-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Pemkot Diminta Serius Ciptakan Kenyaman Para Pedagang di Kios Relokasi Pasar Kepandean Kota Serang

By On Selasa, Januari 07, 2020


SERANG, KabarViral79.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Prindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disprindaginkop) Kota Serang akan melakukan penataan para pedagang kelapa yang berada di Pasar Lama Kota Serang.

Hal itu dimaksudkan guna terciptnya ketertiban dan keindahan pasar yang sejak lama menjadi biang kemacetan di wilayah tersebut lantaran para pedagang yang menggelar lapak dagangannya memakai bahu jalan sepanjang pasar tersebut.

"Ya rencananya kita akan alihkan para pedagang tersebut di Kios Pasar Kepandean yang baru yang telah kita siapkan, agar menjadi tertib dan rapih, serta tertata dengan baik," kata Kepala Disprindaginkop Kota Serang, Yoyo Wicahyono saat ditemui awak media di kantornya, Senin, 06 Januari 2020.

Rencana tersebut, kata Yoyo, sesuai dengan arahan dan kebijakan dari Walikota Serang yang awalnya adalah sebagai penampungan Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Stadion Maulana Yusuf, Namun, karena dalam perjalanannya  kurang mendapatkan respon, akhirnya setelah dilakukan musyawarah disepakati juga untuk para PKL yang liar yang menganggu ketertiban untuk difasilitasi juga di Kios Pasar Kepandean.

"Pedagang Stadion didata kita ada 120 semuanya, tapi kemaren yang aktif berdagang tinggal 60 pedagang saja, ada tersisa kios, kita peruntukan untuk para pedagang kelapa muda yang ada di Pasar Lama. Jadi setengah blok itu kita sepakat untuk penampungan para pedagang kelapa muda yang di Pasar Lama. Untuk saat ini, mereka meminta waktu untuk melakukan sosialisasi dulu, karena mereka mempunyai langganan di sana dengan dilakukan pemasangan spanduk pemberitahuan bahwa para pedagang kelapa muda nantinya akan dipindah di Kios Pasar Kepandean," ungkapnya.

Yoyo juga menjelaskan, untuk kesiapan Kios Pasar Kepandean sendiri saat ini  progresnya sudah 95 persen, Auning Baja Ringan, Musolla, Toilet, Paving Blok, Taman, PJU, Perbaikan Jalan Sekitar, Listriknya sudah siap.

"Untuk listrik memang saat ini baru jalurnya saja, untuk sambungan listriknya yang belum, tapi seandainya akan kita pergunakan kita siap salurkan listriknya," jelasnya.

Untuk jumlah kios baru di Pasar Kepandean, kata Yoyo, terdapat 140 kios, dan ada 128 kios yang tersisa karena ada pedagang lama yang diakomodir di kios tersebut yang tetap bertahan, dan itu gratis untuk para pedagang yang ingin berdagang di kios tersebut. 

"Sekali lagi untuk penempatan kios di Pasar Kepandean itu gratis, tidak dipungut biaya. Untuk salarannya ada masa tenggang waktu nanti, ada gres priod dari pemerintah, seminggu, dua minggu atau satu bulan. Kita perekan dulu sampai mereka berjualan ramai. Sedangkan untuk keamanan, masalah kebersihan itu di luar kami. Tapi sekali lagi, kalau dari kami tidak ada biaya, tidak ada apapun," terang Yoyo.

Yoyo juga menambahkan, terkait dengan keluhan para pedagang yang ada, penghuni lama seperti para wanita malam dan orang-orang yang membuat resah para pedagang di tempat tersebut pihaknya mengaku telah melakukan kordinasi dengan pihak terkait dan OPD lainnya.

"Masalah penghuni lama yang ada di situ dan yang membuat para pedagang resah, kita telah lakukan kordinasi dengan pihak terkait lainnya. Mudah-mudahan nantinya bilamana tempat tersebut berangsur ke depannnya semakin ramai, dan berjalan. Nanti juga akan pindah dari situ mereka. Ya mudah-mudahan saja seperti itu," harapnya.

Sementara itu, salah satu pedagang klontongan yang bertahan dan menempati Kios Pasar Kepandean, Kohar menuturkan, bahwa saat ini memang dirinya merasa lebih mantap dan teratur berdagang di tempat tersebut, walaupun saat ini listrik belum dapat tersalurkan dan wanita malam serta masih banyak orang-orang di tempat tersebut yang membuat resah.

"Ya saya harap pemerintah daerah dapat serius dalam alokasi para pedagang di sini. Jangan setengah-setengah, melengkapi fasilitas yang ada, dan buat nyamanlah para pedagang di sini. Karena terus terang, kami sebenarnya merasa tidak nyaman dengan masih adanya orang-orang yang membuat resah di sini, seperti jablay yang banyak berkeliaran dan juga orang-orang yang suka mintain uang dan barang dagangan yang bahasanya ngutang atau ngambil dulu, tapi ga pada bayar," keluhnya. (Faiz)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »