![]() |
Pedagang nasi kari daging bebek di ruas Jalan Ramai Bireuen sedang melayani pelanggan saat menjelang berbuka, Senin, 03 Mei 2021. |
BIREUEN, KabarViral79.Com – Disamping sajian berbagai menu lain saat berbuka puasa, kuliner yang satu ini masih tetap menjadi primadona bagi warga Bireuen saat berbuka puasa pada bulan Ramadhan.
Nasi kari daging bebek atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Bu Si Itek” masih mengundang aroma dan rasa yang memikat bagi semua kalangan.
Kuliner yang satu ini ternyata mampu membuat siapapun ketagihan, terutama mereka yang menyukai makanan berkuah atau sejenis kari.
Baca juga: Hadirkan Suasana Baru, Rm Kondang Roso Gelar Grand Opening
Tak hanya warga Bireuen sendiri, hampir seluruh warga di Aceh yang sempat singah di Kota Bireuen, maka akan selalu mencari, atau melirik yang namanya “Bu Si Itek” yang sudah terkenal sejak puluhan tahun silam.
Bagi pendatang, atau warga yang kebetulan lewat dan singgah tentu tidak begitu sulit menjumpai pedagang yang menjajakan nasi bebek yang kentara akan rasanya itu.
Hampir saban sore harinya, rak atau gerobak pedagang nasi daging bebek mulai menyapa peminatnya, seperti di ruas jalan Ramai serta sebagian berdagang di jalan Andalas, Kota Juang, Bireuen.
“Kalo menjelang berbuka, maka pelanggan sedikit meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Bahkan ada memesan lebih untuk berbuka bersama rekan-rekanya,” kata Razali, seorang pedagang nasi kari bebek di Jalan Andalas kepada media ini, Senin, 03 April 2021.
Dijelaskan Razali, nasi kari daging bebek ini sendiri, hanya sebungkus nasi putih yang dicampur dengan gulai daging bebek. Gulai ini sudah dimasak menggunakan rempah-rempah seperti bawang merah, cabai merah, jahe, lengkuas, cengkeh, ketumbar, bunga pala, pala halus, adas manis, merica serta daun pewangi serta beberapa bumbu tambahan.
Selanjutnya, seluruh daging bebek yang terlebih dahulu dipotong menjadi beberapa bagian, dilumuri dengan garam serta adonan bumbu masak, lalu daging bebek yang di cincang dan dimasak dengan matang, lunak sehingga bubunya meresap ke daging bebek.
“Tak begitu mahal untuk mendapatkan satu bungkus nasi daging kari bebek. Setiap warga hanya merongoh isi kantong sebesar Rp 15 ribu per bungkus, kecuali ada tambahan lauk lain,” terangnya.
Selain nasi daging bebek itu sendiri, pelanggan juga bisa memilih lauk lainnya untuk menambah kelezatan kari daging bebek seperti, ayam atau hati daging ayam goreng, ikan, pepes udang, telur dadar serta ditambah ikan asin.
“Ada juga para pelanggan meminta agar dicampur daging bebek dengan menu tanbahan lain, tapi itu tergantung keinginan dan selera pelanggan itu sendiri,” ujar Sulaiman pedagang kari nasi bebek di Jalan Ramai Bireuen
Sebagian pedanga nasi kari bebek mengaku, kalau kuliner nasi daging bebek ini sudah turun-temurun dilakoni oleh orang tuanya, terakhir usaha ini diteruskan oleh mereka, sehingga makanan khas Bireuen, Aceh ini dapat dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat secara luas.
Baca juga: Ayo Datang ke Warkop Jahra, Tongkrongan Anak Muda dengan Menu Kopi Cinta dan Teh Manis Rasa Sayang
Pantauan awak media ini, para pedagang nasi daging bebek seputaran Kota Bireuen terus bertambah, bahkan hampir mencapai 60 gerobak yang tersebar di sejumlah sudut kota dan emperan depan warung kopi.
Maka tak heran, bagi anda yang menempuh perjalanan dari Medan ke Banda Aceh atau arah Takengon, sebaliknya maka tidak salahnya anda mampir atau sekedar mencicipi kelezatan ‘Bu Si Itek” ala Bireuen, selain sajian sate Matang di Matangglumpangdua, Peusangan, Bireuen.
“Ya kalau kami sempat singgah ke Kota Bireuen, maka menu makanan nasi kari bebek tetap menjadi pilihan bila saat makan malam, atau menjelang sore hingga malam harinya,” sebut Mirza, seorang rekan dari Banda Aceh. (Joniful)