LEBAK, KabarViral79.Com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kujang Jaya 1, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten nyaris roboh.
Bangunan SD Inpres tersebut saat ini masih digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) walaupun kondisinya sangat memprihatikan.
Kepala Sekolah SDN 1 Kujang Jaya, Nana Sumarna kepada wartawan menuturkan, bangunan sekolah tersebut pernah dibangun sekitar tahun 1982.
"Gedung sekolah kami ini dibangun kira-kira tahun 1982 semasa masih program SD Inpres jaman Presiden Suharto. Mungkin pernah ada renovasi pengecatannya doang," ujar Nana Sumarna, Jum'at, 21 Oktober 2022.
Nana mengatakan, dilihat dari kontur bangunan itu temboknya bukan campuran semen sama pasir. Sebeb kelihatan dari bata merahnya saja tidak senyawa sama temboknya. Maka sangat mudah mengelupas.
"Ruang kelas saat ini yang sudah tidak bisa digunakan, yaitu ruang kelas 3, karena atasan pelaponnya sangat menghawatirkan robah. Makanya murid kelas 3 terpaksa kami sarangkan belajar di luar ruangan," ujarnya.
Sebenarnya semua kelas juga sudah mengkhawatirkan. Tapi, dibandingkan dengan ruang kelas 3 itu lebih parah. Apalagi kalau hujan turun pasti ruangan penuh air hujan,mangkanya kami berinisiatif untuk belajar di luar ruangan saja.
"Harapan saya, semoga yang berkompenten sesegera mungkin ada tindakan untuk merenovasinya. Apalagi sekarang pemusim hujan kami sangat was-was sekali, takut ada korban di antara murid-murid kami," ujar Nana.
"Saya juga berharap kepada Bapak Kepala Dinas Pendidikan, Bapak Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak sesegera mungkin ada tindakan merenovasinya," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Desa Kujang Jaya, Fiky kepada wartawan mengatakan, terkait SDN 1 Kujang Jaya seharusnya menjadi SD pencontohan buat SD-SD yang lainya, tetapi malah sebaliknya SDN 1 malah sangat memprihatinkan.
Fiky mengatakan, berdasarkan keterangan, SD tersebut dibangun sejak tahun 1982-an. Maka wajar kalau sekarang kondisinya sudah lapuk.
"Mungkin ketersediaan bahan material saat itu sangat susah sekali. Sebab dilihat dari kelupasan temboknya itu bukan campuran semen sama pasir. Jadi wajar saja keadaannya sekarang sangat mengkhawatirkan," terangnya.
"Harapan saya sebagai Kepala Desa, sekolah tersebut harus segera direnovasi. Sebab saya melihatnya saja miris sekali. Khawatir roboh saat anak-anak sedang belajar," katanya.
"Saya berharap pihak Dinas Pendidikan, Dinas PUPR Kabupaten Lebak agar sesegera mungkin ada tindakan," pungkasnya. (Cup)