-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Ketua Umum KONI Bireuen: "Kita Perlu Membenah Olahraga agar Tak Terulang Seperti Pora di Aceh Besar"

By On Jumat, September 04, 2020

Ketua Umum KONI Bireuen, H. Mukhlis menyampaikan sejumlah penegasan dalam rapat kerja pengurus KONI dan seluruh Pengcab di kediamannya, Kawasan Pulo Ara Geudong Teungoh, Kota Juang, Bireuen, Selasa malam, 01 September 2020. 
BIREUEN, KabarViral79.Com – Menghadapi Pra Pekan Olahraga Aceh (Prapora) Tahun 2021, seluruh Pengurus Cabang (Pengcab) olahraga di Kabupaten Bireuen, Aceh, perlu mempersiapkan diri semaksimal mungkin.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bireuen, H. Mukhlis pada rapat kerja pengurus KONI, seluruh pengurus cabang olahraga di kediamannya, Kawasan Pulo Ara Geudong Teungoh, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Selasa malam, 01 September 2020.

“Kita semua tentu tak menginginkan kondisi terulang lagi seperti saat Pekan Olahraga Aceh (PORA) di Aceh Besar. Apabila kondisi peroleh medali seperti yang terjadi di PORA Aceh Besar, tentu kita sangat malu, dan ho taba muka teuh”, katanya.

Ke depan ini, sambung H Mukhlis, meminta agar tidak terulang lagi dan perlu dibenah bersama terhadap kelemahan-kelemahan, serta kita perlu belajar dari pengalaman beberapa tahun lalu.

Sebelum PORA di Aceh Besar lalu, sebagai besar pengurus cabang (Pengcab) di Bireuen begitu semangat, dan bahkan ada yang menjanjikan serta menagertkan peroleh emas begitu sesumbar.

“Medali mas saboh umpang sapo (medali emasnya satu goni setiap Pengcab-Red), kenyataannya perolehan emas yang ditargetkan meleset dari harapan,” imbuhnya.

Di sisi lain, Ketua Umum KONI Bireuen itu kembali mempertayakan, sudah sejauh mana sudah kesiapan Pengcab termasuk persiapan atlet binaanya menghadapi Prapora 2021.

Muhklis menjelaskan, kendati saat ini dana hibah yang dikucurkan oleh pemerintah setempat untuk KONI jauh dari harapan yakni Rp800 juta akibat terjadi pemangkasan dari usulan sebesar Rp 1.6 miliar, akibat pandemi Covid-19.

Diulanginya, meski dengan kondisi dana yang begitu minim sekali, kita semuanya perlu mempersiapkan diri, terutama atlet menghadapi Prapora  tahun 2021 sebelum ajang PORA tahun 2022 di Pidie.

“Walaupun dana yang sangat tidak mendukung sama sekali, tentu  kita harus mampu mengukir prestasi di Prapora ajang kwalifikasi event Aceh yakni Pora 2022. Ini juga marwah daerah Bireuen yang terkenal dengan dunia olahraga serta marwan Pengcab sendiri,” tegasnya.

Disamping itu, H. Muhklis yang juga Ketua DPD II Golkar Bireuen itu meminta kepada seluruh Pengcab yang telah berakhir masa kepengurusannya untuk segera melaksanakan Musyuwarah Cabang (Muscab) di Pengcab-nya.

“Apabila belum ada pengurus Pengcab yang baru, ketentuanya tak bisa menerima dana bantuan hibah dari KONI. Bagi  Pengcab yang hingga belum aktif pengurusnya segera mencari solusi, agar pembinaan atlet jelang Prapora dapat berjalan,” pintanya.

Sementara itu, Ketua Harian KONI Bireuen, Murdani ikut menyampaikan, kucuran anggaran dana hibah yang diperoleh KONI Bireuen dari APBK 2020 dari Pemerintah Kabupaten Bireuen hanya sebesar Rp 800 juta.

Dana sebesar itu disalurkan untuk bantuan kepada Pengcab serta pembinaan SDM, berupa bantuan untuk pembinaan dan musyawarah cabang olahraga yang telah digelar.

Disamping itu bantuan peralatan latihan cabang olahraga, bantuan pengiriman atlet dan pelatih serta wasit saat mengikuti event kejuaran daerah dan nasional.

“Lalu bantuan untuk atlet dan pelatih binaan KONI Bireuen serta bantuan untuk tim monitoring di KONI dan evaluasi cabang olah raga di Bireuen,” katanya.

Dana itu juga di gunakan untuk penyewaan kantor KONI, belanja pegawai, serta honor pengurus Harian KONI, honor untuk staf di Sekretariat KONI Bireuen juga belanja barang dan jasa disamping belanja ATK.

Dana itu juga mengalir dan dimanfaatkan sejumlah item lainnya, baik penggandan, belanja surat kabar dan majalah, belanja listrik, biaya makan dan minum di sekretariat KONI, biaya rapat serta saat rapat kerja KONI Bireuen, termasuk belanja perangkat komputer dan lainnya.

Dalam rapat kerja KONI Bireuen itu ikut disampaikannya keluhan pelatih dan Pengcab terhadap kelangsungan masa depan atlet Bireuen, disamping sejumlah keluhan lainnya dari sejumlah pelatih yang perlu disikapi KONI setempat. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »