-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Mengendus Fasililtas Lapangan PBVSI di Tengah Kota Bireuen yang Dibiarkan Terbengkalai

By On Minggu, Januari 17, 2021

Fasilitas lapangan PBVSI Kabupaten Bireuen di Jalan Bakti hanya tersisa tiang dan bekas dua unit lantai lapangan, sementara kondisnya tak terawat, kumuh dan mulai ditumbuhi semak belukar. 

BIREUEN, KabarViral79.Com - Sejumlah sarana olahraga pendukang Pekan Olahraga Provinsi (Pengprov) ke X di Kabupaten Bireuen yang terbangun tahun 2010 banyak yang tidak terurus dengan baik, dan tidak sedikit sarana tersebut terbengkalai.

Tak hanya sarana lapangan sepakbola, sejumlah sarana lainnya juga demikian dan ikut tergerus masa akibat tidak dimanfaatkan serta tidak terdata dengan baik oleh pemerintah setempat.

Lihatlah kondisi lapangan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Bireuen di Kawasan Jalan Bakti atau sekarang Jalan Malem Dewa, Bandar Bireuen, Kota Juang, Kabupaten setempat.

Balakangan lapangan PBVSI Bireuen yang dibangun dua unit, bertaraf nasional itu dengan sarana tribun serta fasilitas tempat ganti pakaian lengkap itu telah ditumbuhi semak belukar, dan dijadikan tempat penyimpanan gerobak pedagang, serta gudang khusus pribadi oknum tertentu.

Tapi. Apabila warga yang melintas di kawasan jalan tersebut, tentu banyak yang tidak mengetahui kalau itu merupakan lapangan PBVSI Bireuen yang dibangun tahun 2010 dengan menghabiskan miliar rupiah dan merupakan aset daerah.

Sebab dari arah pintu masuk telah terbangun beberapa unit bangunan, sehingga tidak terlihat dengan jelas. Entah itu sengaja dilakukan untuk mengalih perhatian warga. Tidak tertutup kemungkinan dan dugaan kalau aset pemerintah itu bisa beralih demi kepentingan pribadi.  

Menurut penulusuran awak media ini, lokasi bekas kompleks Sekolah Ketrampilan Keluarga Pertama (SKKP) milik Pemerintah Aceh dulu itu diduga belum dan tidak terdata secara jelas di bagian Aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen.

“Seharusnya lapangan tersebut dapat diambil alih dinas terkait atau KONI selaku induk organisasi olahraga di Bireuen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk sarana tempat latihan beberapa cabang olahraga beladiri di Bireuen, atau lokasi pertunjukan seni bagi siswa di Bireuen,” ujar Dian Asri seorang mantan atlet Bireuen, Minggu, 17 Januari 2020.  

Tapi anehnya, sudah puluhan tahun terbengkalai tak satupun pihak dinas terkait di Pemkab Bireuen memperdulikannya. Ini bertanda Pemkab Bireuen mengabaikan tanggungjawabnya terhadap pengelolaan aset daerah.

Satu dari tiga unit tribun di lapangan PBVSI Kabupaten Bireuen di Jalan Bakti mulai rusak berat tak terawat, kumuh dan mulai ditumbuhi semak belukar. 

Ketidak adanya upaya pendataan aset tersebut oleh Pemkab setmpat, diduga sengaja dilakukan sehingga aset itu bisa dilakukan upaya pengalihan, diduga dapat dijadikan pemasukan ke kantong pribadi oknum di Pemerintah Bireuen dengan oknum-oknum tertentu. 

Pengalaman awal, kita mengatahui banyak aset milik pemerintah Bireuen yang ikut beralih demi kepentingan pribadi, seperti halnya di kawasan Jalan Pengadilan Lama serta kompleks Voa Bireuen di tahun 80-an saat pemekaran Kabupaten Aceh Utara dan Bireuen.

Kabid Aset Daerah pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Bireuen, Ismetnur SE yang dikonfirmasi terkait aset tersebut menyebutkan, memang sejauh ini lahan yang sempat dibangun untuk lapangan voli itu hingga kini belum terdata di bagian aset daerah.

Disinggung kenapa tidak terdata, Ismetnur juga bingung menjelaskan terkait aset tersebut, karena menurutnya memang dulu itu lahan sekolah SKKP dan kini sudah dijadikan tempat penyimpan rak pedagang serta gudang.

“Hingga saat ini lapangan PBVSI yang dibangun saat Pengprov 2010 (kini PORA) itu memang tidak terdata di bagian aset, dan entah mengapa. Yang kita takutkan kalau hal ini terus dibiarkan maka aset tersebut akan hilang seperti beberapa aset lain saat tahun 1980 ketika pemekaran Aceh Utara dan Bireuen,” sebutnya.

Ketika disinggung selama ini dipergunakan untuk kepentingan pribadi, Ismetnur menjelaskan, memang selama ini digunakan oleh pihak lain, mungkin dengan sistim pinjam pakai. Tapi Ismetnur tidak dapat menjelaskan secara rinci, bagaimana pengelolaan sehingga aset itu bisa digunakan untuk kepentingan pribadi.

“Saya kurang tahu secara jelas bagaimana dengan pemanfaatan aset atau lapangan PBVSI Bireuen itu,” katanya.

Pantauan media ini, kondisi fasilitas tempat latihan PBVSI Kabupaten Bireuen  hanya tersisa tiang dan bekas dua unit lantai lapangan yang sudah rusak berat, tribun seta tiga unit tiolet ganti pakaian sudah tak terawat dengan baik.

Ditambah satu bangunan gudang kecil yang bagun di sudut lapangan itu terlihat kumuh. Belum lagi dengan tumpukan barang dan rak pedagang.

Begitupun lantai lapangan juga sebagian sudah ditumbuhi semak belakar akibat tak pernah terpakai. Bahkan tempat penonton maupun istirahat para pemain tampak rusak serta kumuh, dan sebagian telah dijadikan tempat penyimpanan barang serta material listrik.

Ironisnya lagi aset yang berada di tengah-tengah kota itu ibarat tak bertuan, dan diduga ada kontribusi khusus secara pribadi pihak pengelola dengan pemerintah setempat.

Padahal untuk membangun sebuah fasilitas untuk kegiatan olahraga daerah, pemerintah harus mengucurkan anggaran puluhan miliar rupiah setiap tahunnya. Sementara aset yang sudah ada tidak ada yang memperdulikan, bahkan dibiarkan tampa dimanfaatkan untuk sarana pembangunan olahraga daerah. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »