-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Dana Aspirasi Dewan Jarang Dialokasi ke Binaan Olahraga, Ini Tanggapan Anwar Idris Melalui Athailah

By On Rabu, Desember 29, 2021

Anggota DPRK Bireuen, Athailah M. Saleh didampingi Anggota DPR RI, Drs. H. Anwar Idris saat pertemuan silaturahmi dan Komunikasi Anggota DPR RI, Drs. Anwar Idris dengan wartawan Bireuen, di Caffe HAI Matangglumpangdua, Peusangan, Bireuen. 

BIREUEN, KabarViral79.Com – Menanggapi kurangnya perhatian dan dukungan pihak anggota dewan, baik di DPR RI Dapil Bireuen dan DPRK setempat terhadap pembinaan olahraga serta belum terlihat adanya dana aspirasi yang ikut membantu pembinaan olahraga di daerah.

Anggota DPR RI, Drs. H. Anwar Idris melalui Anggota DPRK Bireuen, Athailah M. Saleh menyatakan, ikut prihatin dengan kondisi perjalanan olahraga di daerah selama ini seraya  berharap ada rekan-rekan di DPRK ikut andil mengalokasikan dana aspirasinya untuk pembinaan olahraga di daerah.

Begitupun juga ketika disinggung dukungan dana yang dianggarkan oleh Pemerintah Bireuen untuk Pekan Olahraga Aceh (PORA) di Pidie sebesar Rp5 miliar, dan sempat jadi polemik ikut dipertanyakan oleh anggota DPRK setempat.

“Kalau penggunaan dana pemerintah tentu dan tetap akan lahir dawa dawi, baik dengan DPRK maupun pihak pemerintah daerah,” sebutnya saat pertemuan silaturahmi dan Komunikasi Anggota DPR RI, Drs Anwar Idris dengan wartawan Bireuen, di Caffe HAI Matangglumpangdua, Peusangan, Kabupaten Bireuen.

Kata politisi PPP itu, saat ini di lembaga DPRK ada 49 orang dewan, dan berlatar belakang pendidikan yang berbeda-beda. 

“Kita juga berharap ada rekan-rekan di DPRK ikut andil untuk ikut memperhatikan olahraga,” pungkasnya.

“Apabila ada yang memprotes dan mempertanyakan terkait dana untuk PORA tersebut, artinya mereka ingin kejelasan penggunaannya. Saya pribadi, sah-sah saja dianggarkan sesuai dengan kebutuhan,” terangnya.

Bila dilihat konteksnya, kata dia, olahraga itu sangat penting, dan merupakan  strategis pembangunan daerah, disamping upaya dukungan semua kalangan.

“Olahraga selama ini juga pro aktif bagi masyarakat. Dulu kita sangat terkenal dengan olahraga, baik sepakbola, tinju, voli serta cabang-cabang lain. Sementara saat ini kita tertinggal, karena dukungan pemerintah dan rekan-rekan di DPRK masih sangat kurang,” tuturnya.

Kata Athailah, bila ada masyarakat yang tidak mengerti terhadap olahraga tentunya perlu diberikan pemahaman terhadap dunia olahraga.

“Saya di lembaga DPRK sangat mendukung, dan kita juga berharap adanya dukungan serius pemerintah daerah terhadap olahraga, tidak setengah-setengah,” pintanya.

“Begitupun rekan-rekan di DPRK, kita juga perlu kompak, baik dengan pemerintah, baik dari atas hingga ke bawah, ikut memahami olahraga, sebab atlet itu membela nama Bireuen bukan nama pribadinya,” sambungnya.

Sementara, lanjutnya, dana yang dianggarkan itu milik masyarakat, demi masyarakat juga baik olahraga, petani, serta lain tentunya perlu dibantu oleh pemerintah, tapi benar-benar tersentuh.

“Ke depan, anak-anak dan remaja di Bireuen perlu digalakkan olahraga. Ini juga bagian mencegah pengaruh narkoba. Makanya perlunya sentuhan pemerintah daerah, DPRK dan semua kalangan masyarakat, seperti daerah-daerah lain,” harapnya. (Joniful)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »