LEBAK, KabarViral79.Com – Warga Desa Cikamunding, Kecamatan Ciloggrang, Kabupaten Lebak, Banten, menanam jenis sayuran holtikultura dengan menggunakan Sosog sebagai media tanam di pinggir jalan.
Ide kreatif tersebut digagas oleh beberapa tokoh muda Cikamunding yang melihat potensi lokal di Desa berupa bambu yang melimpah sekaligus mengangkat nilai yang ada dalam pembuatan Sosog ini, yakni terus terawatnya budaya gotong royong.
“Jadi Sosog itu potongan pohon bambu yang ujungnya dianyam membentuk kerucut sebagai penyimpanan media tanah yang bisa dipancangkan dimana saja di sekitar jalan, rumah, dan ditanami semua jenis sayuran atau holtikultura lainnya,” ujar Mahdar Junaedi, Tokoh Pemuda Cikamunding, Jumat, 16 Desember 2022.
Mahdar menjelaskan, kelebihan dari Sosog ini adalah tidak terjangkau ternak seperti ayam atau kambing. Selain itu, juga bisa menambah estetika di sekitar jalan maupun halaman rumah.
Manfaat lainnya, kata dia, yaitu kebutuhan sayur manyur warga dapat tercukupi sebagai upaya menjaga ketahanan pangan sekaligus menyehatkan.
“Berbagai macam tanaman bisa ditanam dalam Sosog ini, di antaranya, daun bawang, cabe, bawang daun, seledri ataupun berupa tanaman obat keluarga seperti jahe, kunyit, kencur, dan lainnya,” tuturnya.
Saat ini, kaata Mhadar, sudah tersebar ratusan sosog yang sudah terpasang dan sudah ditanami sayuran, dan jenis obat seperti jahe, Kunyit, lengkuas dan lainya.
“Rencananya ini akan terus ditambah, dan akan dipasang di sepanjang jalan Desa ataupun di depan rumah warga. Semakin kreatif dan inovatif warga, maka akan semakin maju Desa kita,” ucap Mahdar optimis.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cikamunding, Yayan Hendayana mengatakan, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan warga dan mendukung penuh untuk mewujudkan masyarakat yang kreatif, inovatif, dan berdaya.
Kang Jaro, sapaan akrab Kades Cikamunding ini berharap, terobosan dan ide kreatif ini bisa diikuti oleh semua elemen masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal yang memang melimpah di Desa Cikamunding.
“Slogan 'Cikamunding Hebring' bukan hanya menjadi slogan, tapi harus diikhtiarkan, dimulai dengan berkarya dan bekerja sama. 'Leubeut ku alaeun, raweuy ku beuweungeun, sapetikeun jeng sacoeleun',” pungkas Yayan. (Angga/Cup)