-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Bentrok di Perusahaan Nikel Morowali, Tiga Pekerja Tewas

By On Senin, Januari 16, 2023

Bentrok di Perusahaan Nikel Morowali. (Foto: Istimewa) 

MOROWALI, KabarViral79.Com – Tiga orang dikabarkan tewas dalam insiden bentrok pekerja lokal dan asing di perusahaan tambang nikel, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu, 14 Januari 2023. 

Dua tewas adalah tenaga kerja lokal. Sedangkan satu tewas teridentifikasi sebagai warga negara asal Cina.

“Dua meninggal dunia TKI. Satu TKA. Tiga pekerja luka-luka,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto kepada wartawan, Minggu, 15 Januari 2023.

Didik mengatakan, bentrok terjadi karena karyawan Divisi Dump Truck yang ingin bekerja tetapi kemudian berkumpul di parkiran dump truck untuk melakukan mogok kerja.

“Akibat bentrok tersebut, tiga orang karyawan Divisi Dump Truk mengalami luka di bagian badan, dan tiga unit kendaraan rusak,” pungkasnya.

Menurut Didik, kerusuhan semakin tak terkendali setelah terjadi aksi saling kejar dan lempar antara sesama pekerja sehingga memakan korban jiwa.

“Korban TKI dua orang meninggal dunia. TKA, satu orang,” ujarnya.

Didik menjelaskan, insiden kerusuhan itu terjadi sejak Sabtu, 14 Januari 2023. Berawal dari aksi unjuk rasa ratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Pos 4 dan 5 PT GNI. 

Unjuk rasa itu, kata Didik, dilakukan karena sehari sebelumnya, Jumat, 13 Januari 2023, terjadi ketidaksepakatan mediasi antara serikat pekerja dan PT GNI di Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnakertrans) Morowali Utara.

Baca juga: Viral Video Bentrok Karyawan PT GNI Morowali Utara, Situasi Tampak Mencekam


“Ketidaksepakatan itu terkait satu dari delapan tuntutan pekerja yang tidak bisa dipenuhi PT GNI,” pungkasnya.

Satu tuntutan yang tak bisa terpenuhi itu, kata Didik, terkait desakan kepada PT GNI untuk mempekerjakan kembali anggota SPN yang dipecat lantaran mengikuti aksi mogok kerja sebelumnya.

“Mengenai itu, pihak perusahaan masih menunggu mediasi lanjutan pada tanggal 16 Januari nanti,” ujarnya.

Sementara tujuh tuntutan lainnya, lanjut Didik, sudah terjadi kesepakatan. Beberapa tuntutan yang sudah sepakat seperti kewajiban penerapan K3, yakni APD lengkap, dan risiko pekerjaan.

Tuntutan terkait peraturan internal perusahaan. Desakan menyetop pemotongan upah yang tak berdasarkan kejelasan. Selain itu juga mendesak perusahaan menyetop sistem kerja kontrak untuk jenis pekerjaan bersifat tetap.

Kesepakatan juga terkait tuntutan kepada perusahaan agar memasang sirkulasi udara di setiap gudang dan smelter.

Karena masih alot mediasi, para pekerja turun aksi di perusahaan. Aksi itu membuat kemacetan dan kepadatan kendaraan di jalan masuk di PT GNI. Aksi para pekerja tersebut juga disertai dengan mogok kerja.

“Aksi tersebut diikuti lebih dari 300 sampai 500-an orang pekerja,” ucap Didik.

Didik juga mengatakan, aksi turun ke jalan itu diwarnai dengan aksi pelemparan di areal masuk kerja di Pos 4, karena pihak sekuriti perusahaan melakukan penghalangan massa pekerja masuk ke dalam.

“Sehingga memicu terjadinya aksi perlawanan dengan melempari sekuriti dan pengrusakan fasilitas-fasilitas perusahaan,” ujarnya.

Aksi sepanjang hari berlangsung sampai malam. Sekitar pukul delapan malam, massa pekerja berhasil menerobos pintu masuk Pos 4 dan melakukan pembakaran sebuah mes karyawan.

Saat itu, kata Didik, Kepolisian dengan bantuan TNI berusaha memukul mundur massa pekerja. Akan tetapi, bentrokan lain terjadi di area Smelter-1 antar pekerja di Divisi Dump Truck.

Sekitar pukul sembilan malam, kata Didik, Polri dan TNI berhasil melerai bentrok antara pekerja di Divisi Dumpt Truck tersebut.

“Saat ini, situasi dan keamanan di PT GNI sudah aman, namun tetap dalam pengawasan,” tutupnya. 

Sebanyak 69 orang dan sejumlah barang bukti, diamankan di Polres Morowali Utara untuk diminta keterangan terkait kerusuhan tersebut. (*/red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »