![]() |
Seorang warga Simpang Mulia, Juli, Biruen, kesulitan saat melintas dan mengangkut barang dagangannya ke Simpang Mulia akibat sarana jalannya tanjakan dan kondisnya rusak parah. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Sepanjang lima kilometer lebih, sarana jalan menuju ke desa Simpang Mulia, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, kondisinya rusak parah dan sulit dilalui warga, terutama di saat musim penghujan.
Belakangan jalan dari arah desa Paya Cut, Juli, itu sulit dilalui warga terutama petani yang ingin mengangkut hasil panen, terutama jagung, pisang dan pinang.
Baca juga: Dinkes Bireuen Segera Lakukan Vaksinasi di Kecamatan
Menurut sejumlah warga Simpang Mulia, Juli, Bireuen, kepada awak media ini, Jumat, 26 Maret 2021 mengatakan, sejauh ini sarana jalan ke desanya belum pernah tersentuh pengaspalan sama sekali. Bahkan sulit dilintasi, terutama kendaraan roda dua dan roda empat.
“Kondisinya ada jalan yang tanjakan dan berbatuan, tak sedikit badan jalannya yang sudah rusak parah. Kami merasa sangat sulit melintas, apalagi bila di msuim penghujan,” ujar Bahktiar.
Diakuinya, sebagian besar warga di Simpang Muli ini bergelut dengan pertanian, baik petani jagung, petani pisang, pinang serta sebagian kecil menanam sawit. Namun bila di musim panen tiba, maka warga sangat sulit mamasarkannya, karena jalannya rusak parah.
Keuchik (Kepala Desa) Simpang Mulia, Juli, Bireuen, Nazaruddin didampingi Imum Mukim Juli Selatan, Zainuddin mengatakan, kerusakan jalan tersebut mulai dari arah Desa Paya Cut hingga ke desanya dan sejauh ini belum pernah tersentuh pengaspalan, kendati pernah dibahas dalam Musrenbang Kecamatan beberapa waktu lalu.
“Ada sekitar sekitar 5 kilometer lebih sarana jalan yang pernah diusulkan agar dilakukan pengaspalan, sehingga dapat membatu petani saat mengangkut hasil panen untuk dipasarkan ke kota,” katanya.
Baca juga: Asisten III Bireuen Berang, Sesi Usulan dan Paparan Musrenbang Kadisnya Tak Ada di Ruangan
Selama ini, warga ikut mengeluh saat mengakut hasil panen, karena jalan yang lebarnya mencapai 6 meter lebih, kini hanya tersisa sekitar 4 meter lagi, karena sebagian sudah digerus air hujan dan sebagian badan jalannya longsor.
Sementara itu, Imum Mukim Juli Selatan, Zainuddin menambahkan, menyahuti hal kondis jalan ini, seluruh perangkat desa di Juli sepakat kalau jalan dari Paya Cut hingga ke Simpang Mulia dilakukan pengaspalan saat usulan di Musrenbang di Kecamatan Juli.
“Para Keuchik dan Imum Mukim di Juli sangat mengharapkan agar usulan jalan tersebut teraspal dan ini merupakan program utama tahun 2022 mendatang, sebab sarana tersebut jalan utama dari Paya Cut hingga ke Simpang Mulai. Bahkan tembus ke Alue Limeng, Jeumpa,” ungkapnya. (Joniful)