-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Indikasi Gejala Klinis PMK Sapi di Bireuen Capai 256 Ekor

By On Rabu, Mei 18, 2022

Sapi saat dijual di pasar hewan Bireuen sebelum terjadinya gejala PMK. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Sejauh ini, jumlah sapi yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan gejala klinis di 13 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bireuen, Aceh, sudah mencapai 256 ekor. 

Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bireuen, Safrizal SP, Rabu, 18 Mei 2022.

Menurut Safrizal, meski demikian belum tentu kalau 256 sapi di Bireuen itu positif PMK, sebab pihaknya harus menunggu hasil uji laboratorium yang telah dikirim ke Banda Aceh. 

“Data 256 ekor sapi yang terindikasi PMK itu berdasarkan laporan hingga Senin, 16 Mei 2022 kemarin, sedangkan 28 ekor dinyatakan telah sembuh,” terangnya. 

Diakui Safrizal, dilihat dari data laporan sapi terindikasi PMK per Kecamatan meliputi Kecamatan Simpang Mamplam 16 ekor, Jeunieb 163 ekor, Jeumpa 4 ekor, Kuala  hanya 1 ekor, Kota Juang 2 ekor.

Lalu Kecamatan Juli 5 ekor, Peusangan Selatan 25 ekor, Peusangan 4 ekor, Kecamatan Jangka 4 ekor, Peusangan Siblah Krueng 19 ekor, Kutablang 3 ekor, Makmur 7 ekor dan Kecamatan Gandapura 3 ekor. 

“Kalau empat kecamatan lainnya, baik Kecamatan Samalanga, Pandrah, Peulimbang dan Kecamatan Peudada tidak ada laporan kalau ternak sapinya yang ikut tertular gejala PMK tersebut,” ungkapnya. 

Disinggung terhadap upaya pengobatan, Safrizal menjelaskan, hingga sejauh ini Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Bireuen masih terkendala ketersediaan obat-obatan untuk menanggulanginya. 

Selain belum ditemukan obatnya, upaya pencegahan virus PMK maka tetap harus dilakukan vaksinasi. Bagi ternak sapi yang bergejala ke arah itu, maka diberikan vitamin dan antibiotik sebagai langkah awal antisipasinya. 

“Kendala lainnya adalah masih minimnya tenaga kesehatan hewan di Bireuen dan ini juga menjadi faktor lambannya penanganan terhadap ternak yang terdampak penyakit tersebut,” ungkapnya. 

Kalau langkah lain, sambung Safrizal, penanganan wabah PMK di Kabupaten Bireuen pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ikut bekerja sama dengan TNI dan Polri.

Bahkan kemarin, tambah Safrizal, pihaknya langsung melakukan pertemuan di Polres Bireuen. Pada intinya TNI dan Polri siap memberikan dukungan untuk percepatan penanganan terhadap PMK ini. 

“Guna mengantispasi hal ini, kita dari dinas akan terus melakukan upaya, mendeteksi hewan ternak yang mengalami gejala PMK di Bireuen,” sebutnya. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »