SERANG, KabarViral79.Com – Dikunjungi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang, Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cilayangguha menyampaikan keluh kesah keresahan yang dialami selama proyek jalan tol Serang - Panimbang berjalan.
“Waktu awal sejak datangnya alat-alat berat itu dulu, di sini kita untuk proses belajar mengajar sangat teranggu, dari suaranya, bangunan sekolah juga terdampak dari dampak getaran, lantai sekolah keramiknya pada copot dan genteng pada berjatuhan,” kata Kepsek SD Negeri Cilayangguha, Entin Suhartini, Sabtu, 21 Januari 2020.
Bukan hanya itu, kata Entin, dalam proses pengerjaannya pun, pihaknya pernah merasakan tidak adanya air di sekolah karena sumber air yang ada hanya 12 meter, sedangkan ketinggian tol 15 meter.
“Jadi sumber air mengalirnya je jalan tol. Jalan tol itu pinggirnya dibuat sepertoi sungai. Jadi air yang dari darat, dari penduduk, larinya ke sana, sehingga kami kekeringan,” ungkapnya.
Saat ini, kata Entin, setelah jalan tol tersebut telah terbentuk, pihaknya sebagai pendidik juga khawatir, takut mereka (anak-anak-red) masuk ke jurang. Karena jarak antara jalan tol tersebut ke sekolah yang di atasnya sekitar 15 meter.
“Setelah terbentuk jalur tol saat ini, kami khawatir sebagai pendidik takut mereka masuk jurang tol itu, karena ketinggian dari jalan tol itu ke sekolah sekitar 15 meter,” terangnya.
Entin berharap, relokasi itu secepatnya, karena dengan ketidakjelasan dan berlarut-larutnya hingga saat ini.
“Kami semua merasa tidak nyaman, baik guru sebagai pengajar maupun murid yang berada di sini. Program sekolah jadi terbelengkalai lantaran belum ada kejelasan, juga orang tua murid yang anaknya sekolah di SDN Cilanggaha ini pun mereka cemas dengan keamanan anaknya,” keluhnya.
“Jadi kalau kami, sekolah, guru dan anak-anak, intinya ingin kenyamanan saja. Ingin cepat direlokasi,” tandasnya. (Faiz)