-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Stop Upaya Provokasi dalam Kasus Penembakan di Cafe Cengkareng

By On Senin, Maret 01, 2021

Sempat beberapa hari lalu, masyarakat digemparkan dengan aksi penembakan 'cowboy' yang terjadi di sebuah Cafe di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis pagi, 25 Februari 2021.
Koordinator LAKSI, Azmi Hidzaqi. 

TANGERANG, KabarViral79.Com – Sempat beberapa hari lalu, masyarakat digemparkan dengan aksi penembakan 'cowboy' yang terjadi di sebuah Cafe di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis pagi, 25 Februari 2021.

Akibatnya, tiga orang tewas dalam aksi tersebut, yakni anggota TNI berinisial S, serta dua pegawai Cafe berinisial FSS dan M. Terakhir, H, mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit.

Tersangka pelaku penembahan diketahui merupakan oknum anggota Polisi Bripka CS. Namun sebelumnya, CS yang sempat beradu mulut dengan pegawai Cafe. Tak lama kemudian, pelaku (oknum polisi) mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Pihak Kepolisian pun telah menetapkan Bripka CS sebagai tersangka atas peristiwa penembakan di salah satu Cafe di Cengkareng, Jakarta Barat. Kepolisian juga akan menindak tegas tersangka sesuai peraturan hukum yang berlaku.

“Kepada pelaku, Sabtu pagi, 27 Februari 2021, telah dilakukan pemeriksaan secara maraton, baik olah TKP hingga keterangan beberapa saksi sehingga pihak Polisi mampu mengumpulkan dua alat bukti yang kemudian dapat diproses secara pidana,” ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran dalam konferensi persnya pada Kamis, 25 Februari 2021.

Namun dalam perjalanannya, berbagai opini pun dihembuskan agar Kapolres Jakbar 'dicopot' karena diduga melakukan kelalaian dan tindakan yang seakan-akan tak mampu mengawasi setiap anggotanya dalam segala aktivitas.

Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) melalui Koordinatornya, Azmi Hidzaqi menilai, opini tersebut terlalu berlebihan, dan sangat tendensius.

“Ini makin mempertegas bahwa ada muatan politis dibalik pernyataan Neta S. Pane. Herannya di tengah suasana duka keluarga korban yang masih terasa. Di sini kami tegaskan bahwa Kapolres dan jajarannya sudah memberikan ucapan bela sungkawa dan turut membantu keluarga korban, dan kami nilai sudah selayaknya,” kata Azmi melalui siaran persnya, Sabtu, 27 Februari 2021.

Selain itu, kata Azmi, selama ini Kapolres Jakarta Barat sudah cukup intens dalam memberikan pembinaan kepada anggota-anggotanya yang jumlahnya sangat banyak, mulai dari Polres hingga Polsek yang ada diseluruh wilayah Jakbar.

“Adapun dari tindakan nakal oknum Polsek Cengkareng itu merupakan tanggung jawabnya sendiri sebagai pribadi sehingga tidak dapat ditimpakan kesalahan ini  kepada institusinya, apalagi kepada pimpinannya,” urai Azmi. 

Menurutnya, biarkan Polisi bekerja secara obyektif dan efektif dalam mengadili tersangka yang melakukan tindakan penembakan tersebut.

“Kami yakin Polisi akan melakukan penegakan hukum yang berkeadilan sesuai dengan harapan masyarakat, dan kepada Indonesian Police Watch (IPW) sudah selayaknya memberikan kepercayaan penuh kepada Polres agar dapat menuntaskan kasus tersebut, bukan malah menyebar kebencian (haters), apalagi menjadi 'provokator' dengan memberikan pandangan-pandangan yang negatif,” tekannya. 

“Masalah Cafe yang buka sampai pukul 04.00 Wib, adalah otoritas dari Pemda serta Satpol PP setempat bukan dari kewenangan Polres Jakbar. Adapun pengusaha hiburan yang masih melakukan aktivitas di saat ini sudah diperingatkan, namun lagi-lagi selalu kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan razia,” tutupnya. (*/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »