TANGERANG, KabarViral79.Com - Ketua Forum Bela Negara Republik Indonesia (FBN-RI) Provinsi Banten H.Rebo Muhidin SH, mengajak seluruh masyarakat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman.
“Saat ini ancaman dan
tantangan negara antara lain narkotika, kemiskinan, radikalime dan terorisme.
Bahkan kekerasan dan pornografi juga makin marak dan memprihatinkan. Jadi
banyak tugas yang harus kita lakukan untuk menjaga NKRI dari berbagai ancaman
tersebut,” ungkap H.Rebo Muhidin kepada para awak media, Senin (19/12/2022).
Ketua Forum Bela Negara
Republik Indonesia (FBN-RI) Provinsi Banten H.Rebo Muhidin SH, menyebut ancaman
radikalisme dan terorime saat ini juga semakin tampak dengan semakin
berkembangnya teknologi digital yang menjadikan batas fisik domestik dan
internasional kian dekat.
Belum lagi, lanjut dia,
keberadaan media sosial yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung
terhadap penyebaran ideologi radikal, pornografi, perdagangan narkoba,
organized crime dan sebagainya yang dapat melunturkan ketahanan Nasional.
Maka dari itu, kata
H.Rebo, pemerintah bersama-sama dengan masyarakat harus membangun benteng yang
kokoh agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Menurutnya, seluruh
warga negara harus memiliki semangat, kesadaran dan kemampuan bela negara.
Masyarakat, lanjutnya,
harus mempunyai daya tangkal dan ketangguhan dalam menghadapi situasi global
yang semakin berkembang pesat dan kompleks di segala bidang.
Bela negara, tambah
H.Rebo, merupakan sikap, perilaku, dan tindakan warga negara.
Baik secara perorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan keutuhan wilayah, serta keselamatan
bangsa dan negara.
“Dasar bela negara itu
sendiri adalah cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada
pancasila sebagai ideologi negara, dan rela berkorban untuk bangsa dan negara,”
imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut,
H.Rebo juga juga mengajak masyarakat memaknai Hari Bela Negara dengan bekerja nyata,
mandiri, dan berkarakter.
“Indonesia dihadapkan pada
kompetisi global sehingga SDM yang dimiliki pun dituntut untuk lebih unggul,
produktif, inovatif, dan berdaya saing agar mampu memenangkan persaingan,”
pungkasnya.