JAKARTA, KabarViral79.Com – KH Miftahul Falah mengisi diskusi dalam #NgajiLiterasi meneladani KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jakarta Utara.
Yai Miftah menyebut Gus Dur adalah wali yang ke-10.
“Setiap orang pasti ziarah ke Walisongo pasti ditambah satu ziarah ke makamnya Gus Dur,” ucapnya.
Mengawali cerita bagaimana Gus Dur menghidupkan makam-makam yang ada khususnya di Jakarta Utara, salah satunya cerita saat itu banyak ulama menjadi saksi atas pengakuan Gus Dur ini.
“Waktu itu hari Ahad, tanggal 15 Juli 1997 di RS Koja, kepada para penjenguknya Gus Dur mengatakan, kalau makam itu dibongkar, pasti terjadi kerusuhan besar,” tutur Kiai Miftah menirukan ucapan Gus Dur.
Benar saja pada tanggal 14 April 2010 terjadi sebuah peristiwa berdarah di sekitar makam keramat itu, dan ratusan mobil aparat terbakar.
“Dulu waktu Gus Dur jadi Presiden, beliau ngasih tau kalau di dekat Masjid ada makamnya Habib Abdul Halim yang menjadi guru spiritualnya Pangeran Jayakarta. Beliau (Gus Dur) memberikan detail letak lokasi keberadaan makam tersebut. Akhirnya beliau memerintah orang-orang Cabang (PCNU) Jakarta Utara, supaya dibikin seperti makam,” cerita Yai Miftah.
Kegiatan ini adalah #NgajiLiterasi budaya yang dilaksanakan di Ranting Kelurahan Sunter Jaya sebagai titik awal di Kecamatan Tanjung Priok pada hari Minggu (09/01) dan berlanjut di Kecamatan lain di Jakarta Utara.
Mengawali tema “Meneladani Gus Dur” diselingi musik oleh Iwenk MJC dkk, tari sufi dan musikalisasi puisi, serta dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah.
Adanya diskusi dan tanya jawab duduk sama rendah dan audiens memberikan kesaksiaan dari kewalian Gus Dur, serta pengalamannya saat bersama orang nomor 1 di Indonesia saat itu KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI ke-4.
Di tempat yang sama, Ketua Lesbumi Jakut, Cak Rohim berharap dengan hadirnya Lesbumi dapat menyatukan lidi-lidi yang berserakan dan menyatukan seluruh elemen warna agar rodanya agar terus berputar.
“Maka sebagai langkah awal di MWC NU Tanjung Priok akan berlanjut di Kecamatan lainnya yang ada di Jakarta Utara dengan membawa tema #NgajiLiterasi budaya melalui nada dan kata,” ucapnya. (*/red)