![]() |
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. |
SERANG, KabarViral79.Com – Walaupun wilayah Kabupaten Serang saat ini sudah menjadi zona merah dalam penyebaran Covid-19, namun belum ada rencana dari pemerintah daerah akan menerapkan Pembatasan Sosial Besar Besaran (PSBB).
Hal tersebut dikatakan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah kepada awak media, Rabu, 17 Juni 2020. Menurutnya, untuk menerapkan PSBB di Kabupaten Serang harus dikaji secara menyeluruh.
“Kita (Kabupaten Serang-red) masuk zona merah. Ini sangat luar biasa, dan itu membuat sangat luar biasa. Namun, untuk penerapan PSBB, harus dikaji secara mendalam, karena dalam penerapan PSBB ini kita harus melihat juga untuk masalah penganggarannya itu harus siap,” kata Tatu.
Menurut Tatu, dengan kondisi keuangan pemerintah Kabupaten Serang yang sudah berada di tengah jalan, refocusing telah dilakukan, anggaran yang ada hanya cukup untuk menyesaikan bantuan sosial (Bansos).
“Rasanya ini di sisi anggaran yah. Untuk sementara ini, rasanya akan berat untuk penerapan PSBB. Jadi, satu-satunya cara bertahan adalah masyarakat sendiri yang harus kompak untuk menjaga dirinya sendiri,” ungkapnya.
Tatu berharap, dalam penerapan New Normal nanti agar tetap dilakukan sesuai dengan Protokol Kesehatan, tidak melepaskan semuanya, tetap jaga jarak, memakai masker dan sering cuci tangan.
“Karena kita lihat di masyarakat kayanya sudah lepas semuanya. Ini yang sangat membahayakan. Jangan dianggap New Normal ini normal seperti biasa. Karena New Normal ini bukan normal seperti itu. Saat ini di Kabupaten Serang yang mengalami peningkatan positif Covid-19 ada di tiga wilayah, diantaranya Tirtayasa, Lebakwangi dan Bojonegara. Sementara di wilayah lain hanya ada satu atau dua yang positif,” jelasnya.
“Jadi saya memohon ya kepada aparat, baik pemerintah desa ataupun pada garda terdepan, di situ ada RT, ada RW, untuk lebih selektip lagi untuk memeriksa dan lebih memantau, menanyai masyarakat yang masuk ke Kabupaten Serang. Karena dari awal kita dari pertama pandemi Covid-19 di Kabupaten Serang ini cuma satu atau dua. Jadi kemarin yang positif hingga 11 orang merupakan dari seorang pegawai yang bekerja di Jakarta yang pulang ke sini tanpa dilakukan penerapan sesuai Protokol Kesehatan,” tutupnya. (Faiz)