-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Banyak Dikritik Masalah JPS, Walikota Serang Mengaku Dilema

By On Rabu, Mei 06, 2020


SERANG, KabarViral79.Com – Walikota Serang, Syafrudin mengaku dilema soal bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang untuk masyarakat yang telah dikucurkan dari tanggal 22 April 2020 untuk sebanyak 50 ribu Kepala Keluarga (KK) yang berada di Kota Serang.

Bantuan berupa Paket Sembako senilai Rp 200 ribu per paket yang diberikan melalui Dinas Sosial (Dinas) Kota Serang tersebut banyak menuai protes dari beberapa warga masyarakat yang merasa berhak namun tidak terbagikan dan juga masalah dinilai dari paket sembako yang diberikan dirasa tidak sesuai nilai uang.

"Kita dilema ini, makanya, satu sisi kita harus cepat tapi ya begini. Karena pembagian kemarin itu pembagian dari pendataan yang valid. Hasil verifikasi. Jadi dibagi tetangganya yang berhak tidak kebagian. Makanya segera didata ini melalui RT, RW, Lurah, Camat dan Dinsos. Ini akan kita kasih lagi. Makanya dilema. Kita harus cepat," ungkap Walikota Serang, Syafrudin saat diwawancarai wartawan di Kantor Dinas Komisi Informasi (Kominfo) Kota Serang, Selasa, 05 Mei 2020.

Syafrudin menjelaskan, pada awalnya, pihaknya dalam hal ini Pemkot Serang  yang menganggarkan untuk bantuan sosial sebanyak 50 ribu (KK) dengan nilai barang berupa sembako senilai Rp 200 ribu. Tapi sebelum dibagikan, data itu meningkat kurang lebih hampir 70 ribu KK. 

"Jadi terkait adanya data tambahan tersebut sudah saya perintahkan ke Pak Inspektur untuk mengecek keberadaan Dinsos, karena secara teknis Dinsos yang akan menjawab. Saya kira itu. Jadi nantinya kemungkinan kalau dibagi rata akan ada pengurangan dari nilai Rp 200 ribu itu nantinya. Sebab dari data yang ada dari masyarakat saja sampai sekarang banyak yang masuk," jelasnya.

Masalah isi paket yang dinilai oleh masyarakat tidak sesuai dengan nilai uang dianggarkan, Syafrudin menganggap hal tersebut sesuatu yang wajar lantaran dikerjakan oleh pihak ketiga yang mengambil keuntungan dari pekerjaan pengemasannya.

"Iya itu mah saya kira wajar, soalnya kalau pihak ketiga mah pasti ada keuntungan ya. Itu mah kesepakatan. Ya akan dibahas lagi nanti terkait hal itu dikarenakan ini bermasalah. Insya Allah akan kami bahas lagi. Mudah-mudahan bulan depan sesuai harapan masyarakat ya. Ini mah kita ngebantu cepat dipaido, ngebantu lambat juga dipaido," tandasnya. (Faiz)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »