BIREUEN, KabarViral79.Com – Lima nelayan asal Kabupaten Bireuen yang sempat ditahan di penjara Andaman, India, selama satu tahun akibat melanggar batas wilayah, kini mereka telah bebas dan kembali ke kampungan halamannya.
Kelima nelayan tersebut, diantaranya Mustafa Abdullah warga Jeunieb, Ilyas Ishak dari Jeumpa, Kahar Ali, Abdurrahman dan Zahru Zakaria dari Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen.
Mereka sempat ditahan di India selama satu tahun, dan terakhir bebas bulan lalu setelah adanya upaya bantuan dari dubes, Pemerintah Aceh serta pihak lainnya.
Baca juga: Menteri Agama RI Lakukan Kunker ke Bireuen
Kelima nelayan tersebut diterima oleh Bupati Bireuen, H. Muzakkar A Gani, Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar serta Kadis Sosial Mulyadi didampingi Stafnya di Pendopo setempat, Selasa, 15 Desember 2020.
Dalam pertemuan itu, mereka menceritakan kronlogis kejadian penangkapan mereka di perairan India pada 25 Desember 2019 lalu bersama 19 rekannya satu kapal ikan milik perusahaan di Banda Aceh.
Abdurrahman, salah seorang dari lima nelayan tersebut mengatakan, selama di dalam penjara Andaman, India, mereka ada 19 orang dan tidak pernah dipukul.
Namun kendala yang sangat pahit selama di sana, mereka terpaksa harus mandi dan minum air hujan, namun bila tidak ada hujan, maka mereka terpaksa tidak mandi sama sekali.
“Tapi kalau makanan, kami tetap diperhatikan. Pagi harinya kami diantar roti tawar. Sementara sore harinya baru dikasih nasi. Tapi nasinya jauh berbeda dengan di tempat kita di sini. Rasanya tidak cocok dengan lidah kita orang Aceh,” katanya sambil tertawa mengenang kejadian itu.
“Selama di penjara, kami selalu ingat kondisi keluarga di Aceh, apalagi kami memiliki tanggung jawab terhadap anak-anak yang masih sekolah,” ucapnya.
Baca juga: Gerakan Literasi Sekolah, Siswa SMPN 1 Bireuen Turun ke Industri Batu Bata di Juli
“Kalau untuk komunikasi dengan keluarga di Aceh, kami berteman dengan sesama tahanan, terutama orang Burma (Myanmar-red), sebab wajah dan postur mereka hampir mirip dengan kita (Aceh-red). Dari merekalah kami ikut meminjam Handpone untuk menghubungi keluarga,” sebut Tahar Ali.
Sementara itu, Bupati Bireuen, H. Muzakkar A Gani mengatakan, kejadian tersebut menjadikan pelajaran berharga ke depan agar tetap hati-hati saat mencari rezeki sebagai nelayan.
“Hari ini, semuanya sudah bebas dan bisa kembali kepada keluarga, dan kita berharap apa yang kita bantu hari ini dapat dipergunakan bagi keluarga masing-masing,” harap Muzakkar A Gani.
Di kesempatan itu, Bupati Bireuen ikut menyerahkan bantuan dari Dinas Sosial setempat, berupa bantuan sandang dan pangan, termasuk bantuan dana untuk lima nelayan tersebut. (Joniful)