-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Akhir Kisah Satriandi, Mantan Polisi Asal Riau yang Jadi Bandar Narkoba Internasional

By On Sabtu, Juli 27, 2019


JAKARTA, KabarViral79.Com – Satriandi (31), gembong narkoba internasional ini akhirnya tewas diterjang timah panas polisi saat penyergapan di sebuah rumah di Kelurahan Sidomulyo Barat, Tampan, Pekanbaru, Riau, Selasa, 23 Juli 2019.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis, 25 Juli 2019, Satriandi yang juga buron kasus pembunuhan ini merupakan mantan Polisi.

Tewasnya Satriandi saat Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau menggerebek rumah persembunyian Satriandi dan komplotannya.

Baku tembak pun berlangsung sengit. Buron kasus pembunuhan dan peredaran narkoba tersebut  juga membalas tembakan Polisi.

Satu orang anggota Polisi bernama Bripka Lius Muyadi mengalami luka tembak di bagian lengan kanannya.

"Satu orang tewas, Satriandi. Satu orang (pelaku lainnya-red) kritis, dan satu Polisi terkena tembakan," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto kepada awak media, Selasa, 23 Juli 2019.

Setelah berhasil melumpuhkan Satriandi dan rekannya Ahmad Royand, Polisi berhasil menangkap hidup-hidup satu pelaku lainnya bernama Randi Novrianto. 

Kemudian Polisi melakukan penggeledahan di rumah Satriandi dan menemukan senjata api hingga granat.

"Ada lima pucuk senpi, satu granat. Nanti kami musnahkan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirresktimum) Polda Riau, Kombes Hadi Poerwanto.

Mengungkap Kisah Kelam Satriandi 

Sosok Satriandi bagi aparat Kepolisian adalah penjahat kelas kakap yang harus segera diringkus.

Catatan kejahatan Satriandi pun begitu panjang. Saat masih aktif menjadi anggota Polisi berpangkat Brigadir di Polres Rokan Hilir (Rohil) Tahun 2013, Satriandi terjerat kasus narkoba dan membuatnya dipecat.

Lalu pada tahun 2015, Satriandi tertangkap tim Satuan Reserta Narkoba Polresta Pekanbaru dengan barang bukti 5.000 butir pil ekstasi. Saat itu, Satriandi ditangkap bersama dua rekannya, JM dan AN.

Akibat aksi nekatnya yakni loncat dari lantai delapan sebuah hotel, Satriandi divonis bebas karena dianggap mengidap gangguan jiwa.

Selang dua tahun, nama Satriandi muncul dalam sebuah laporan kasus pembunuhan seorang bandar narkoba, Jodi Oye (21).

Satriandi nekat menembak mati Jodi yang saat sedang berada di depan rumahnya di Jalan Hasanuddin, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.

Ternyata, Jodi merupakan pesaing bisnis Satriandi di bisnis haram narkoba di Riau. Polisi pun akhirnya menciduk Satriandi di Padang Panjang, Sumatera Barat.

Satriandi ditangkap bersama seorang perempuan berinisial PT (27) dan seorang pria berinisial WY (30).

Satriandi pun didakwa sebagai otak pelaku pembunuhan Jodi Oye dan divonis 12 tahun penjara oleh majelis hakim.

Setelah dua bulan menjalani hukuman, mantan Polisi berpangkat terakhir Brigadir ini nekat menodongkan pistol ke petugas dan kabur dari penjara Lapas Kelas II A Pekanbaru, Riau.

Diketahui, Satriandi kabur bersama terpidana kasus pencurian bernama Nugroho pada Rabu, 22 November 2017.

“Mereka kabur dari Lapas dengan menodongkan senjata," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol. Susanto.

Diduga Terlibat Jaringan Narkoba Internasional

Sepak terjang Satriandi di dunia kelam bisnis narkoba tak bisa dipandang remeh. Usai baku tembak, Polisi menemukan sejumlah barang bukti yang mengarah keterlibatan Satriandi di dalam jaringan narkoba antarnegara.

"Kita menemukan tujuh buah paspor yang sebagian ada nama dia (Satriandi-red). Ini artinya udah lintas negara (bandar narkoba-red)," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, dalam konferensi pers, Selasa, 23 Juli 2019.

Polisi juga mengamankan 31 buku tabungan, 8 kartu ATM, dan bukti transfer dana yang melibatkan bank-bank tertentu.

Penyelidikan Polisi pun tak berhenti di situ. Polisi masih akan memburu komplotan Satriandi.

"Dia ini tidak sendiri, tapi jaringan narkoba. Kasusnya masih kita kembangkan," ujar Widodo. (*)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »