 |
| Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa. |
SERANG, KabarViral79.Com – Terkait akan diterbitkannya surat izin pengelolaan limbah B3 PT.Sintesa Banten Geothermal (PT.SBG) oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang, Wakil Bupati (Wabup) Serang mengaku belum mengetahui terkait itu.
“Izin pengohan limbah? Dari mana itu? Siapa yang mengeluarkan izin itu, belum ada. Saya belum dapat komfirmasi terkait itu,” kaya Wabup Serang, Pandji Tirtayasa saat ditemui awak media di Pendopo Kabaputen Serang, Kamis, 23 Januari 2020.
Menurutnya, saat ini PT.SBG masih dalam tahap explorasi, belum exploitasi.
"Setau saya, geothermal itu baru tahap explorasi, belum exploitasi. Kalau sudah exploitasi, baru kita bicara ada limbah di situ. Kalau explorasi itu kan baru penelitian, sampai sejauh mana kandungan panas bumi di sana, bisa diusahakan secara ekonomis atau tidak. Kalau sudah diexplorasi ternyata dikembangkan tidak menguntungkan secara ekonomis, ga jadi lah. Jadi kita belum sampai ke pengolahan limbah,” terangnya.
Namun, kata Pandji, kalaupun ada rencana izin pengolahan limbah, ia menyambut positif. Karena menurutnya, itu berarti kandungan yang ada sangat mengungkinkan untuk diexploitasi.
“Terkait DPMPTSP akan mengeluarkan izin limbah, itu harus diizinkanlah. Itu kan proyek bagus, proyek nasional, proyek strategis nasional kan, untuk pengembangan wilayah kita juga kan,” jelasnya.
Soal masih adanya penolakan dari warga masyarakat di wilayah Padarincang terkait Proyek Geothermal, Pandji menganggap hal itu sudah biasa.
“Ada yang pro dan ada yang kontra, itu biasa. Tinggal kita itung-itungan aja. Banyak mana manfaatnya dan mudhorotnya saja. Kalau banyak manfaatnya, kita harus dorong sampai jadi. Namun kalau memang mudhorotnya lebih besar, ya kita batalkan,” jelasnya.
Pihaknya dalam hal ini Pemkab Serang juga akan mencoba meyakinkan kepada masyarakat Padarincang yang masih menolak Proyek Geothermal ini, dan berusaha untuk meyakinkan.
“Saran saya juga kepada PT.SBG itu harus dekati masyarakat. Jangan buat hati masyarakat terluka. Karena masyarakat yang saat ini menolak itu mungkin tadinya mereka terluka, tidak diajak bicara, mungkin seperti itu. Karena dia (PT.SBG-red) berinvestasi di Kabupaten Serang tidak boleh melupakan bahwa di situ ada masyarakat yang mendiami di daerah itu. Ajak bicara mereka, karena kalau sudah terluka kan susah untuk mengobatinya lagi. Jadi gitu,” pungkasnya. (Faiz)