Lebak, KabarViral79.Com– Bertajuk “Membangun Harmonisasi Jurnalis dengan Instansi Pemerintahan, TNI, Polri, Tokoh Masyarakat, dan Generasi Muda Dalam Menyerap dan Berbagi Informasi yang Benar”.
Redaksi
Media Online cakratara.com menggelar seminar bertempat di Desa Cirinten,
Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten. Rabu, (21/12/2022).
“Seminar
tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia yang jatuh
pada 10 Desember, dan bagian dari Talk Show media CAKRATARA guna membangun
kemitraan dengan seluruh pihak juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya
sebuah informasi yang benar yang disajikan oleh media online kepada publik,”
ucap pemimpin redaksi CAKRATARA, Giri Putra, saat dilokasi.
Selain itu,
menurut Giri, seminar ini juga dapat meningkatkan informasi dengan komunitas
masyarakat yang kreatif, cerdas dan bertanggung jawab untuk menyerap setiap
berita yang diterima dengan sumber yang jelas.
Giri juga
menyebut selain seminar pihaknya menyalurkan santunan terhadap anak yatim
sebanyak 50 orang.
Hal itu kata
Giri sebagai bentuk kepedulian CAKRATARA terhadap masyarakat.
Sementara
pantauan di lokasi acara, selain seminar dan santunan anak yatim, edukasi
berupa Diklat Jurnalistik juga diberikan kepada jurnalis CAKRATARA di Lebak
Banten, dengan pengurus Saluran Berita Network (SBN) Indonesia sebagai pemateri
diantaranya; pemred Portaldesa.co Syaeful Anwar, Pemred Voice of Indonesia Raya
(Voir) sekaligus Redaktur di Wahananews.co Zahara Sitio, Redaktur Cetak dan
Online Harapanrakyatonline.com Didit Alamsyah, Ketua Media Online Indonesia
(MOI) Banten M. Gustiawan Rengga dan Owner Wartalika.id Andrey.
Pemred
Portaldesa.co Syaeful Anwar dalam pemaparannya meminta para Jurnalis CAKRATARA
Lebak untuk terus giat menulis berita, sebab menurutnya mencari berita adalah
tugas keharusan yang dilakukan seorang wartawan.
“Sebagai
seorang jurnalis jangan malas membuat berita, sebab sumber berita itu bisa dari
mana saja, contoh kecilnya saat kita keluar rumah, mulai dari kegiatan warga,
RT dan RW itu bisa jadi sumber berita,” kata pria yang akrab dipanggil Ipul ini.
Syaeful
menyebut untuk menjadi jurnalis yang handal jangan melupakan kaidah-kaidah
jurnalistik, seperti Kode Etik Jurnalistik (KEJ) juga UU Pers.
Pemred Voice
of Indonesia Raya (Voir) sekaligus Redaktur di Wahananews.co Zahara Sitio
mengatakan sebagai seorang penulis berita tanda baca juga kadang dilupakan
seorang wartawan, untuk itu dirinya mengulas lebih dalam terkait unsur
penulisan 5W+1H.
“Untuk
menulis yang baik dan benar maka jangan melupakan tanda baca, dimana harus
menaruh titik dan koma. Jika kita sudah paham hal tersebut maka isi berita kita
juga akan enak dibacanya,” pesan Tio.
Sementara
Redaktur Cetak dan Online Harapanrakyatonline.com Didit Alamsyah menekankan
terkait perihal konfirmasi.
Didit menjelaskan sebagai jurnalis yang
profesional dan akuntabel maka konfirmasi kepada pihak Narasumber harus
dilakukan.
“Konfirmasi
juga menjadi hal yang wajib agar isi berita kita menjadi berimbang, jika ada
pejabat publik yang tidak ada di tempat saat kita hendak konfirmasi maka
tinggalkan absensi kita di buku tamu agar ada tanda kehadiran kita kepada
pejabat tersebut bahwa ada pemberitaan yang harus dilakukan konfirmasi sebelum
ditayangkan,” pesan Didit.
Ditempat
yang sama Ketua Media Online Indonesia (MOI) Banten M. Gustiawan Rengga
berharap para Jurnalis CAKRATARA khususnya di Lebak untuk menciptakan kemitraan
yang baik dengan instansi pemerintahan maupun swasta.
“Sebagai
jurnalis membangun kemitraan itu juga menjadi hal yang penting dan jangan
disepelekan. Sebab jika kita sudah membangun hubungan yang baik maka hubungan
komunikasi juga akan menjadi lancar, contohnya ketika kita akan konfirmasi
terkait pemberitaan,” ujar Rengga.
Owner
Wartalika.id Andrey menambahkan, seorang jurnalis harus menanamkan niat untuk
terus belajar karena selain harus mempunyai wawasan yang luas juga harus
menanamkan sifat menghargai hak dari seorang narasumber.
Jadi, kata
Andrey jangan kita mempunyai itikad buruk, bisa saja Narasumber tersebut sedang
tidak memiliki mood untuk menjawab atau bisa jadi itu bukan ranah dia untuk
menjawab.
“Maka
hal-hal seperti itu harus kita jauhi dan tetap berpedoman kepada KEJ, hapalkan
dan perdalam makna dari Kode Etik Jurnalistik agar kita sebagai seorang
jurnalis tidak salah dalam melangkah,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan seminar Ketua Apdesi Lebak, Muspika, Kapolsek, Tokoh Masyarakat, Ketua MUI, dan OKP dari berbagai kalangan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Kecamatan Cirinten, serta kalangan awak media dari berbagai komunitas. (*)