JAKARTA, KabarViral79.Com – Politisi Muda dan Anggota Legislatif terpilih Partai Golkar, Dyah Roro Esti Widya Putri menilai, bahwa kepempinan Ketua Umum Airlangga Hartarto telah membawa perubahan positif di tubuh partai.
Selama 1,5 tahun memimpin, Airlangga dinilai berhasil membawa Golkar kembali stabil di tengah turbulensi politik dan sejumlah kasus yang menjerat sejumlah petinggi partai.
Di bawah Airlangga, Golkar dinilai memberi kesempatan politisi muda hadir ke permukaan. Semakin banyak politisi muda yang duduk di parlemen.
"Pak Airlangga itu kami nilai luar biasa, memiliki jaringan di sektor industri, rekam jejak juga bersih," ujar Esti dalam Siaran Pers, Selasa, 27 Agustus 2019. Hal itu disampaikan dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Ia menambahkan, Airlangga merupakan sosok membangkitkan partai Golkar. Di bawah Airlangga, Golkar bisa mendapat posisi kedua di Pileg 2019 meski ada turbulensi politik. Kaderisasi juga berjalan optimal, dengan semakin banyaknya peran generasi milenial juga berbagai metode kampanye sesuai perkembangan jaman. Menggunakan media sosial sangat masif.
"Anak-anak muda selama kepemimpinan Airlangga diberi kesempatan, di bawah 30 tahun ada tiga orang masuk di tingkat pusat, DPR RI. Kader milenial ini mulai timbul. Itu prestasi kepemimpinan pak Airlangga," ujar Esti.
Sebagai politisi muda, ia juga merasa dukungan partai sangat maksimal, ketika kampanye politik. Salah satunya dengan kampanye GOJO yang kemudian viral di media sosial, diviralkan melalui Facebook. Sehingga politisi muda lebih mudah dikenal publik.
"Di bawah Airlangga, partai ikut perkembangan dengan teknologi yang ada. Kontribusi pak Airlangga terhadap industri, dengan pendekatan industri 4.0 juga positif sekali," ujar Esti.
Generasi milenial, ditegaskan Esti memberi dukungan penuh kepada Airlangga, caranya dengan berkeliling daerah sambil berkolaborasi untuk menyelesaikan berbagai kendala yang ada di masyarakat.
Di tempat sama, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menambahkan, sosok tenang, dan santun dari Airlangga sangat punya peran membawa kestabilan di internal partai, seperti pernah dilakukan ketika Akbar Tanjung memimpin Golkar. Kalau pun ada kekurangan, sangat wajar karena kepemimpinan Airlangga baru satu tahun setengah. Tidak bisa digeneralisir.
"Kelihaian kesantunan Airlangga, kemudian terbukti membawa Golkar bisa konsolidasi, hingga stabil lagi," kata Karyono.
Karyono menilai, dari sisi rekam jejak, Airlangga memang lebih bersih hampir tidak ada sama sekali isu negatif baik korupsi maupun penyimpangan. Sosok juga kalem cenderung good looking sehingga dari sisi pendekatan dengan tokoh politik lebih mudah.
Sementara Bamsoet dinilai Karyono cenderung grasa grusu, meski ada sisi egaliter. Airlangga punya kans memperbaiki partai Golkar, kalau dikaitkan dengan tantangan menghadapi turbulensi politik, soal korupsi, maka diperlukan figur bersih dari korupsi.
Airlangga masih relatif bersih belum tersangkut korupsi. Sementara Bamsoet, pernah disebut terlibat di dalam kasus korupsi EKTP, seperti pernah disampaikan penyidik senior KPK Novel Baswedan yang pernah menyebut nama Bamsoet di sejumlah kasus seperti, pengadaan Simulator SIM. Juga pernah disebut oleh Nazarudin ketika menjabat sebagai Bendahara Golkar.
"Sehingga ini jadi rawan. Pertaruhan politik kontemporer sangat penting dari sisi imej citra, termasuk ini perlu diantisipasi. Jangan sampe imej Golkar tidak berubah. Airlangga lebih bersih. Tampaknya pak Jokowi lebih nyaman dengan pak Airlangga," ujar Karyono.
Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo berpendapat, modal politik Airlangga juga kuat karena sudah menjadi bagian dari koalisi pemerintahan.
Jika Munas digelar Desember, maka sudah pasti Airlangga akan lebih berkesempatan memimpin kembali Golkar. Istana juga selama ini tidak memberi dukungan ada percepatan Munas. Karena itu, ia memprediksi Istana memberi arah dukungan kepada Airlangga.
Ari menilai, ada intimitas politik antara Jokowi dan Airlangga, dengan melihat berbagai visual yang tersebar di media, terutama ketika Airlangga mendeklarasikan dukungan ke Jokowi dalam organisasi GOJO (Golkar Jokowi).
"Sampai hari munas di Desember lebih dominan. Ini jadi tanda dukungan ke Airlangga masih on the track. Apalagi ia lakukan konsolidasi kader DPD ketemu Pak Jokowi. Ini untuk menjaga eksistensi dengan pihak Istana. Kalau jadi Munas di Desember, maka peluang besar di Airlangga kembali memimpin Golkar," tegas Ari. (rls/red)