-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

RSCM Persulit Rawat Inap, Keluarga Alvin Lim: Ada Intelijen Bermain Agar Alvin Lim Mati Tanpa Perawatan Medis

By On Sabtu, Maret 25, 2023


JAKARTA, KabarViral79.Com – Pengacara Alvin Lim yang disebut Dahlan Iskan sebagai Pengacara paling berani menghajar oknum Kepolisian dan Kejaksaan berhasil menunjukkan kebenaran dari perjuangannya. 

Selain berhasil membuat Kepolisian dan pemerintah gerah dengan lepasnya Hendri Surya yang kasus dan modus korup lepasnya Henri Surya di bongkar oleh Alvin Lim.

Kembali, Tim Lawyer LQ Indonesia Lawfirm berhasil membongkar keberadaan Natalia Rusli dan memberikan info bak detective, letak Natalia Rusli yang kabarnya DPO dan tidak dapat ditemukan Polres Jakarta Barat, melalui foto Natalia Rusli beserta lokasi dan dengan siapa. Sehingga membuat Natalia Rusli gerah dan akhirnya pada Selasa, 22 Maret 2023, ditangkap Polres Jakarta Barat. 

Natalia Rusli adalah sosok di balik fitnah dan upaya kriminalisasi terhadap Alvin Lim agar ditutup mulutnya yang vokal dan berani. Walau di penjara Alvin Lim ingin memberi contoh sebagai warga negara yang baik dan taat hukum walau Ia tidak setuju vonis pengadilan.

“Dengan ikhlas, beliau jalankan masa tahanan. Walau sebelumnya pihak lawan menyebarkan isu Alvin Lim melarikan diri ke Singapore. Alvin Lim kestaria dan tidak takut di penjara. Matipun tidak takut,” ujar Advokat Bambang Hartono, SH, MH, Kadiv Humas LQ Indonesia Lawfirm melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Sabtu, 25 Maret 2023.

Baca juga: LQ Indonesia Lawfirm Minta Dit Tipideksus Mabes Polri Segera Sita Aset Pencucian Uang Koperasi Pracico yang Mengalir ke NR

Menurut Bambang, pihak musuh dan oknum Intelijen tidak berhenti walau Alvin Lim di penjara. Diam-diam melancarkan modus agar Alvin Lim mati perlahan di Lapas.

Hingga kini, kata Bambang, proses untuk mendapatkan rawat inap tidak juga diberikan oleh RSCM. Jumat ketemu Dokter bedah Vaskuler, Dr Tedja, disuruh segera operasi pasang selang. 

“Namun, dokter bedah tidak bisa memberikan rujukan rawat inap dan harus ketemu Dokter Pringgo ahli ginjal untuk rujukan. Senin, ketemu Dr Pringgo dan keluarlah rujukan rawat inap, dan diminta daftar untuk rawat inap. Kami datang ke admissions dan dibilang kamar di RSCM Kencana baik regular maupun VIP penuh semua,” jelas Advokat Bambang.

Lalu, kata Bambang, diberikan nomer antrian 11 pada Senin 20 Maret. Selasa dan Rabu, Phioruci (Istri Alvin Lim-red) berusaha menghubungi RSCM menanyakan availability kamar tidak di balas. Akhirnya, pada Kamis 23 Maret, Phioruci mendatangi RSCM dan diinfokan bagian administration bahwa belum ada satupun pasien rawat inap yang keluar selama 3 hari terakhir. Karena tidak percaya, Phioruci ke lantai 7 dan menanyakan ke perawat rawat inap, diketahui bahwa hari Kamis itu aja, ada 2-3 orang pasien baru masuk kamar. 

“Mengetahui dibohongi, Phioruci meminta agar ketemu dengan Manajer RSCM. Setelah berbicara, dicek kembali urutan Alvin Lim, dan diinformasikan hari Kamis 23 Maret nomer antrian malah jadi nomer 15. Manajer RSCM berjanji akan membereskan masalah itu, karena Kamis cuti bersama,” pungkas Bambang.

Namun anehnya, kata Bambang, pada Jumat, 24 Maret 2023, Lapas dihubungi RSCM dan diminta kembali mengulangi proses rujukan dan kembali menemui konsul Dr Tedja, dan menemui dokter lainnya, dokter paru, dokter anesthesia.

“Padahal ketemu dokter Tedja sudah sampai 3x dan setiap ketemu selalu sama wajib segera pasang selang dialysis. Setiap ketemu bayar Rp.700 ribu, ini disuruh ketemu lagi. Baru ambil antrian rawat inap baru. Jelas ini dipersulit,” ujar Advokat Bambang.

“Logikanya dimana, Senin nomer antrian 11, Kamis jadi nomer antrian 15? Dimana-mana antrian selalu menurun dengan berjalannya waktu, bukan nambah. Jika nambah maka Minggu dengan antrian No.20 dan bulan depan antrian No.50, maka seumur hidup juga tidak akan dapat kamar rawat inap,” keluh Bambang.

Baca juga: Gugatan PT BAM Terhadap KPB Trading Pte Ltd Singapura dan PT KPBN Resmi Dicabut di PN Jakarta Pusat

Phioruci, istri Alvin Lim mengatakan, Alvin Lim mengalami gagal ginjal kronis stadium 5, gagal jantung, dan paru-paru berisi air. Sesak nafas, setiap hari muntah-muntah, dan terakhir ini sering kehilangan kesadaran dan pingsan, serta kaki kram tidak bisa digerakkan.

“Dokter perintahkan untuk cuci darah, Hemodialysis. Lapas sudah jalankan tugasnya dan membawa Alvin Lim ke RSCM berulang kali. Namun, RSCM ini mempersulit dalam Alvin Lim memperoleh rawat inap karena untuk cuci darah harus dipasang selang ke jantung agar darah bisa dicuci ke mesin. Sudah harus cuci darah seminggu 2-3 kali,” ujar Phioruci.

Putri Alvin Lim, Kate Victoria Lim menambahkan, RSCM Kencana dengan tarif Rp.2.250.000 Kamar VIP, Super VIP dan President Suit, semua penuh. 

“Tidak masuk akal. Info yang kami peroleh dari Pak Takala, ada orang Intel suruhan Jamintel, agar Alvin Lim dipersulit. Tujuan misinya agar ayah saya mati di penjara karena penyakit. Saya sebagai anaknya tidak rela perjuangan ayah saya bagi negara ini dibalas dengan pembunugan ayah saya dan pelanggaran HAM berat,” ujar Kate.

Kate menegaskan, Pemerintah harus memeriksa Jamintel dan minta keterangan Pak Takala yang katanya mendapatkan informasi dari Kepala RSCM ada perintah Kejaksaan untuk persulit Alvin Lim.

“Usut tuntas hal ini, Pemerintah tidak boleh jadi agen membunuh Advokat yang notabene adalah aparat penegak hukum. Parahnya, Kejaksaan terus menekan Mabes Polri, yang terus menganggu pikiran Ayah Saya dengan paksaan pemeriksaan BAP terhadap 185 Laporan Polisi. Padahal penyidik tahu Alvin Lim sakit kritis,” pungkasnya.

“Saya tegaskan dalam hal ini Mabes dan Kejaksaan menjadi alat untuk membunuh dan menyiksa Advokat yang dalam kondisi kritis. Sangat kejam, memalukan dan menjijikan. Tidak mampu melawan ayah saya ‘one to one’, main keroyokan, mengunakan alat negara untuk membunuh ayah saya. Saya tidak rela, saya akan melawan. Silahkan penjarakan saya. Saya rela ikut mati demi ayah saya,” sambung Kate.

Ia juga meminta agar Lapas memikirkan kesehatan Alvin Lim. LQ Indonesia Lawfirm akan menggugat pemerintah atas pelanggaran HAM jika Alvin Lim tidak diberikan akses kesehatan. 

“Jika RSCM mempersulit, seharusnya Lapas berikan ijin untuk rawat di RS Swasta, segera karena racun dalam tubuh ayah saya sudah menyerang otak. Ayah saya kesulitan berpikir dan berkonsentrasi kreatininnya sudah di atas 10, normal di bawah 1. Fungsi ginjal juga sudah turun lagi dari 7 persen ke 5 persen. Warna kulit muka ayah saya sudah berubah karena racun. Ini kondisi gawat darurat, perlu Rumah Sakit. Kalau nunggu mati, nanti bukan Rumah Sakit lagi tapi Kuburan. Jika tidak ada tindakan konkret, saya, Tim LQ, dan Ormas akan unjuk rasa ke RSCM agar masyarakat tahu, bobroknya RSCM bisa dikontrol oknum Kejaksaan untuk membunuh orang,” tegas Kate Victoria Lim. (*/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »