-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Potret Infrastruktur di Kabupaten Mamuju, Pasien Hanya Bisa Ditandu Selama 8 Jam Perjalanan

By On Kamis, September 17, 2020


MAMUJU, KabarViral79.Com – Beberapa warga Desa Makkaliki, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), harus menandu Mariana (42) sejauh 8 kilometer demi mendapatkan pengobatan.

Mariana diketahui sudah dua hari tidak bisa makan dan minum, karena ada sebuah tulang yang tersangkut di tenggorokannya.

Daniel, keponakan Mariana mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa hari yang lalu. Saat melihat kondisi tantenya yang kian melemah, dia bersama beberapa sanak keluarga dan warga berinisiatif membawanya ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Sebenarnya, ada Pustu di desa, tetapi, yang bertugas di sana sedang tidak berada di tempat. Tante saya juga sempat menerima infus di Pustu, tapi karena kondisinya semakin melemah, makanya harus segera dibawa ke Puskesmas,” ucap Daniel, Rabu, 16 September 2020.

Daniel mengungkapkan, saat ingin ke Puskesmas, tantenya harus ditandu menggunakan beberapa batang bambu dan sarung, karena akses jalan penghubung ke desanya tidak bisa dilalui kendaraan.

Daniel bersama sanak keluarga harus menelusuri jalan setapak yang menjadi satu-satunya akses penghubung ke desa tempat ia tinggal. Saat musim hujan, kondisi jalan yang mendaki dan terjal itu menjadi licin. Jika pun dalam kondisi kering, jalan itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Jam 9 pagi kami mulai menandu dengan tujuan ke Puskesmas Kalumpang," ujar Daniel.

Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba mengubah arah tujuannya, yang awalnya ke Puskesmas Kalumpuang menjadi ke Pusksemas Karakataun. Hal itu mereka lakukan setelah memperhitungkan dan melihat kondisi jalan yang akan mereka lalui jika tetap menuju tujuan awal mereka.

“Karena kondisi jalan ke Kalumpang agak sulit dan masih cukup jauh, akhirnya kami ke Puskemas Karakataun yang sedikit lebih dekat,” jelasnya.

Daniel bersama warga baru sampai ke Puskesmas Karakataun pada pukul 17.00 Wita, setelah menempuh perjalanan selama 8 jam.

Namun mirisnya, saat sampai di Puskesmas, mereka kembali mendapatkan masalah, sebab fasilitas kesehatan (faskes) yang tertera di kartu BPJS pasien bukanlah di Puskesmas Karakataun melainkan Puskesmas Kalumpang, mereka pun kesulitan untuk mendapatkan pelayanan.

“Faskes warga Makkaliki itu harus di Puskesmas Kalumpang. Karena tidak ada biaya untuk pengobatan jika tanpa BPJS, akhirnya kami memilih pengobatan tradisional,” urai Daniel.

Secara kebetulan, di Desa Karakataun menurut Daniel, ada seorang warga yang memiliki karunia mampu menyembuhkan dengan pengobatan tradisional. Syukur, setelah menjalani pengobatan tradisional, tulang yang tersangkut di tenggorokan tantenya bisa dikeluarkan.

“Saat ini tente saya sudah bisa minum dan sementara menjalani perawatan,” ungkapnya.

Daniel berharap, ke depannya pemerintah akan memberi perhatian lebih pada daerahnya, utamanya dalam hal pembangunan infrastruktur dan layanan kesehatan. Karena, mereka juga berhak untuk merasakan pembangunan dan layanan yang layak, sama dengan daerah lainnya di Mamuju.

“Sebagai warga, saya sangat prihatin dengan kondisi daerah saya dan apa yang harus mereka hadapi ketika sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan medis,” tutup Daniel. (Shir)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »