAC Panggarangan saat melaksanakan gotong royong membersihkan jalan poros desa yang tertutup longsor di Kampung Karangsewu, Desa Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten


Ujang menambahkan, GRIB JAYA PAC Panggarangan berkomitmen untuk selalu hadir dalam kegiatan sosial, termasuk membantu warga yang terdampak bencana alam. Ia juga mengapresiasi sambutan baik dari Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan yang dipimpin oleh Empud Saepudin.

“Kami disambut dengan baik oleh Pak Empud Saepudin selaku Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan, serta Kepala Desa Hegarmanah. Kami harap kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Panggarangan sekaligus Kepala Desa Sindangratu, Empud Saepudin, turut mengapresiasi inisiatif GRIB JAYA.

“Kami sangat berterima kasih kepada GRIB JAYA PAC Panggarangan yang telah membantu warga membersihkan puing-puing tanah longsor. Kehadiran GRIB JAYA sangat berarti, terutama dalam kegiatan sosial seperti ini,” ungkap Empud.

(Cup/angga)

Tiga Selongsong Kembang Api Sreng Dor Ditemukan di Lokasi Ledakan Rumah Polisi Mojokerto

By On Rabu, Januari 15, 2025

Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, didampingi dokter Kepolisian dan Tim Forensik saat konferensi pers, di Mapolres Mojokerto, Jawa Timur, Selasa, 14  Januari 2025. 

MOJOKERTO, KabarViral79.Com – Tiga selongsong kembang api sreng dor ditemukan di lokasi ledakan di rumah anggota Polisi, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).

Ledakan dahsyat yang mengakibatkan kerusakan parah pada beberapa rumah serta dua korban meninggal dunia tersebut terjadi pada Senin pagi, 13 Januari 2025.

Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, pasca ledakan, pihaknya bersama Tim Forensik Polda Jatim melakukan pemeriksaan dan olah Tempat Kejadi Perkara (TKP).

Selain itu, kata dia, pengumpulan barang bukti terus dilakukan hingga Senin malam, bahkan dengan mendatangkan alat berat untuk membongkar reruntuhan.


Dari proses pembongkaran reruntuhan di lokasi ledakan, kata Ihram, ditemukan beberapa barang yang diduga menjadi pemicu ledakan, yaitu serpihan kertas, tiga selongsong sisa kembang api sreng dor.

“Barang bukti yang ditemukan di TKP, di antaranya lima unit handphone dan satu lembar STNK, serta serpihan kertas,” kata Ihram kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Selasa, 14 Januari 2025.

“Kemudian, ada selongsong sisa kembang api. Jadi, ada tiga selongsong kembang api yang kembang api. Kalau orang sini menyebutnya sreng dor,” ujarnya.

Adapun barang bukti yang disita polisi antara lain sebuah mesin cuci, beberapa tabung gas, serta alat pemutar musik.

Meski demikian, kata Ihram, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan mendalam untuk memastikan penyebab terjadinya ledakan.

Menurut Ihram, pemilik rumah kini menjalani pemeriksaan di Kepolisian dan kasusnya ditangani Direskrimum Polda Jatim. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik Kepolisian, dua korban meninggal diakibatkan oleh reruntuhan material bangunan. (*/red)

Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto, Ibu dan Anak Tewas Tertimpa Reruntuhan

By On Rabu, Januari 15, 2025


MOJOKERTO, KabarViral79.Com – Seorang Ibu dan anak meninggal dunia akibat ledakan keras yang terjadi di rumah Aipda Maryudi, anggota Polsek Dlanggu, di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), Senin pagi, 13 Januari 2025.

Ledakan yang terjadi sebanyak dua kali itu juga menyebabkan dua rumah hancur dan tiga rumah lainnya mengalami kerusakan.

Seorang warga setempat, Suwanto mengatakan, ledakan terdengar sekitar pukul 09.00 WIB.

“Awalnya terdengar ledakan keras, disusul dengan ledakan kedua yang suaranya lebih rendah,” ujarnya.

Dampak dari ledakan tersebut sangat parah, terutama pada rumah dua lantai milik Aipda Maryudi yang mengalami kerusakan hingga 95 persen.

“Namun yang paling parah rumahnya Pak Maryudi, mungkin kerusakannya 95 persen,” kata Suwanto.

Sementara itu, Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, saat ledakan terjadi, rumah Aipda Maryudi sedang tidak berpenghuni.

“Dia sedang berdinas, istrinya bekerja, dan anak-anaknya sedang sekolah,” kata Ihram.

Dua korban yang meninggal dunia adalah Luluk Sudarwati (41) dan anaknya, Kaffa, yang berusia tiga tahun.

Keduanya diduga tidak dapat menyelamatkan diri ketika rumah yang mereka huni, yang terletak di sebelah timur rumah Aipda Maryudi, runtuh akibat ledakan.

“Korban telah dievakuasi dari reruntuhan dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Sido Waras, namun nyawa keduanya tidak tertolong,” ujar Ihram.

Kedua korban dimakamkan dalam satu liang lahat di pemakaman umum Desa Sumolawang pada petang hari yang sama.

Ledakan itu menggegerkan masyarakat sekitar, mengingat lokasi kejadian berada di kawasan permukiman padat penduduk.

Diketahui, rumah Aipda Maryudi terletak di sebuah gang sempit dengan lebar sekitar dua meter, dan dampak ledakan merusak beberapa rumah di sekitarnya.

Polisi kini memeriksa Aipda Maryudi terkait insiden tersebut. 

“Kami mendalami seluruh aspek, termasuk dari sisi internal Kepolisian,” kata Ihram. (*/red)

Biddokkes Polda Jatim Lakukan Trauma Healing di Lokasi Ledakan Rumah Polisi Mojokerto

By On Selasa, Januari 14, 2025


MOJOKERTO, KabarViral79.Com – Biddokkes Polda Jawa Timur (Jatim) telah diterjunkan ke lokasi ledakan di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, untuk menangani para korban.

Selain melakukan utopsi dua korban tewas, mereka juga akan memberi trauma healing kepada keluarga korban.

Korban tewas tersebut, yakni ibu dan anak, Luluk Sudarwati (41) dan Kaffa (3). Keduanya merupakan bude dan keponakan Aipda Maryudi.

Sumber ledakan diketahui berasal dari bagian dapur rumah Polisi yang berdinas di Polsek Dlanggu Mojokerto.

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Muhammad Khusnan Marzuki mengatakan, jenazah Luluk dan Kaffa diautopsi di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto. Pihaknya juga menerjunkan tim kedokteran forensik dan DVI.

“Tim sudah di RSUD untuk melakukan autopsi. Salah satu ahli atau dokter spesialis forensik adalah dr Tutik dari Polda Jatim,” ujarnya kepada wartawan di lokasi ledakan, Senin, 13 Januari 2025.

Tidak hanya itu, kata Khusnan, pihaknya juga akan memberikan trauma healing atau pemulihan trauma kepada keluarga korban dan warga di sekitarnya. Namun pemberian trauma healing akan menyesuaikan situasi.

“Keluarga dan lingkungan akan kami beri trauma healing oleh tim psikolog Polda Jatim, juga ada ahli psikiatri,” ujarnya.

Diketahui, ledakan terjadi di area dapur rumah Mayudi sekitar pukul 09.00 WIB. Besarnya ledakan menghancurkan rumah Maryudi hingga sekitar 95 persen. Kedua adalah rumah pasangan Khodi dan Luluk Sudarwati (41) yang hancur sekitar 60 persen.

Sedangkan rumah Warsono dan Eko Khoirul (49) rusak ringan di bagian atapnya. Tidak hanya itu, ledakan juga menewaskan Luluk dan putranya, Kaffa (3).

Keduanya merupakan bude dan keponakan Maryudi. Saat ini, jenazah kedua korban diautopsi di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto. Saat ini, Tim Gegana Satbrimob Polda Jatim sedang melakukan olah TKP. (*/red)