-->

Berita Terbaru

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Usai Terima Bonus Atlet, Pelatih Tinju Bireuen Siap Mengundur Diri untuk Melatih

By On Minggu, Maret 19, 2023

Joniful Bahri saat memberi instruksi kepada petinju Bireuen, M Sadikin saat final PORA Pidie, M Sadikin berhasil meraih emas kelas 49 Kg. Sayang petinju yang didik oleh Joniful Bahri sejak SD itu tak dipanggil Pelatda PON, dan Pengprov Pertina Aceh dinilai pilih kasih. 

BIREUEN, Kabarviral79.Com - Setelah menyelesaikan tanggung jawab, proses penyerahan tali asih atau bonus untuk atlet tinju yang meraih medali pada Pekan Olahraga Aceh (PORA) Kabupaten Pidie 2022 dalam waktu dekat ini, kepala pelatih Pengcab Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Kabupaten Bireuen, Joniful Bahri mengundur diri sebagai pelatih.

Hal itu dikatakan Joniful Bahri kepada media ini, Minggu, 18 Maret 2023 terkait ungkapan pengunduran dirinya sebagai kepala pelatih tinju di Pengcab Pertina Kabupaten Bireuen.

"Ya. saya mengundur diri sebagai kepala pelatih tinju di Kabupaten Bireuen. Selain jenuh, saya juga memiliki tanggung jawab lain, terutama pekerjaan. Untuk sementara ini saya ingin istirahat dulu," katanya singkat.

Untuk selanjutnya, guna melatih tinju bagi anak-anak atau remaja di Bireuen itu, dirinya  menyerahkan kepada mantan atlet tinju yang senior lainnya, sebagai regenerasi mendatang, sehingga ada pengurus yang melatih.

"Janganlah saya terus menerus, seolah-olah tinju di Bireuen milik pribadi saya. Jadi biar ada regenerasi lain, sehingga nantinya mereka tahu bagaimana sih tanggungjawab saat melatih juga saat ada even terutama di atas ring," ungkapnya.

Diakui Joniful Bahri yang juga berprofesi sebagai wartawan liputan Bireuen itu, dirinya sudah melatih atlet tinju Bireuen sejak tahun 1999, saat Aceh sedang konflik besar.

Dari sejarah itu, dirinya sempat melahirkan sejumlah atlet tinju Bireuen, baik tingkat daerah, dan nasional. Tahun 2016 Ia bisa meloloskan 3 petinju Bireuen ke Pra PON, Edi Wibawa, Wahyudi dan Fakrurazi dan, satu petinju Bireuen mewakili Aceh ke PON-XIX tahun 2016 di Jawab Barat atas nama Wahyudi.

Namun, kata dia, yang paling berkesan, tim tinju Bireuen berhasil meraih juara umum di Kejuaraan Nasional tinju piala Hasan Perak Cup di Medan, Sumatera Utara.

Pelatih tinju Bireuen, Joniful Bahri mendampingi Wahyudi saat Kejurnas elit, Kejurnas Sarung Tinju Emas (STE) ke XXXIII  di Medan, Sumatera Utara. Terakhir Wahyudi sempat mewakili Aceh ke PON XIX di Jawa Barat. 

Begitu pernah membawa nama tinju Bireuen di kancah nasional, Kejurnas piala Gubernur Banten, Jakarta Selatan dua kali berturut, mendampingi petinju Bireuen di piala Wakil Presiden Cup di Padang, atas nama Edi Wibawa, mendampingi petinju Bireuen, Wahyudi di Kejurnas STE Medan, Sumatera Utara serta sejumlah event nasional lainnya di Indonesia, termasuk di daerah Aceh.

Untuk di daerah, Joniful Bahri sempat menangani tim tingkat pelajar, yunior dan senior. Tim tinju pelajar dan yunior Bireuen sempat meraih juara umum secara berturut turut, baik Piala Azhari Cage Cup dan terakhir juara umum Kejurda tunju piala Anggota DPRA, dr Purnama Setia Budi.

Tak hanya itu, ajang Kejurnas Piala Pangdam, Kejurnas tinju di Danau Toba, Sumatera, Kejurnas di Kerinci, ajang  Porda Aceh Pidie,  Porda di Bireuen (juara umum), Porda Aceh Tengah dan PORA di Jantho, dan terakhir PORA Pidie Pidie menyumbang 10 medali.

"Kalau dilihat kondisi dunia tinju di Aceh saat ini sudah redup, beda di tahun-tahun sebelumnya, dunia tinju Aceh begitu menanjak. Tapi saat ini faktor utama mungkin kepengurusan di Provisi tak memliki tujuan apa-apa. Untuk even daerah saja 4 tahun sekali, artinya pengurus tak memilik program apa-apa," ungkapnya.

Beranjak dari itu, mundurnya Joniful Bahri sebagai pelatih di Pertina Bireuen juga banyak alasan lain, termasuk tidak transparannya penguru Pengcab Pertina Bireuen itu sendiri.

"Kadang saya kecewa juga di Pengcab Pertina Bireuen. Pengurusnya ada. Tapi yang capek di lapangan saya, dan saya yang ikut melobi peralatan ke donatur, agar anak-anak bisa latihan, seolah-olah saya ketua tinju. Tapi yang nikmati akhir sudah orang lain," bebernya.

Terlepas dari itu, Joniful Bahri mengaku selama ini, dirinya tetap ikhlas mendidik anak- anak serta remaja Bireuen, karena dianggap sebagai tanggung jawab moral, tujuan utama, agar remaja Bireuen terarah ke olahraga, tak terpengaruh ke narkoba.

Kata Joniful Bahri yang juga Sekretaris Desa Blang Cot Baroh, Jeumpa itu, Insya Allah setelah penyerahan bonus atlet tinju Bireuen yang sempat menyumbang 10 keping medali di ajang PORA Pidie kemarin. Maka dirinya istirahat sebagai pelatih, dan tanggung jawabnya sudah selesai.

"Apabila dalam perjalan tinju Bireuen berjalan nantinya, segala sesuatu tidak ada sangkut paut lagi dengan pribadi saya, termasuk bantuan serta lainnya. Saya juga minta maaf kepada semua masyarakat, pecinta olahraga Bireuen, pengurus KONI atas sikap yang mungkin salah," pintanya. (red)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »