Banten, KabarViral79.Com - GUBERNUR Banten Andra Soni menilai kehidupan warga Baduy memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Terutama dalam hal menjaga adat istiadat, budaya dan kelestarian alam.
“Menginspirasi dalam menjaga kelestarian alam dan berpegang teguh pada adat,” kata Andra Soni usai menyambut kedatangan warga Baduy untuk melakukan Seba Baduy Tahun 2025 di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl. K.H. Brigjen Syam’un No. 5 Kota Serang, Sabtu (3/5/2025).
Sejak Sabtu pagi sebanyak 1.769 warga Baduy berdatangan ke Ibukota Provinsi Banten, Kota Serang, untuk melaksanakan ritual Seba Baduy Tahun 2025 kepada Gubernur Banten, Andra Soni. Mereka berasal dari tiga kampung tangtu, yaitu Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Serta berasal dari lima kampung Panampi.
Kedatangan warga Baduy diantar oleh Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah. Dan, Sabtu sore sekitar pukul 14.00 WIB, kedatangan Warga Baduy disambut Gubernur Banten Andra Soni sebagai Bapak Gede.
Selanjutnya, Andra Soni mengantarkan Warga Baduy ke tempat istirahat sambil menunggu ritual puncak Seba Baduy 2025 di Gedung Negara Provinsi Banten sekitar pukul 19.00.
Andra Soni mengatakan, warga Baduy sangat menginspirasi semua masyarakat. Terutama dalam menjaga adat istiadat, budaya dan menjaga kelestarian alam. Selain itu, Andra Soni menilai, warga Baduy adalah orang-orang yang disiplin. Salah satunya, sangat menghargai ketika ada salah seorang yang sedang berbicara. “Ketika ada yang sedang berbicara, tidak ada satu pun warga Baduy yang mengeluarkan suara,” tandasnya.
Gubernur Banten Andra Soni sebagai Bapak Gede menerima Seba Gede Masyarakat Baduy. Penerimaan itu ditandai dengan diterimanya Laksa yang diserahkan oleh Jaro Tanggungan Keduabelas, Saidi Putera.
Laksa diserahkan setelah Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra menyampaikan ucapan tatabean (persembahan) kepada Bapak Gede pada ritual inti Seba yakni Purwa atau Panabean sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
“Saya sebagai Bapak Gede menerima Seba Gede masyarakat Baduy tahun ini. Semoga masyarakat Baduy semakin sejahtera, alamnya subur, makmur dan gemah, ripah,” kata Andra Soni.
Pada momen Seba Gede itu, Jaro Pemerintah Oom juga menyampaikan amanat Puun kepada Pemprov Banten, utamanya berkenaan dengan kelestarian alam yang harus terus dijaga. Gunung-gunung yang tidak boleh dirusak serta sungai-sungai yang tidak boleh dikotori.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman mengatakan, kegiatan Seba Baduy tersebut merupakan ritual kepatuhan kepada penguasa dan wujud syukur atas hasil bumi yang melimpah dari masyarakat Baduy yang dengan kerendahan hati menghantarkan hasil panen dan kerajinan tangan sebagai bentuk terima kasih atas perlindungan dan kedamaian yang mereka rasakan.
“Seba Baduy juga merupakan satu ritual tahunan yang sudah turun-temurun dari zaman dulu untuk membuktikan pengabdian masyarakat kepada pemerintahnya dan tentunya menjaga alam. Sikap rendah hati gotong royong dan harmonis dengan sesama yang mereka tunjukkan, patut menjadi teladan bagi kita semua,” kata Lukman.
Sebagai informasi, Seba Baduy Tahun 2025 dilaksanakan warga Baduy sejak 2 Mei 2025. Mereka melaksanakan Seba diawali kepada Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiqi Jayabaya pada Jumat malam (2/5/2025). Kemudian tanggal Sabtu pagi (3/5/2025) mereka menuju Kota Serang untuk melaksanakan Seba kepada Gubernur Banten, Andra Soni pada Sabtu malam (3/5/2025).
Dalam melaksanakan Seba, warga Baduy sebagian menggunakan kendaraan dan sebagian berjalan kaki. Sedangkan Baduy Dalam semua menuju tempat Seba dengan berjalan kaki. Jarak tempuh yang dilalui sekitar 83 km.
Sepanjang 50 km dari Desa Kanekes sampai dengan Ibukota Kabupaten Lebak, Rangkasbitung dan sepanjang 33 km dari Rangkasbitung ke Kota Serang. Sementara pakaian adat yang digunakan Baduy Luar berwarna hitam, dan Baduy Dalam berwarna putih. (Adv)