-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Usai Dijemput, Jenazah Dua Warga Jangka Bireuen yang Bekerja di Kapal Ikan Dikebumikan

By On Selasa, Agustus 18, 2020

Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani, didampingi Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat dan Camat Jangka ikut melakukan kujungan ke rumah duka kedua alrmarhum di Desa Paku, Jangka, Bireuen, Aceh. 
BIREUEN, KabarViral79.Com – Setelah dilakukan pejemputan di Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, jenazah dua warga Desa Paku, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, yang selama ini bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Taiwan tiba di rumah duka dan dikubumikan, Selasa, 18 Agustus 2020.

Kedua jenazah yang dijemput dengan mobil ambulans dari Bireuen yaitu Musnan (22) dan Syakban (26), dan mereka diberangkat dari Jakarta dan tiba ke Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Minggu dini hari, 16 Agustus 2020.

Kapala Dinas Kesehatan Bireuen, dr Irwan A Gani mengatakan, dua jenazah  tersebut merupakan warga Jangka, Bireuen, yang selama ini bekerja sebagai ABK penangkap ikan.

“Pejemputan ini dilakukan setelah adanya koordinasi pemerintah daerah dan DPRK Bireuen, juga Dinas Sosial Aceh guna dilakukan pemulangan kedua jenazah tersebut,” katanya.

Irwan menjelaskan, kalau aturannya, setiap pemulangan jenazah warga Bireuen dari luar daerah tentu dikenakan biaya operasional transportasi dengan mobil Ambulance dan perlu dibantu, apalagi keluarga mereka warga kurang mampu. 

Menurut informasi dari seorang rekan kerja almarhum Musnan dan Syakban,  Muhammad Yani, warga Desa Seuneubok Teungoh, Peulimbang, Bireuen, yang berbeda kapal dan baru pulang dari Batam dan ikut ke rumah duka, di Jangka menjelaskan, Ia bertiga sama-sama ikut pelatihan sampai dipekerjakan.

“Awalnya kami bertiga sama-sama ikut seleksi serta training dan bekerja di kapal penangkap ikan. Tapi saat bekerja kami berbeda kapal,” katanya.

Terakhir, sambung Muhammad Yani, Ia mendapat kabar kalau Syakban mengalami sakit, dan Ia sempat ikut melihat kondisi rekannya itu saat sedang sakit.

“Kalau Syakban mengeluh sakit perut, sering muntah, dan terasa pusing dan lemas. Sedangkan Musnan, Ia juga mengalami sakit hampir sama yang diderita almarhum Syakban,” terangnya.

Saat tiba di rumah duka, Desa Paku, Jangka, Bireuen, jenazah Syakban disambut isak tangis keluarganya serta warga setempat. Tanpa Ibunya almarhum Musnan, Kaswati  dan ayahnya Jailani Sulaiman tanpa mampu berbicara dan hanya terduntuk lesu.

Begitu juga di rumah duka Musna, anak dari almarhum Zulkifli, Ibunya bernama Ratna Ahmad juga ikut berkabung sedih saat jenazahnya diturunkan dari ambulan.

Usai dishalatkan, keduanya dikebumikan satu liang, dan hanya dilakukan pemisahan di bagian tengah, di kawasan Dusun Barat, Desa Paku, Jangka, dan berdekatan dengan rumah orang tua Syakban. Kedua alharhum ini, Syakban dan Musnan, merupakan saudara sepupu. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »