SERANG, Kabarviral79.Com – Banyaknya Tenaga honorer yang
berada di lingkungan Sekertariat DPRD Banten yang pencapai ratusan orang
tersebut menjadi sorotan dari Aliansi Jurnalis Banten (AJB), pasalnya menurut
Suparman selaku pegiat AJB, tidak sedikit dari tenaga honorer tersebut kalau di
amati secara serius, nyaris tanpa keahlian yang dibutuhkan, dan menurutnya
rekruitmen TKS yang mnjubel di Sekertariat DPRD Banten perlu di pertanyakan.
"Sekilas memang biasa, namun ini menjadi bom waktu,
terutama saat kita bicara efisiensi anggaran. Karena, mereka yang tidak
mempunyai keahlian, kan hanya membebani anggaran," ujar Suparman, Kamis
(30/01/2020)
Bagaimana tidak, lanjut Parman, kalaupun honor yang
mereka terima jauh dibawah upah minimum, tapi kalau dikaitkan dengan kuantitas
yang ada, akan terlihat besar anggarannya.
"Kalau ukurannya secara individu memang dibawah upah
minimum. Tapi, coba hitung dengan jumlah TKS yang ada. Besar juga kan,"
kata Suparman
Dikatakan Suparman, mengurangi jumlah TKS yang ada, jelas
akan melukai perasaan mereka yang sudah mendapatkan surat penempatan tugas.
Namun, ini juga perlu dievaluasi kembali, yang tidak produktif dan unskilled
perlu ditinjau ulang.
"Intinya pimpinan birokrasi di Sekretariat DPRD Banten,
kudu berani mengevaluasi besaran TKS dengan indikator produktivitas kerja.
Kalau memang tidak produktif, buat apa dipertahankan," ujar Suparman.
TKS Calo Iklan Media
Selain itu, Suparman juga menyinggung soal TKS yang sudah
keluar jalur. Sebut saja, yang diduga menjadi agen iklan.
"Ini diduga terjadi di Subag Humas dan dokumentasi.
Semua juga sudah tahu," kata Suparman
Dikatakan Suparman, di Humas Setwan Banten itu, ada
dugaan TKS yang tak lebih berperan sebagai agen iklan. TKS ini disinyalir
menjadi orang kepercayaan Kasubag Humas, yang diduga ditugaskan mengordinir
jatah-jatah iklan media massa.
Ironisnya, kata Suparman, praktek terus dibiarkan oleh
atasan langsungnya. "Tak mungkin atasannya tidak tahu. Bahkan boleh jadi,
itu atas dorongan atasannya. Untuk apa, kalau bukan berbagi komisi,'"
terang Parman
Suparman menyarankan, bila Pemprov Banten berani
menonjobkan Kabiro Kesra Irvan Santoso, masa urusan menonjobkan pejabat eselon
IV tidak bisa.
"Sekda Banten saya minta bersikap tegas menyikapi
persoalan pembinaan kepegawaian yang ada di Sekretariat Dewan," ujar
Suparman
Sementara itu, Kasubag Publikasi dan Dokumentasi, Ibud
Sihabudin, sulit untuk ditemui. Bahkan ruangan yang disediakan untuknya, sudah
lama tak ditempati, kabarnya lebih nyaman berkantor di ruang studio tv
parlemen.
Namun saat hendak ditemui, di ruang studi pun tidak ada.
Dihubungi via telpon juga belum direspon. "Belum kelihatan pak,"
ungkap beberapa personil Pamdal (Di/red)