 |
| Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Muhammad Al Muttaqin, S.Pd, M.Pd saat membuka pelatihan Strategi Pengelola Kelas Kreatif Taman Kanak-kanak, di Aula Hotel Bireuen Jaya. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Guna mewujudkan pendidikan yang lebih baik, maka Guru Taman Kanak-Kanak atau TK dituntut lebih aktif dan kreatif selama dalam mengelola kelas.
Hal itu dikatakan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Muhammad Al Muttaqin, SPd, MPd saat membuka pelatihan Strategi Pengelola Kelas Kreatif Taman Kanak-Kanak Tahun 2022.
Menurut Muhammad Al Muttaqin, pembelajaran sebenarnya dapat terjadi di mana saja, tidak hanya terbelunggu di dalam ruang kelas, dan disinilah butuh kepekaan guru dalam melakukan terobosan selama proses belajar mengajar.
“Kita harus menyadari, pembelajaran dapat terjadi di lingkungan sekolah, bermain dengan objek-objek kongkrit. Bermain bagi tingkatan anak usia dini, merupakan dunianya, banyak sekali manfaat yang didapatkan dari kegiatan bermain, salah satunya adalah pengembangan kreativitas si anak selama proses tersebut,” katanya.
Dunia pendidikan tingkat TK merupakan pendidikan pengenalan belajar, baik dengan alat maupun tanpa alat dapat menunjang ktreativitas anak dalam menciptakan hal-hal yang baru.
Selain itu, baik di awal maupun di akhir pembelajaran, tidak mesti dengan lagu-lagu nasional saja, tapi ada nuansa lagu daerah, terutama daerah Aceh.
 |
| Sebanyak 60 orang Guru TK Negeri dan Swasta di Bireuen dibekali Pelatihan Strategi Pengelola Kelas Kreatif Taman Kanak-kanak, di Aula Hotel Bireuen Jaya. |
“Bagi seluruh peserta ini hendaknya mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan ini kepada tenaga kependidikan yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini di TK masing-masing,” harapnya.
Kabid Pembinaan GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Surya SPd, MPd mengatakan, kegiatan pelatihan ini akan digelar selama tiga hari mulai 15 hingga 17 Maret 2022, di Wisma Bireuen Jaya.
“Tujuan guna meningkatkan Strategi Pengelola Kelas Kreatif bagi guru Taman Kanak-Kanak dengan mengikutsertakan 60 orang guru. Seluruhnya merupakan guru taman Kanak-kanak dari Negeri dan Swata yang ada di Kabupaten Bireuen dan selama agenda ini, kita tetap menerapkan Prokes,” katanya.
Selama pelatihan, kami juga ikut menghadirkan dua pemateri atau narasumber khusus di antaranya, Tengku Hartati S.Pd, M.Pd serta Nurlaili S.Pd, M.Pd. Keduanya dari FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. (Joniful)