KOTAWARINGIN TIMUR, KabarViral79.Com – Warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kaltim), digegerkan tentang telah ditemukannya seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan dalam keadaan banyak luka ditubuhnya, yang selanjutnya mengaku karena akibat selalu dipukuli oleh kedua orang tuanya, Minggu, 23 Agustus 2020.
Kejadian tersebut berawal dari saksi seorang warga penjual gorengan yang berada di Jl. Kopi Selatan Kecamatan MB, Ketapang Sampit, melihat seorang anak perempuan berusia sekitar enam tahun dalam keadaan banyak memar pada bagian wajahnya. Setelah, anak tersebut beralamat di daerah Kecamatan Baamang Sampit.
Setelah ditanya lebih lanjut, mengapa badannya penuh luka memar, anak berinisial bunga dengan lugunya mengatakan, luka memar tersebut akibat sering dipukuli oleh Ibu kandung dan Bapak tirinya.
Mendapat informasi tersebut, Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Zaldy Kurniawan ersama anggota piket, langsung bergerak menuju TKP ditemukannya anak kecil yang diduga telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga tersebut.
Setelah tiba di TKP, dilakukan pengumpulan informasi keterangan, dan benar bahwa anak kecil berinisial bunga telah menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Polisi langsung membawa anak berinisial bunga tersebut ke RSUD dr. Murdjani untuk dilakukan visume et repertum dan perawatan lebih lanjut.
Polisi juga melakukan pengejaran terhadap kedua orang tua korban yang telah menganiaya dan menelantarkan anaknya yang masih sangat di bawah umur tersebut.
Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin yang langsung datang dan melihat langsung kondisi korban saat dirawat di ruang ICU RSUD dr. Murdjani Sampit mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas keadaan yang dialami korban yang masih di bawah umur, dimana seharusnya mendapat perawatan dan kasih sayang kedua orang tuanya.
“Untuk sementara difokuskan kepada perawatan dan penyembuhan luka-luka fisik yang dialami, serta pemulihan psikis korban, dan prioritas selanjutnya adalah proses lidik dan sidik tuntas,” pungkasnya. (goes)