![]() |
Penyanyi legendaris Aceh, Rafly Kande tampil di panggung utama dalam penutupan rangkaian peringatan HUT ke-26 Kabupaten Bireuen, Sabtu, 11 Oktober 2025. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Suasana malam di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu, Sabtu malam, 11 Oktober 2025, berubah meriah ketika penyanyi legendaris Aceh, Rafly Kande, naik ke atas panggung utama dalam penutupan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Bireuen.
Dengan ciri khas suara lembut berpadu lantunan syair penuh makna, Rafly langsung memikat ribuan penonton yang sejak sore telah memadati arena RTH.
Lagu-lagu andalan seperti Hasan ngon Husen, Sepadang Lembu Tua, hingga Seukee 300 dibawakannya dengan penuh penghayatan.
Penonton pun ikut bersenandung, mengiringi setiap bait yang keluar dari suara khas musisi kelahiran Samadua, Aceh Selatan, itu.
Sorak sorai penonton makin menggema ketika Rafly berinteraksi langsung dengan warga.
![]() |
Penutupan rangkaian peringatan HUT ke-26 Kabupaten Bireuen, Sabtu, 11 Oktober 2025. |
Ia tidak sekadar menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral bagi generasi muda Aceh.
“Jauhi narkoba dan fokuslah pada hal-hal positif. Aceh butuh generasi yang kuat dan berakhlak untuk membangun daerah,” pesan Rafly dari atas panggung, disambut tepuk tangan meriah penonton.
Tak berhenti di situ, penyanyi yang juga pernah duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu turut menyampaikan pesan khusus kepada Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, agar terbuka terhadap masukan masyarakat.
“Kritik dari masyarakat itu penting. Jangan takut dengan kritik, karena dari sanalah muncul perbaikan dan kemajuan,” ujarnya dengan nada menyejukkan.
Rafly juga berharap, potensi besar yang dimiliki Bireuen, baik sumber daya alam maupun manusia dapat dikelola secara bijak untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Bireuen ini punya potensi luar biasa. Jika dikelola dengan hati dan niat baik, Insya Allah rakyat akan makmur,” tutupnya.
Penampilan Rafly menjadi penutup manis dari rangkaian acara HUT ke-26 Bireuen yang selama sepekan terakhir dipenuhi berbagai kegiatan budaya, hiburan rakyat, dan pameran potensi daerah.
Malam itu, langit Bireuen seakan ikut bersenandung bersama musik Aceh yang menggema di jantung Kota Juang Bireuen. (Joniful Bahri)