-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Sejumlah Sapi Bantuan di Lahan Peternakan Pemkab Bireuen Diduga Hilang

By On Kamis, Juni 11, 2020

Puluhan sapi brahman cross bantuan Kementerian Pertanian yang dikelola Dinas Pertanian Bireuen di areal peternakan Rantau Panyang, Krueng Simpo, Juli, Bireuen, Aceh, diduga hilang, Kamis, 11 Juni 2020. 
BIREUEN, KabarViral79.Com – Sejumlah sapi brahman cross bantuan Direktorat Jenderal Peternakan, Kementerian Pertanian, Tahun  2019, yang dikelola Dinas Pertanian Bireuen di Areal Peternakan Rantau Panyang, Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, diduga hilang.

Menurut informasi yang didapat awak media, awalnya sapi bantuan tersebut seluruhnya 95 ekor, 50 ekor diantaranya dipelihara di lahan peternakan Pemkab Bireuen, Rantau Panyang, Krueng Simpo, Juli.

Lalu 15 ekor lainnya dipelihara melalui kelompok ternak Desa Matang Sagoe, Peusangan, dan kelompok ternak Meunasah Asan, Simpang Mamplam 15 ekor, dan 15 ekor lainnya dipelihara melalui kelompok ternak Geulanggang Labu, Peusangan Selatan.

Sementara di lahan peternakan Pemkab Bireuen, Rantau Panyang, Krueng Simpo Juli dipelihara seluruhnya 50 ekor, dan  sebagian dintaranya sudah bunting dan sudah beranak.

Selama ini, proses pemeliharaan sapi brahman cross di pertenakan itu, seluruhnya akan dilakukan penyuntikan inseminasi buatan sesuai dengan siklus perkawinan/birahi sapi betina.

Namun terakhir informasinya, dari 50 ekor sapi brahman cross di arela peternakan itu, 9 ekor diantaranya diduga hilang dan tidak ada lagi berada dilokasi itu.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Bireuen melalui Kabid Pembibitan dan Produksi Ternak, Murhalim SP yang baru saja dilantik sebagai Sekretaris di dinas itu membantah, kalau sapi di lahan peternakan tersebut hilang.

Menurut Murhalim, kalau beberapa ekor diantaranya bukan hilang, tetapi induknya mati saat melahirkan anaknya. Sebagian besar anak sapi tersebut sudah dipisahkan dari induknya saat mati, dan kini ditempatkan di kandang tersendiri.

“Bukan hilang, tapi mati saat bunting dan melahirkan anaknya, dan keterangan atau visumnya ada, karena saat kejadian kita langsung melapor ke dokter yang menangani hewan di dinas,” terangnya sambil meminta agar tidak dipublikasikan.

Diakuinya, seluruh anak sapi dari induk yang mati tersebut kini tetap diperlihara, dan telah dipisah, dan ditempatkan di kandang tersendiri serta dirawat intensif oleh petugas.

“Kalau anak sapi semuanya terawat setelah induknya mati ketika melahirkan di lahan itu,” ungkapnya kepada awak media, Kamis, 11 Juni 2020.

Pantauan awak media, sejumlah sapi di areal peternakan Rantau Panyang, Krueng Simpo, Juli, Bireuen, juga terlihat sedikit kurus. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »