-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Proyek Rehabilitasi Jalan Pegadingan Sidoko - Tamiang Gunung Kaler Diduga Kurangi Volume Beton

By On Sabtu, Oktober 03, 2020

TANGERANG, KabarViral79.Com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya melaksanakan kegiatan pekerjaan Rehabilitasi Jalan Pegadingan Sidoko Tamiang Gunung Kaler dengan nilai kontrak yang tertera di papan informasi mencapai Rp895.457.935.96 yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2020.

Proyek yang dilaksanakan oleh CV. Putra Kosambi Jaya, dengan alokasi waktu 90 hari kalender tersebut diduga dalam pelaksanaannya tidak sesuai spek, dan terkesan asal jadi. Bahkan diduga terjadi pengurangan ketebalan volume rigit beton.

Menurut keterangan Tigin selaku Konsultan melalui pesan WhatsApp, Rabu, 30 September 2020, terkait pasangan ketebalan beton 20 Cm, untuk ketebalan LC 10 Cm, panjang dowel 5 meter.

Salah seorang aktivis Tangerang, Cecep mengatakan, terlihat jelas faktual di lapangan nampak jauh seakan bertolak belakang dengan keterangan Tigin yang mana faktual di lapangan ketingian pasangan beton pada rigit beton hanya 17 Cm. Bahkan ketebalan LC hanya 5 Cm.

“Dimana hasil pekerjaan mau sesuai spek, pekerjaannya asal begini, seakan memang sengaja mengurangi volume. Pekerjaan ini secara kualitas dan kuantitas saya ragukan. Pasalnya, faktual di lapangan, LPA LPB aja terkesan masih labil, terlebih lagi volume beton dengan pasangan begisting tertanam ya outo ketebalan rigit beton berkurang," kata Cecep saat meninjau ke lokasi pekerjaan, Jumat, 02 Oktober 2020. 

Cecep menambahkan, faktualnya dipastikan bisa terjadi pengurangan volume rigit beton.

"Pekerjanya juga minim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hasil pekerjaannya juga tidak akan rapi. Lihat saja faktanya yang terjadi kekurangan volume pada pasangan rigit beton. Bahkan belum lama di gelar LC sudah rusak dan retak lagi," pungkasnya. 

"Terkait hal ini kita akan minta kepada Dinas terkait agar lebih intens dalam pengawasan agar kualitas pekerjaan tidak buruk, tidak terjadi pelemahan kontruksi, dan untuk meminimalisir tindakan oknum pengusaha nakal yang kerap kali, dengan menghalalkan segala cara untuk meraup keuntungan semata hingga mengakibatkan kerugian Negara," tutupnya. (red/tim)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »