![]() |
Bupati Bireuen, H. Mukhlis saat membuka Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Bireuen Tahun 2025-2029, di Ballroom Hotel Fajar Bireuen, Selasa, 22 April 2025. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Agenda hari ini adalah menjaring saran dan masukan dari semua stakeholder agar perencanaan pembangunan Kabupaten Bireuen Tahun 2025-2029 dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Hal itu dikatakan Bupati Bireuen, H. Mukhlis ST saat membuka Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Bireuen Tahun 2025-2029, di Aula Hotel Fajar Bireuen, Selasa, 22 April 2025.
Menurut Muhklis, forum ini juga merupakan media pembentukan komitmen seluruh stakeholder di Kabupaten Bireuen dalam mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2025-2029 yang selaras dengan rencana pembangunan jangka panjang Kabupaten Bireuen.
“Penyusunan RPJMD ini harus diselesaikan dalam waktu enam bulan setelah pelantikan Kepala Daerah. Untuk, itu perlu keseriusan dari kita semua agar dokumen perencanaan ini dapat selesai tepat waktu,” sebutnya.
Pembangunan jangka menengah tahun 2025-2029 sesuai dengan visi RPJMD Kabupaten Bireuen, yaitu Bireuen Makmur, Cerdas, Damai dan Islami menitikberatkan pada peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan daya saing daerah.
Lalu pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang berintegritas, akuntabel dan inovatif serta penguatan syariat Islam dan pelestarian adat dan budaya dengan mendukung terhadap pencapaian target pembangunan nasional sesuai karakteristik Kabupaten Bireuen.
“Saat ini, dinamika pembangunan daerah yang terus berubah memaksa kita untuk lebih kreatif dalam melahirkan gagasan yang inovatif,” katanya.
Di samping itu, permasalahan yang menjadi salah satu isu saat ini adalah berakhirnya pendanaan DOKA mulai tahun 2028, dan ini harus sama-sama dicermati dalam proses penyusunan perencanaan lima tahun ke depan.
Kepada SKPK teknis agar memaksimalkan pengusulan DOKA maupun sumber-sumber pendanaan lainnya dengan melakukan komunikasi dan koordinasi secara intens dengan Pemerintah Aceh dan Kementerian/Lembaga terkait.
“Jadi, perlu peningkatan kemandirian daerah dalam pendanaan pembangunan, salah satunya melalui peningkatan PAD,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Bireuen, Bob Mizwar, SSTP., M.Si menyebutkan, agenda ini merupakan penyusunan RPJMD Kabupaten Bireuen 2025-2029 sebagai dokumen perencanaan komprehensif untuk perencanaan lima tahun.
Nantinya digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2025-2029.
Dijelaskan, pelaksanaan Forum Konsultasi Publik merupakan rangkaian tahapan yang dilaksanakan dalam penyusunan perencanaan pembangunan jangka menengah sebelum perumusan rancangan RPJMD.
Kegiatan ini menyepakati beberapa hal menyangkut kesesuaian data dan fakta di lapangan, permasalahan dan isu strategis daerah, serta harapan, saran, dan masukan sesuai kebutuhan masyarakat sekaligus upaya untuk mewujudkan visi, tujuan, serta sasaran Ranwat.
“Agenda utama adalah pemaparan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Bireuen dilanjutkan dengan sesi diskusi dan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Forum Konsultasi Publik oleh Kepala Bappeda Kabupaten Bireuen dan undangan yang mewakili masing-masing unsur yang nanti akan ditunjuk,” ucap Bob Mizwar. (Joniful Bahri)