JAKARTA, KabarViral79.Com – Setelah menjabat sebagai Ketua KTT G20 mendatang, Indonesia memulai rangkaian pertemuan Health Working Group (HWG) yang diadakan pada 28-30 Maret 2022. 2022 di Yogyakarta, Indonesia
Kepresidenan G20 Indonesia berupaya menyelaraskan prosedur perjalanan yang aman secara global, terutama pengakuan sertifikat vaksinasi Covid-19, dalam menghadapi pandemi dahsyat yang melanda negara-negara di seluruh dunia.
Pertemuan HWG bertujuan untuk mendorong dialog di bidang kesehatan di antara negara-negara peserta dan untuk menyinkronkan Protokol Kesehatan global.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 70 delegasi asing dan 50 delegasi lokal. Delegasi yang berpartisipasi secara langsung antara lain dari Australia, Argentina, Inggris dan India, serta dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Peserta virtual termasuk Kanada, Prancis, dan lainnya, serta organisasi internasional seperti Bank Dunia.
“Kita perlu sinkronisasi Protokol Kesehatan secara global untuk membuat perjalanan internasional lebih aman dan pasti mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi,” kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Pembatasan dalam Protokol Kesehatan berbeda di setiap negara, dengan beberapa di antaranya lebih ketat daripada yang lain. Sebagai contoh, Amerika Serikat di wilayah Amerika mewajibkan para pelancong untuk memberikan paspor vaksinasi dan bukti swab. Sementara beberapa negara Amerika Latin masih perlu karantina dan yang lain hanya perlu menunjukkan paspor vaksinasi mereka.
Dengan persyaratan berbeda dalam Protokol Kesehatan, pertemuan HWG mengumumkan dimulainya standarisasi sertifikat vaksin digital melawan Covid-19 melalui universal verifier yang disiapkan sesuai standar WHO.
Sistem ini berbasis web dan dapat digunakan di perangkat apa pun, dan tidak memerlukan perubahan apa pun pada sistem atau kode QR yang digunakan.
Setiap negara memiliki fleksibilitas untuk menerapkan Protokol Kesehatan yang diperlukan dengan prosedur yang jelas dan universal, yang memperkuat arsitektur kesehatan global dan memfasilitasi perjalanan antar negara.
Sinkronisasi Protokol Kesehatan diperlukan untuk mendukung interkonektivitas informasi terkait kesehatan. Proses ini diharapkan dimulai dari negara-negara anggota G20 dan menyebar ke negara-negara lain.
Pada pertemuan kedua HWG, yang akan diadakan di Lombok pada bulan Juni, dana kesehatan global akan dibahas jika terjadi pandemi di masa depan. Untuk pertemuan terakhir dalam seri HWG, yang akan diadakan di Bali pada bulan November, akan dibahas penelitian medis global.
Sumber: PRNewswire