Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani membuka pelatihan POP, yang digagas Lepenkapi, di Aula SKB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Kamis, 14 Oktober 2021. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Pendidikan anak usia dini adalah sistem pengajaran yang berfokus pada perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial anak.
Institusi PAUD juga harus menetapkan kurikulum yang dapat menggali potensi pada masing-masing anak serta lebih kepada pendidikan karakter, sebab pelajaran PAUD harus diberikan dalam suasana yang menyenangkan, dan dipaksakan membaca, tulis dan menghitung (culistung).
Hal itu dikatakan Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH, MSi saat membuka pelatihan dalam kegiatan Program Organisasi Penggerak (POP), yang digagas Lembaga Peningkatan Kapasitas Aparatur negara Indonesia (Lepenkapi), di Aula SKB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Kamis, 14 Oktober 2021.
Muzakkar A Gani mengatakan, dunia anak adalah dunia bermain. Pada anak usia dini, stimulasi dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang dan membentuk karakter anak.
“Kadang orang tua menuntut harus bisa ini dan itu. Namun menurut perkembangan belum sampai, tidak dipaksakan. Belum bisa membaca, tapi oleh orang tua dipaksakan harus bisa membaca. Ini tidak sesuai dengan perkembangan atau usianya,” harapnya.
Saat ini banyak masyarakat yang masih pro dan kontra terhadap baca, tulis dan menghitung (calistung) di PAUD dan TK, sejatinya harus memprioritaskan pendidikan karakter dan itu jauh lebih penting. Dibanding memaksa anak untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung.
Muzakkar A Gani menjelaskan, pelatihan ini menjadi terobosan bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) dalam konteks memperbaiki manajemen tata kelola pembelajaran dengan pola-pola terkini, terbaru, yang diterapkan oleh Kemendiknas yang digagas dengan sistem merdeka belajar (Literasi).
“Dengan termotivasi belajar, siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, konsep ini pasti ada hubungannya dengan daya saing mutu guru-guru. Guru yang bermutu, akan melahirkan anak didik yang bermutu,” sebut Bupati.
Sementara Pembina Lepenkapi, Dr. Dra. Cut Khairani, M.Si dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini diikuti peserta dari SD dan PAUD.
“Pelatihan ini akan dilakukan secara Blended Learning (campuran) daring (online) dan Luring (tatap muka) selama satu bulan daring dilakukan melalui learning Manajemen Sistem (LMS),” sebutnya.
Selanjutnya dilakukan penyerahan secara simbolis tablet sebagai alat pelatihan kepada Pimpinan Sekolah Dasar dan Alat Permainan Edukatif (APE) kepada guru PAUD sebagai alat pelatihan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bunda PAUD Bireuen, Hj Nurjanah Ali, SE, MM; Rektor Universitas Almuslim Peusangan, Dr. Marwan Hamid, MPd; Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Al Muttaqim, S.Pd.,M.Pd; Kabid Pembinaan PAUD Disdikbud, Abdullah SPd. (Joniful)